- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Berduaan di Tempat Sepi, Yakin Cuman Berduaan?


TS
kelayan00
Berduaan di Tempat Sepi, Yakin Cuman Berduaan?
Jumpa lagi di thread gw. Semoga hari-hari kita selalu dihiasi cinta dan kasih sayang, bukan kebencian. Amin.
Kata orang cinta itu buta. Gw mau menambahin, selain buta, cinta juga tuli. Lagi, cinta juga bisu.
Cinta itu buta, karena memang orang yang lagi jatuh cinta matanya memang seolah buta. Dia tidak peduli pandangan orang terhadap cintanya. Terhadap orang yang dia cintai cewek pasti akan berkata, cowok gw paling cakep sedunia. Cowok akan bilang, cewek gw paling cantik sejagad raya. Artis korea .... lewaaaat.
Cinta itu tuli, karena orang yang lagi dimabok cinta, telinganya seolah tuli. Dia tidak mau mendengar nasehat orang tua. Padahal orang tua hanya mengingatkan agar hati-hati bila pacaran. Jangan sampai terjerumus ke lembah hina dan kotor. Kalau sudah terjerumus ke lembah yang hina dan kotor, susah untuk membersihkan kotoran yang sudah terlanjur menempel. Mungkin kotoran itu akan terus menempel seumur hidupnya.
Cinta juga bisu. Biasanya orang yang lagi terbuai cinta, maunya berduaan. Dan jika sudah berduaan, mulut seolah bisu. Tidak bicara. Hanya bagian-bagian tubuh tertentu yang bergerak. Bergerak-gerak mencari sasaran. Waaaoooo .... !
Kucing aja yang kebetulan lewat, diusir. "Pergi sono. Ganggu aja."
Berduaan di tempat sepi. Itulah yang ada di benak mereka. Tiap malam mereka berpikir, besok ke mana, ya? Besok mau ngapain lagi, ya?
Sang cowok pun mengajak pergi sang pacar ke Taman Hutan Raya, daerah pegunungan. Mereka masuk ke dalam hutan. Berjalan lebih dari seratus meter. Duduk berlindung di bawah pohon besar. Sangat besar. Toleh kiri-kanan. Atas-bawah. Muka-belakang. Tidak ada siapa-siapa. Ya, memang tidak ada siapa-siapa. Tapi, yakin tidak ada siapa-siapa? Yakin cuman berduaan?
Orang tua jaman dulu sering mewanti-wanti terhadap anaknya. Jangan suka duduk berduaan. Karena masih ada orang ke tiga. Orang ke tiganya adalah setan. Setan memang pekerjaannya menggoda. Menjerumuskan anak manusia. Sepasang anak remaja, duduk berduaan di tempat sepi merupakanan makanan empuk baginya. Sangat mudah baginya untuk menjerumuskan agar berbuat dosa. Berbuat maksiat. Kalau tidak berhasil, setan akan penggil teman-temannya. Kalau tidak berhasil juga, dia akan panggil lagi bosnya yang lebih senior, yang sudah bekerja lama di bidang goda menggoda.
"Bos, ni anak imannya sangat kuat. Udah empat jam cuman pegangan tangan doang. Kami gak sanggup," kata setan kelas teri.
"Tenang. Ni anak emang gw bangeeet ... " kata bos setan.
"Silakeeen Bossss."
Bos setan pun mulai beraksi. Tapi sayang hari udah keburu sore. Sepasang remaja itu pun pulang. Takut di rumah diomelin sama papi mami. Tapi bos setan tidak putus asa. Bos setan tidak gampang menyerah. Bos setan akan terus berusaha sampai sasarannya terjerumus. Besok masih ada waktu, pikir bos setan.
Anak remaja yang sudah terjerumus akan membela diri. Dia akan berkata, "Kenapa selalu kami yang dipojokan. Orang tua juga banyak yang kelakuannya lebih buruk dari kami. Kami cuman niru."
Kenyataannya memang benar. Orang tua juga banyak yang berkelakuan buruk. Hanya saja mereka lebih ahli. Lebih berpengalaman menyembunyikan keburukan mereka. Orang tua lebih banyak makan garam. Mungkin udah ribuan ton. Insting mereka sangat kuat. Mungkin mereka sudah menjadi temen setan? Setan yang mengajari tekhnik agar tidak ketauan. Aaaaaah, entahlah.
Berduaan di tempat sepi, yakin cuman berduaan?
Yakinlah, ada otang ke tiga, yaitu setan.
Salam,
Moga bermanfaat.
Kata orang cinta itu buta. Gw mau menambahin, selain buta, cinta juga tuli. Lagi, cinta juga bisu.
Cinta itu buta, karena memang orang yang lagi jatuh cinta matanya memang seolah buta. Dia tidak peduli pandangan orang terhadap cintanya. Terhadap orang yang dia cintai cewek pasti akan berkata, cowok gw paling cakep sedunia. Cowok akan bilang, cewek gw paling cantik sejagad raya. Artis korea .... lewaaaat.
Cinta itu tuli, karena orang yang lagi dimabok cinta, telinganya seolah tuli. Dia tidak mau mendengar nasehat orang tua. Padahal orang tua hanya mengingatkan agar hati-hati bila pacaran. Jangan sampai terjerumus ke lembah hina dan kotor. Kalau sudah terjerumus ke lembah yang hina dan kotor, susah untuk membersihkan kotoran yang sudah terlanjur menempel. Mungkin kotoran itu akan terus menempel seumur hidupnya.
Cinta juga bisu. Biasanya orang yang lagi terbuai cinta, maunya berduaan. Dan jika sudah berduaan, mulut seolah bisu. Tidak bicara. Hanya bagian-bagian tubuh tertentu yang bergerak. Bergerak-gerak mencari sasaran. Waaaoooo .... !
Kucing aja yang kebetulan lewat, diusir. "Pergi sono. Ganggu aja."
Quote:
Berduaan di tempat sepi. Itulah yang ada di benak mereka. Tiap malam mereka berpikir, besok ke mana, ya? Besok mau ngapain lagi, ya?
Sang cowok pun mengajak pergi sang pacar ke Taman Hutan Raya, daerah pegunungan. Mereka masuk ke dalam hutan. Berjalan lebih dari seratus meter. Duduk berlindung di bawah pohon besar. Sangat besar. Toleh kiri-kanan. Atas-bawah. Muka-belakang. Tidak ada siapa-siapa. Ya, memang tidak ada siapa-siapa. Tapi, yakin tidak ada siapa-siapa? Yakin cuman berduaan?
Orang tua jaman dulu sering mewanti-wanti terhadap anaknya. Jangan suka duduk berduaan. Karena masih ada orang ke tiga. Orang ke tiganya adalah setan. Setan memang pekerjaannya menggoda. Menjerumuskan anak manusia. Sepasang anak remaja, duduk berduaan di tempat sepi merupakanan makanan empuk baginya. Sangat mudah baginya untuk menjerumuskan agar berbuat dosa. Berbuat maksiat. Kalau tidak berhasil, setan akan penggil teman-temannya. Kalau tidak berhasil juga, dia akan panggil lagi bosnya yang lebih senior, yang sudah bekerja lama di bidang goda menggoda.
Quote:
"Bos, ni anak imannya sangat kuat. Udah empat jam cuman pegangan tangan doang. Kami gak sanggup," kata setan kelas teri.
"Tenang. Ni anak emang gw bangeeet ... " kata bos setan.
"Silakeeen Bossss."
Bos setan pun mulai beraksi. Tapi sayang hari udah keburu sore. Sepasang remaja itu pun pulang. Takut di rumah diomelin sama papi mami. Tapi bos setan tidak putus asa. Bos setan tidak gampang menyerah. Bos setan akan terus berusaha sampai sasarannya terjerumus. Besok masih ada waktu, pikir bos setan.
Anak remaja yang sudah terjerumus akan membela diri. Dia akan berkata, "Kenapa selalu kami yang dipojokan. Orang tua juga banyak yang kelakuannya lebih buruk dari kami. Kami cuman niru."
Kenyataannya memang benar. Orang tua juga banyak yang berkelakuan buruk. Hanya saja mereka lebih ahli. Lebih berpengalaman menyembunyikan keburukan mereka. Orang tua lebih banyak makan garam. Mungkin udah ribuan ton. Insting mereka sangat kuat. Mungkin mereka sudah menjadi temen setan? Setan yang mengajari tekhnik agar tidak ketauan. Aaaaaah, entahlah.
Berduaan di tempat sepi, yakin cuman berduaan?
Yakinlah, ada otang ke tiga, yaitu setan.
Salam,
Moga bermanfaat.






gargantuar89 dan 12 lainnya memberi reputasi
11
5.5K
63


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan