Kaskus

News

inal74Avatar border
TS
inal74
GASTON NAESSENS (1924-2018): Pencipta Somatoscope, Penemu Somatid
GASTON NAESSENS (1924-2018): Pencipta Somatoscope, Penemu Somatid

Dr. Gaston Naessens adalah seorang insinyur biologi tanpa ijasah resmi dan sukses menciptakan sebuah mikroskop revolusioner yang dia namakan Somatoscope. Mikroskop hebat ini mampu mengamati benda hidup yang belum tercemar. Alat ini mampu memanipulasi cahaya sedemikian rupa sehingga Naessens mampu “mengintip” dunia mikro organisme lebih dalam lagi dibandingkan dengan mikroskop elektron tercanggih yang ada sekarang ini. Naessens telah melakukan terobosan menakjubkan di dunia mikrobiologi, meskipun masih ada yang meyakini bahwa apa yang telah dilakukan oleh Naessens dengan somatoscope-nya adalah sesuatu yang mustahil.

Naessens dilahirkan di Roubaix, Perancis tahun 1924. Di masa kecilnya, Naessens sudah terlihat bakatnya sebagai seorang pencipta dan penemu. Setelah lulus dari College Universitaire de Marcq-en-Baroel (sebuah college preparatory school di Perancis), Naessens melanjutkan pendidikannya dengan belajar fisika, kimia, dan biologi di University of Lille. Ketika Nazi menyerang dan menjajah Perancis selama Perang Dunia II (1939-1945), Naessens muda bersama teman-teman kuliahnya diasingkan ke Perancis bagian selatan. Ketika Perang Dunia II berakhir, Naessens memperoleh ijasah langka dari Union Nationale Scientifique Francaise, sebuah lembaga pendidikan non formal yang ada semasa di daerah pengasingan. Sayangnya, ijasah ini dinyatakan tidak berlaku oleh pemerintah Perancis kala itu. Akibatnya, Naessens dianggap belum pernah memiliki ijasah pendidikan tinggi. Meski ijasahnya dianggap abal-abal, Naessens tetap bersemangat untuk terus berkarya.

Pada usia 21 tahun (tepat 25 tahun setelah Royal Rife berhasil menciptakan mikroskop yang mampu melihat virus hidup-hidup), Naessens memiliki gagasan untuk menciptakan mikroskop model baru yang mampu melihat dunia mikro biologi lebih dalam lagi. Dalam menggambar rancangan mikroskopnya, Naessens bekerjasama dengan beberapa orang asisten teknis asal dari sebuah desa di Jerman, dimana perusahaan optik terkenal Leitz berada sebelum Perang Dunia II. Para asisten tersebut membantu Naessens terutama dalam hal penyusunan lensa-lensa dan cermin-cermin, sedangkan manipulasi elektronik untuk sumber cahayanya merupakan ciptaan Naessens sendiri. Kemudian untuk konstruksi seluruh bodi mikroskop dikerjakan di Perancis oleh Barbier-Bernard et Turrene (sebuah perusahaan kontraktor militer dan spesialis teknik). Somatoscope memiliki resolusinya 150 angstroms atau 30 ribu kali pembesaran. Kapasitas resolusi dan pembesaran seperti itu telah mengungkap sebuah dunia baru di dalam setetes darah manusia. Naessens melihat bahwa dalam setetes darah manusia itu ternyata penuh dengan sekumpulan mikro-ekologi. Dengan somatoscope, Naessens mampu dengan jelas meneropong dan menggambarkan bentuk-bentuk mikroskopik yang jauh lebih kecil lagi daripada yang telah dilakukan sebelumnya oleh sebuah mikroskop elektron. Dr. Thomas G. Tornabene dari School for Applied Biology di Georgia Institute of Technology (Georgia Tech), Atlanta, Amerika Serikat yang pernah mengunjungi laboratorium Naessens dan memeriksa somatoscope pada bulan Oktober 1989 berkomentar:
Quote:

