Negara ini adalah negara demokrasi, semua orang berhak untuk mengemukakan pendapatnya masing-masing. Sangatlah wajar bila ada sesuatu hal yang memicu pro dan kontra di masyarakat hingga membuat mereka yang kontra seringkali turun ke jalan untuk menyampaikan berbagai pendapatnya seperti halnya peraturan revisi uu kpk dan RKHUP baru yang memicu polemik di masyarakat sendiri karena banyak hal yang perlu untuk dikritisi agar setiap aturan yang ada tidak menyengsarakan rakyat.


Beberapa waktu yang lalu kita dihebohkan dengan mahasiswa yang turun ke jalan menyuarakan aspirasinya dan terjadi di berbagai daerah di indonesia. Setelah itu anak-anak pelajar sekolah pun ikut-ikutan turun ke jalan ikut demo, bahkan alumni 212 pun turun ke jalan menyampaikan aspirasinya. Semua orang tentu berhak mengemukakan pendapat karena di negeri ini bebas mengemukakan pendapat lewat media apapun termasuk demo selama hal itu tidak melanggar hukum.

Di negeri ini tentu sudah tak asing lagi dengan namanya demo, siapa saja tentu bisa demo baik tua maupun muda. Akan tetapi setiap yang ikut demo jangan asal ikut-ikutan demo atau mau demo tapi tak tahu esensi demo itu seperti apa. Seperti halnya kasus demo pelajar tentu menjadi sorotan tersendiri karena pelajar sendiri masih dalam usia tersebut masih mencari jati diri sehingga emosionalnya belum terlalu matang dan kritis seperti mahasiswa. Kasus demo pelajar kemarin ada yang berakhir rusuh sehingga pihak berwenang pun sampai turun tangan untuk mencegah para pelajar untuk demo. 

Siapa suruh ikut demo? demo janganlah asal-asalan demo. Turun ke jalan boleh saja mengemukakan pendapat, akan tetapi jika demo turun ke jalan untuk bertindak anarkis tentu tidaklah dibenarkan karena demo itu adalah sarana untuk mengemukakan pendapat, bukan untuk ajang anarkisme atau kerusuhan. Negara ini adalah negara hukum, untuk itulah jika mau berdemo tentu jangan bertindak yang tak sesuai hukum.

Kasus anak dibawah umur yang ikut demo juga tak luput dari perhatian, sudah semestinya setiap orang sadar diri untuk tak melibatkan anak-anak dalam demo karena resiko bagi anak sendiri bila terjadi kericuhan. Hal ini tentu menjadi ironi tersendiri ketika anak kecil diajak ikut demo atau malah ikut-ikutan bersama orang tuanya ke dalam kegiatan demo. sudah semestinya berbagai pihak harus kritis dan tegas menyikapi hal ini agar anak-anak tidak ikut demo termasuk para pelajar alangkah baiknya tidak turun ke jalan berdemo jika memang tak mengerti esensi demo atau unjuk rasa itu seperti apa.


Jangan asal berdemo dan mudah terprovokasi untuk ikut demo sebelum diri kita menyadari apa yang kita demo kan, jangan sampai ketika ikut demo saat ada orang lain bertanya alasan ikut demo hanya sekedar ikut-ikutan dan tak mengerti esensi demo tersebut. Siapa suruh ikut demo? jika demo dirasa bukan solusi terbaik maka carilah solusi lain dalam mengkritisi kebijakan di negeri ini atau membangun negeri ini lewat bidang lain seperti prestasi dan lain sebagainya. Demikian paparan tulisan ane kali ini, bagaimana menurut agan dan sista? silahkan sampaikan di kolom komentar dan sampai jumpa di tulisan selanjutnya.

Sumber : Opini Pribadi dan diolah dari berbagai sumber (via google)
sumber gambar via google images