- Beranda
- Komunitas
- News
- Perencanaan Keuangan
Istri Membunuh Suami dan Anak Tiri Karena Hutang! Gimana, ya, Biar Ga Berhutang?


TS
RetnoQr3n
Istri Membunuh Suami dan Anak Tiri Karena Hutang! Gimana, ya, Biar Ga Berhutang?
Mengelola keuangan tanpa hutang

#KasusPembunuhan
#Hutang
#MengelolaKeuangan
Kasus seorang istri yang membunuh suami dan anak tirinya, memang sempat viral saat ini. Tangisan, kata maaf, dan penyesalan diungkapkan oleh pelaku yang kini mendekam dalam penjara.
Entah, apakah beliau benar-benar menyesal? Hati orang siapa yang tahu. Hanya dirinya dan Tuhan yang mengetahui.
Di balik itu semua, usut punya usut, dari informasi saat konferensi pers pelaku. Beliau mengatakan motif dari pembunuhan ini adalah ingin hidup tanpa dibebani hutang lagi. Berharap dengan kematian suami dan anak tirinya, rumah mewah itu bisa disita bank dan utangnya lunas.
Benar jika ada yang mengatakan:
orang yang berhutang akan tidak tenang hidupnya. Sekalipun berada di dalam kemewahan.
Maka dari itu, agan sista, hati-hatilah dalam berhutang. Jangan sampai memudah-mudahkan diri dalam berhutang.
Jika memang sangat mendesak berhutanglah secukupnya. Yang salah adalah berhutang untuk sekedar gaya atau menunjang gengsi.
Nah, untuk itu, maka di butuhkan planing keuangan keluarga agar tidak banyak terjerat hutang. Simak pengetahuan dasar keuangan keluarga dari Bapak Eko P Pratomo :
1. Pengetahuan tentang kebutuhan dasar jangka panjang dan jangka pendek
Kebutuhan jangka panjang adalah untuk kebutuhan masa depan.
Kebutuhan jangka pendek adalah untuk kebutuhan yang mendesak dan tidak bisa ditunda.
2. Pengetahuan tentang kesehatan finansial
Finansial keluarga dikatakan sehat adalah ketika pengeluaran lebih sedikit daripada pemasukan.
Maka menteri keuangan keluarga harus menghindari pepatah lebih besar pasak daripada tiang.
3. Pengetahuan membuat anggaran keluarga
Untuk membuat anggaran keluarga ini bergantung pada life style atau gaya hidup keluarga tersebut.
Untuk itu, kita harus tau betul antara kebutuhan dan keinginan. Buatlah anggaran belanja yang diprioritaskan. Mana yang harus segera tidak bisa ditunda, mana yang bisa ditunda atau bahkan dibatalkan.
Dengan adanya anggaran ini, keluarga bisa mengerem keinginan-keinginan yang sifatnya tidak prioritas.
Nah, untuk menteri keuangan keluarga. Yuk, mulai atur kembali keuangan kita. Supaya jangan jomplang dan bertambah terus hutang.
Semoga thread ini bermanfaat. Jangan lupa tinggalkan jejak dengan cendol, rate, dan komen. Yaaa...
Salam hangat,
Retno Qren (RetnoQr3n)
Referensi :
1, 2

#KasusPembunuhan
#Hutang
#MengelolaKeuangan
Kasus seorang istri yang membunuh suami dan anak tirinya, memang sempat viral saat ini. Tangisan, kata maaf, dan penyesalan diungkapkan oleh pelaku yang kini mendekam dalam penjara.
Spoiler for Video pengakuan:
Entah, apakah beliau benar-benar menyesal? Hati orang siapa yang tahu. Hanya dirinya dan Tuhan yang mengetahui.
Di balik itu semua, usut punya usut, dari informasi saat konferensi pers pelaku. Beliau mengatakan motif dari pembunuhan ini adalah ingin hidup tanpa dibebani hutang lagi. Berharap dengan kematian suami dan anak tirinya, rumah mewah itu bisa disita bank dan utangnya lunas.
Benar jika ada yang mengatakan:
orang yang berhutang akan tidak tenang hidupnya. Sekalipun berada di dalam kemewahan.
Maka dari itu, agan sista, hati-hatilah dalam berhutang. Jangan sampai memudah-mudahkan diri dalam berhutang.
Jika memang sangat mendesak berhutanglah secukupnya. Yang salah adalah berhutang untuk sekedar gaya atau menunjang gengsi.
Nah, untuk itu, maka di butuhkan planing keuangan keluarga agar tidak banyak terjerat hutang. Simak pengetahuan dasar keuangan keluarga dari Bapak Eko P Pratomo :
1. Pengetahuan tentang kebutuhan dasar jangka panjang dan jangka pendek
Kebutuhan jangka panjang adalah untuk kebutuhan masa depan.
Kebutuhan jangka pendek adalah untuk kebutuhan yang mendesak dan tidak bisa ditunda.
2. Pengetahuan tentang kesehatan finansial
Finansial keluarga dikatakan sehat adalah ketika pengeluaran lebih sedikit daripada pemasukan.
Maka menteri keuangan keluarga harus menghindari pepatah lebih besar pasak daripada tiang.
3. Pengetahuan membuat anggaran keluarga
Untuk membuat anggaran keluarga ini bergantung pada life style atau gaya hidup keluarga tersebut.
Untuk itu, kita harus tau betul antara kebutuhan dan keinginan. Buatlah anggaran belanja yang diprioritaskan. Mana yang harus segera tidak bisa ditunda, mana yang bisa ditunda atau bahkan dibatalkan.
Dengan adanya anggaran ini, keluarga bisa mengerem keinginan-keinginan yang sifatnya tidak prioritas.
Spoiler for Tips Keuangan:
Nah, untuk menteri keuangan keluarga. Yuk, mulai atur kembali keuangan kita. Supaya jangan jomplang dan bertambah terus hutang.
Semoga thread ini bermanfaat. Jangan lupa tinggalkan jejak dengan cendol, rate, dan komen. Yaaa...
Salam hangat,
Retno Qren (RetnoQr3n)
Referensi :
1, 2
Diubah oleh RetnoQr3n 04-10-2019 11:21






tien212700 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
488
3


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan