PROFESI polisi dan dokter sama-sama mulianya. Tapi bagi bidan Hamidah (30), ternyata suami yang polisi tembakannya kalah joss dengan “suntikan” dokter Adiyanto (40).



Maka bidan dan dokter di Mojokerto ini membangun koalisi kenikmatan. Skandal itu berakhir kemarin, ketika Brigadir Saptoto, 35, menggerebeknya.



Dalam Islam, umat selalu diingatkan untuk mensyukuri segala nikmat yang dilimpahkan oleh Allah Swt. Jika sampai kufur nikmat, siksa Allah itu amat pedih (adzabun syadid).



Tapi tak semua orang pernah mendengar pencerahan semacam itu lewat pengajian. Akibatnya iman kalah oleh “si imin”, sehingga tak bisa mensyukuri nikmat yang telah diterimanya. Sudah punya ini, pengin yang itu.



Bidan Hamidah yang bertugas di Mojokerto, rupanya termasuk bidan tak mau nrima ing pandum (menerima apa adanya). Punya suami polisi, kurang apa?



Brigadir ini cukup ganteng di kelasnya, sayang keluarga. Tapi gara-gara diprovokasi setan gundul, justru kemudian tertarik pada dokter Adiyanto, yang sama-sama bertugas di RS yang sama.



Cinta lokasi memang banyak terjadi. Dalang demenan (bercinta) sama sinden, guru sama muridnya, dokter dengan perawat.



BIDAN Hamidah jelas sudah punya suami polisi tokcer, kok masih cari yang lain. Bidan itu terprovokasi setan gundul dan berpetualang cari “suntikan” dokter.



Itu dia, suaminya yang polisi tak tinggal diam …..
Cinta lokasi memang banyak terjadi. Dalang demenan sama sinden, guru sama muridnya, dokter dengan perawat.



Maka bila bidan pacaran dengan dokter, ya wajar-wajar saja. Yang tidak wajar, keduanya sudah sama-sama memiliki pasangan. Menurut kamus Bahasa Indonesia, perilaku demikian dinamakan: selingkuh.



Kenapa bidan Hamidah bisa mengkhianati cinta suaminya. Mungkin tembakan polisi ini standar saja, hanya jenis peluru 12,7. Sedangkan “suntikan” dokter Adiyanto top markotop, meski jarumnya tidak sekali pakai.



Meski obatnya hanya satu ampul, sekali suntik langsung hilang itu rasa pegal, linu, adem, panas dan ndrodhog katisen.



Awalnya aksi mesum bidan Vs dokter itu berlangsung secara aman terkendali. Brigadir Saptoto baru curiga ketika belakangan suaminya pulang kerja selalu nelat.



Selidik punya selidik, ternyata suka mangkal di rumah kontrakan di suatu kelurahan, di Kecamatan Magersari bersama PIL, yakni dokter Adiyanto. Di tempat inilah rupanya Bu Bidan sering diinjeksi.



Awalnya Brigadir Saptoto kurang yakin dengan informasi itu, takutnya hanya sekedar hoaks untuk memecah-belah keluarga.



Tapi begitu Hamidah dibuntuti, ternyata pulang kerja malah pergi bersama dokter Adiyanto menuju rumah mesum tersebut. Hancur hati Brigadir Saptoto, karena istri telah mengkhianati cintanya.



Kemarin pasangan mesum itu langsung digerebek. Keduanya dibawa ke Polres Mojokerto, untuk divisum. Dari situ akan diketahui bahwa sudah ada tindakan erotis berupa hubungan intim apa belum.



Jika terbukti ada, maka akan ditingkatkan ke penyidikan untuk kemudian dijadikan tersangka. Dikasih borgol dan baju oranye juga?



SUMBER
SUMBER