Kembali dan Melanjutkan Hidup


      Menghirup sejuknya udara Kota kembang lagi. Kerinduan saat Nuray berada di Kota Pahlawan, akhirnya terbayar sudah. Dan kali ini ia harus serius menyelesaikan pendidikan akhirnya. Masa putih abunya harus diselesaikan sebaik mungkin. Meskipun pada akhirnya ia harus bersekolah di tempat yang jauh dari kata favorit.
       SMA yang menjadi pelabuhan terkahir Nuray hanyalah sekolah yang terkenal karena berita negatifnya. Tetapi Nuray tidak mau mengikuti arus buruk itu. Nyatanya ia tetap dapat berprestasi dengan baik dan mendapatkan sahabat baru lagi. Ada Reni yang menjadi temannya.  

     Namun Nuray masih si tertutup. Tetapi entah mengapa, setelah cinta pertamanya berlalu dan cerita bersama Eros yang berakhir begitu saja. Ia menjadi gadis yang mudah jatuh hati. Rasanya cinta itu telah menjadi candu untuknya. Apakah perasaan diperhatikan hanya pelampiasan karena kerinduannya akan sosok ayah. Atau karena Nuray telah terjebak dalam permainannya sendiri.
     Mungkin Nuray masih belum menyadarinya. Hanya saja rasa manis saat menyukai seseorang itu, begitu membuat ia ketagihan dan selalu ingin mencobanya lagi dan lagi. Nuray berpikir, selama perasaannya ini tidak meyakiti siapa pun, dia tidak harus merasa bersalah.
     Nyatanya, ia seakan selalu menjadikan itu sebagai ajang peruntungan. Mengenal lebih banyak teman-teman laki-laki yang umurnya sedikit di atasnya. Membuat Nuray merasa begitu diperhatikan dan disayangi. Apakah Nuray sedang menyelingkuhi perasaannya sendiri?





       Rasa singkat tanpa pengakuan apa pun itu berakhir saat Nuray sekeluarga kembali harus pindah rumah. Tetapi Nuray tidak akan pernah bisa melupakan perkenalan sikatnya dengan Erlan. Baginya, ini adalah perasaan yang tulus. Dia sekan menemukan kembali kebahagiaan cinta pertamanya. Dan seakan menjadi pengobat untuk luk di hatinya.
      Hatinya yang akhir-akhir ini tak mampu ia mengerti lagi. Nuray yang akhirnya menyelesaikan masa putih abunya dengan hasil yang cukup baik. Seakan siap membuka gerbang hidup yang sebenarnya. Fase yang telah ia lewati, menuju pada kedewasaan yang semestinya.


Bersambung......