Deskripsi Somatoscope oleh Gaston Naessens


Somatoscope memungkinkan Naessens menemukan suatu partikel baru di dalam setetes darah manusia yang dia namakan Somatid. Naessens meyakini bahwa somatid merupakan nenek moyangnya DNA. Somatid adalah partikel ultramikroskopik berjumlah jutaan yang hidup dan berkembang biak serta menyebar di dalam darah manusia, darah hewan, dan bahkan dalam getah pepohonan. Partikel ultramikroskopik ini tampaknya merupakan hal paling mendasar untuk kehidupan. Somatid bisa tumbuh dan dikembangbiakkan di luar tubuh inangnya (in vitro, yaitu pengembangbiakkan bisa dilakukan di dalam laboratorium). Lalu partikel hebat ini terlihat oleh Naessens hidup dalam siklus pleomorphic(berubah bentuk).

Di samping itu, Somatid memiliki kemampuan menakjubkan sebagai berikut:
  • Tahan terhadap temperatur karbonisasi 200 derajat celcius bahkan lebih
  • 16 kali berubah bentuk
  • Tidak terpengaruh oleh segala jenis asam.
  • Mampu bertahan hidup dalam radiasi nuklir berkekuatan radioaktif 50.000 rem (sebagai perbandingan: manusia pasti mati dalam radiasi nuklir berkekuatan radioaktif 5000 rem).
  • Ketika inangnya mati (salah satu contoh inangnya adalah darah di dalam tubuh manusia), somatid akan kembali ke tanah, dimana somatid akan terus hidup selama jutaan tahun ke depan.


GASTON NAESSENS (1924-2018): Pencipta Somatoscope, Penemu Somatid


Melalui pengamatan ultramikroskopik yang sangat teliti dan eksperimen laboratorium selama bertahun-tahun terhadap siklus kehidupan pleomorphic somatid di dalam darah manusia yang menderita radang sendi, sklerosis ganda, lupus, kanker, dan AIDS, Naessens telah berhasil mengembangkan suatu cara untuk memperbaiki sistem kekebalan tubuh manusia yang rusak dan memperkuatnya. Cara Naessens ini berbeda sekali dengan kemoterapi dan radioterapi yang justru menghancurkan sistem kekebalan tubuh manusia. Meski begitu, hasil kerja hebat Naessens ini sempat juga menimbulkan masalah bagi diri Naessens sendiri.

Nassens diseret ke pengadilan Palais de Justice di Sherbrooke, Quebec, Canada pada 27 Juni 1989 dengan tuduhan praktik tanpa ijin. Hal menarik dalam proses pengadilan ini adalah ketika pada hari pertama Naessens datang memenuhi panggilan pengadilan tersebut, Naessens disambut oleh lebih dari 100 orang pengunjuk rasa tepat di depan tangga masuk gedung pengadilan Palais de Justice. Para pengunjuk rasa tersebut membawa berbagai spanduk dengan tulisan beraneka ragam. Ada spanduk bertuliskan: Long Live Real Medicine, Down With Medical Power!Ada yang bertuliskan: Cancer And AIDS Research in Shackles While a True Discoverer is Jailed! Ada pula yang bertuliskan: Thank You Gaston, for having saved my life!, dan lain-lain. Setelah menjalani proses pengadilan yang memakan waktu berbulan-bulan tersebut, Naesses akhirnya dibebaskan dari segala tuduhan.

Naessens meninggal dunia pada bulan Februari 2018 di Quebec, Canada dalam usia 94 tahun. Warisan yang ditinggalkan oleh Naessens untuk keluarganya adalah somatoscope beserta laboratorium pribadinya, dan perusahaan farmasi bernama Cerbe Distribution Inc di Quebec. Pendapat Naessens semasa hidupnya yang layak untuk direnungkan adalah:
Quote:
.

Sumber:
Christopher Bird, THE PERSECUTION AND TRIAL OF GASTON NAESSENS: The True Story of The Efforts to Suppress an Alternative Treatment for Cancer, AIDS, and Other Immunologically Based Diseases, HJ Kramer Inc, California, 1991.

Steven R. Elswick, The Amazing Wonders of Gaston Naessens, http://www.whale.to/v/naessens.html
Diubah oleh inal74 06-10-2019 10:37
0
1.2K
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan