- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Polisi Tepis Isu Liar Bukti Minyak Jarak di Kasus Dosen IPB


TS
pasti2periode
Polisi Tepis Isu Liar Bukti Minyak Jarak di Kasus Dosen IPB
Quote:
Jakarta - Polri memastikan barang bukti yang diamankan dari dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) Abdul Basith (44) cs adalah bom motor dan bom ikan, yang bukan berbahan dasar minyak jarak. Polri mengatakan Polda Metro Jaya sudah melakukan pemeriksaan mendalam dan sudah berhasil memetakan peran-peran dari Abdul Basith cs dalam kasus kepemilikan bom untuk kerusuhan tersebut.
"Sugi atau Laode langsung merekrut empat orang yang memiliki peran membantu merakit pembuatan bom yang cukup beragam mulai dari bom motor dan bom ikan," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (2/10/2019).
"Bom ikan cukup berbahaya karena memiliki detonator dan sudah dililit paku atau benda berbahaya yang nantinya digunakan oleh 4 orang ini membuat saat terjadinya demo," sambung Dedi.
Pernyataan Dedi ini menyanggah isu liar di media sosial yang menyatakan cairan dalam botol yang disimpan oleh Bastih bukan merupakan cairan untuk bom molotov melainkan lampu bakar minyak jarak. Isu yang dihembuskan di Twitter itu pun menjadi perdebatan di Twitter.
Dedi menuturkan dari hasil pemeriksaan Abdul Basith cs, terkonfirmasi dialah mastermind pengadaan bom-bom tersebut.
"Dalam proses pemeriksaan yang sudah dilakukan oleh Polda Metro Jaya, memang peran sentral atau mastermind-nya masih di saudara AB," ucap Dedi.
Abdul Basith, dikatakan Dedi, telah menginstruksikan Sugi atau Laode merakit bom, sementara Abdul Basith juga memberi perintah kepada tersangka OS untuk mencari eksekutor untuk meledakan bom.
"Hasil keterangan yang diberikan oleh saudara AB, ternyata dia sebagai penyandang dana karena memberikan dana operasional untuk perekrutan eksekutor dan pembelian bahan-bahan yang digunakan untuk merakit bom," jelas Dedi.
Abdul Basith disebut sudah merencanakan kejahatan ini sejak 23 hingga 27 September kemarin. Selama proses itu, tersangka OS berhasil merekrut tersangka YF, AL dan FEB untuk menbantu melancarkan rencana aksi mereka.
"Mulai merencanakan kegiatan, mencari saudara Sugi atau Laode yang saat itu masih berada di Ambon untuk didatangkan ke Jakarta. Sudah ditujukan ke titik saja yang akan dilakukan peledakan," terang Dedi.
Kembali Dedi menyampaikan kekacauan yang hendak diciptakan para pelaku ditujukan untuk menggangu kegiatan pelantikan anggota DPR RI periode 2019-2020, dan rencana jangka panjangnya untuk mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat saat proses pelantikan presiden dan wakil presidem terpilih nanti.
"Apabila jika tidak dilakukan penegakan hukum, dapat mengganggu proses kegiatan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih pada tanggal 20 Oktober," tutup Dedi.
"Sugi atau Laode langsung merekrut empat orang yang memiliki peran membantu merakit pembuatan bom yang cukup beragam mulai dari bom motor dan bom ikan," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (2/10/2019).
"Bom ikan cukup berbahaya karena memiliki detonator dan sudah dililit paku atau benda berbahaya yang nantinya digunakan oleh 4 orang ini membuat saat terjadinya demo," sambung Dedi.
Pernyataan Dedi ini menyanggah isu liar di media sosial yang menyatakan cairan dalam botol yang disimpan oleh Bastih bukan merupakan cairan untuk bom molotov melainkan lampu bakar minyak jarak. Isu yang dihembuskan di Twitter itu pun menjadi perdebatan di Twitter.
Dedi menuturkan dari hasil pemeriksaan Abdul Basith cs, terkonfirmasi dialah mastermind pengadaan bom-bom tersebut.
"Dalam proses pemeriksaan yang sudah dilakukan oleh Polda Metro Jaya, memang peran sentral atau mastermind-nya masih di saudara AB," ucap Dedi.
Abdul Basith, dikatakan Dedi, telah menginstruksikan Sugi atau Laode merakit bom, sementara Abdul Basith juga memberi perintah kepada tersangka OS untuk mencari eksekutor untuk meledakan bom.
"Hasil keterangan yang diberikan oleh saudara AB, ternyata dia sebagai penyandang dana karena memberikan dana operasional untuk perekrutan eksekutor dan pembelian bahan-bahan yang digunakan untuk merakit bom," jelas Dedi.
Abdul Basith disebut sudah merencanakan kejahatan ini sejak 23 hingga 27 September kemarin. Selama proses itu, tersangka OS berhasil merekrut tersangka YF, AL dan FEB untuk menbantu melancarkan rencana aksi mereka.
"Mulai merencanakan kegiatan, mencari saudara Sugi atau Laode yang saat itu masih berada di Ambon untuk didatangkan ke Jakarta. Sudah ditujukan ke titik saja yang akan dilakukan peledakan," terang Dedi.
Kembali Dedi menyampaikan kekacauan yang hendak diciptakan para pelaku ditujukan untuk menggangu kegiatan pelantikan anggota DPR RI periode 2019-2020, dan rencana jangka panjangnya untuk mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat saat proses pelantikan presiden dan wakil presidem terpilih nanti.
"Apabila jika tidak dilakukan penegakan hukum, dapat mengganggu proses kegiatan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih pada tanggal 20 Oktober," tutup Dedi.
SUMBER
nasbung teroris berusaha melindungi sesama teroris
Quote:
Pernyataan Dedi ini menyanggah isu liar di media sosial yang menyatakan cairan dalam botol yang disimpan oleh Bastih bukan merupakan cairan untuk bom molotov melainkan lampu bakar minyak jarak. Isu yang dihembuskan di Twitter itu pun menjadi perdebatan di Twitter







general.maximus dan 4 lainnya memberi reputasi
5
3.7K
Kutip
32
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan