Setelah segala pengalaman pahit berlalu. Nuray seakan harus merangkai kembali kepingan-kepingan kisah yang terberai. Saatnya melepaskan, membiarkan masa lalunya tetap abadi pada masanya. Nuray tak ingin merasa mereka begitu menghimpitnya.
      Nuray ingin kembali pada pribadinya yang dulu. Sebelum ayahnya pergi dan melakukan banyak kesalahan.  Ia harus benar-benar bisa menyudahi semua perasaan yang dirasa benar namun nyatanya hanya setumpuk kesalahan itu.

      Setelah cinta perama yang berakhir dalam diam dan rahasia. Nuray seharusnya memahami, bahwa perkara hati akan selalu rumit dari yang terlihat. Perasaan yang selalu ikut campur membuat segalanya terasa indah. Meskipun yang dilakukan pada akhirnya hanya sumber dari segala luka.
      Lalu Eros yang diharap bisa menjadi mengganti, nyatanya hanya orang ketiga dalam kisah yang sebenarnya. Nuray dan Nadya. Terjebak dalam keputusasaan yang tak masuk akal. Namun kepergian Nuray pada akhirnya mampu memutus rantai perasaan tak wajar itu. cumipun persahabatan antara Nuray dan Nadya tak pernah berkakhir.

     Atau Si Pria Matahari yang hanya mampir sejenak tetapi telah menumbuhkan banyak bunga keceriaan dalam hati Nuray. Dan ia akan selalu mengenang pagi yang dingin itu sebagai pagi yang penuh dengan kehangatan.
      Hingga pada akhirnya, seperti pepatah mengatakan, 'akhirnya kena batunya'. Nuray terjebak pada cinta yang salah. Cinta yang sebenarnya bukanlah cinta. Dan hampir saja Nuray kehilangan segalanya sebagai seorang wanita. 
      Tak cukup dengan itu semua, Nuray juga hampir saja merebut kekasih sahabatnya senidri. Entahlah mengapa bisa Nuray melakukan dan berada di posisi itu semua. Dia telah benar-benar menodai arti kehilangan yang selama ini selalu dijadikan alasan.

      Jika Nuray seorang pemakai obat-obatan terlarang, kini Nuray telah berada pada fase over dosis. Dan yang bisa menyelamatkannya dari candu yang menyedihkan itu hanyalah Allah dan dirinya sendiri. Apakah ia mau menyudahi segala pencariannya. Membenahi dirinya. Mengobati separuh jiwanya.
      Jiwa yang kini hanya tinggal setengahnya saja, karena setengnya lagi sudah dipenuhi oleh noda hitam. Tak akan ada kebaikan yang bisa hidup di sana. Nuray membutuhkan hati yang baru untuk menggenapi jiwanya. Agar ia mampu melangkah dan melnajutkan kisah. Tanpa luka.


Bersambung.....