- Beranda
- Komunitas
- Automotive
- Otomotif
Kamu Sadar Gak Kenapa Motor Sekarang Kualitasnya Gak Setangguh Dulu, Ini Alasannya
TS
Odleva
Kamu Sadar Gak Kenapa Motor Sekarang Kualitasnya Gak Setangguh Dulu, Ini Alasannya
Mungkin dari kalian ada yang merasakan hal serupa, seperti keluhan kualitas bahan motor sekarang itu tidak sebagus kualitas motor jaman dulu.
Sering sekali mendengar perkataan konsumen atau netizen melalui komentar-komentar di media sosial yang menyebut jika motor sekarang sedikit-sedikit gampang geter, kalau tidak dek bodi gampang pecah, serta material gak setebel motor dulu.
Begitulah keluhan yang sering disampaikan oleh konsumen motor di jaman sekarang. Tak hanya sisi bodi saja, bahkan beberapa ada yang mengeluhkan soal kualitas mesin, dimana mesin motor sekarang tidak sebadak mesin jaman dulu.
Banyaknya keluhan yang masuk sekaligus sebagai kritikan bagi produsen kendaraan roda dua ini…lantas sebenarnya apa sih yang terjadi dengan kualitas motor jaman sekarang?
Ada beberapa faktor yang cukup masuk akal dengan fenomena keluhan konsumen seperti ini…pertama produsen tidak semudah itu buat motor yang gampang diterima di masyarakat. Mereka tentu menyesuaikan selera pasar, dan tentunya menyesuaikan permintaan warga Indonesia dimana banyak yang menginginkan motor murah tapi fiturnya lengkap.
Nah disinilah sepertinya pokok permasalahan itu terjadi. Pabrikan dituntut untuk membuat motor yang canggih namun dengan cost biaya produksi yang murah, tentunya kedua faktor tersebut tidak bisa berjalan secara bersamaan.
Hasilnya pabrikan mengambil jalan yang balancing, agar tercipta motor yang berteknologi kekinian juga harga yang diberikan tetap masih wajar diterima oleh konsumen kita.
Sekarang kalau kita lihat banyak motor-motor baru yang berteknologi canggih mulai berdatang, belum lagi tiap pabrikan harus melakukan facelift dengan ritme 3-4 tahun sekali. Artinya pabrikan tidak ingin juga memberikan fitur yang karet, mereka akan terus mengembangkan fitur-fitur canggih didalam produk faceliftnya...bahkan motor yang masih pakai lampu halogen aja ada yang nyebut sebagai motor kuno.
Disisi lain mereka dituntut untuk pricing agar masih bisa ditekan. Konsekuensi tersebut dapat ditempuh dengan cara mengkurangi material…tapi yang perlu dicatat kali ini bukan berarti material yang diberikan buruk ya, sebab sudah ada standar yang harus diikuti pabrikan agar lolos memenuhi sertifikat.
Jadi sebenarnya yang kalian keluhkan itu ada konsekuensinya, yakni fitur makin berlimpah namun syaratnya bahan material sedikit mengalamai penurunan…dalam arti harga yang diberikan adalah harga hasil penekanan cost produksi.
Kesimpulannya, harga permintaan pasar yang selalu menekan cost biaya, tidak dapat diimbangi dengan bahan material yang sempurna meskipun fitur yang ditawarkan sudah berlimpah. Ada konsekuensi dibalik semua itu.
Referensi : iwanbanaran.com(2/10/2019).
Sering sekali mendengar perkataan konsumen atau netizen melalui komentar-komentar di media sosial yang menyebut jika motor sekarang sedikit-sedikit gampang geter, kalau tidak dek bodi gampang pecah, serta material gak setebel motor dulu.
Begitulah keluhan yang sering disampaikan oleh konsumen motor di jaman sekarang. Tak hanya sisi bodi saja, bahkan beberapa ada yang mengeluhkan soal kualitas mesin, dimana mesin motor sekarang tidak sebadak mesin jaman dulu.
Banyaknya keluhan yang masuk sekaligus sebagai kritikan bagi produsen kendaraan roda dua ini…lantas sebenarnya apa sih yang terjadi dengan kualitas motor jaman sekarang?
Ada beberapa faktor yang cukup masuk akal dengan fenomena keluhan konsumen seperti ini…pertama produsen tidak semudah itu buat motor yang gampang diterima di masyarakat. Mereka tentu menyesuaikan selera pasar, dan tentunya menyesuaikan permintaan warga Indonesia dimana banyak yang menginginkan motor murah tapi fiturnya lengkap.
Nah disinilah sepertinya pokok permasalahan itu terjadi. Pabrikan dituntut untuk membuat motor yang canggih namun dengan cost biaya produksi yang murah, tentunya kedua faktor tersebut tidak bisa berjalan secara bersamaan.
Hasilnya pabrikan mengambil jalan yang balancing, agar tercipta motor yang berteknologi kekinian juga harga yang diberikan tetap masih wajar diterima oleh konsumen kita.
Sekarang kalau kita lihat banyak motor-motor baru yang berteknologi canggih mulai berdatang, belum lagi tiap pabrikan harus melakukan facelift dengan ritme 3-4 tahun sekali. Artinya pabrikan tidak ingin juga memberikan fitur yang karet, mereka akan terus mengembangkan fitur-fitur canggih didalam produk faceliftnya...bahkan motor yang masih pakai lampu halogen aja ada yang nyebut sebagai motor kuno.
Disisi lain mereka dituntut untuk pricing agar masih bisa ditekan. Konsekuensi tersebut dapat ditempuh dengan cara mengkurangi material…tapi yang perlu dicatat kali ini bukan berarti material yang diberikan buruk ya, sebab sudah ada standar yang harus diikuti pabrikan agar lolos memenuhi sertifikat.
Jadi sebenarnya yang kalian keluhkan itu ada konsekuensinya, yakni fitur makin berlimpah namun syaratnya bahan material sedikit mengalamai penurunan…dalam arti harga yang diberikan adalah harga hasil penekanan cost produksi.
Kesimpulannya, harga permintaan pasar yang selalu menekan cost biaya, tidak dapat diimbangi dengan bahan material yang sempurna meskipun fitur yang ditawarkan sudah berlimpah. Ada konsekuensi dibalik semua itu.
Referensi : iwanbanaran.com(2/10/2019).
0
1.1K
1
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan