Surabaya, 2003

      Tidak pernah terpikir sedikit pun dalam benak Nuray. Masa putih abunya akan ia lewatinya jauh dari kota ia dibesarkan. Dari ketiga sahabatnya. Dan ia seakan terasing di sebuah kota besar yang belum dikenalnya.
     Seperginya Sang Ayah, kehidupan Nuray dan keluarga memang tidak baik-baik saja. Bukan ia menyesali perekonomian yang bisa dibilang kurang. Tetapi Nuray merasa, dia selalu menjadi pilihan terakhir. Seperti kepindahannya kali ini. Tanpa berpikir panjang, sang ibu memilih memindahkan Nuray bersekolah di Surabaya. Karena di Bandung, mereka sudah tidak punya tempat tinggal lagi.
      Nyatanya itu hanya sebuah pilihan yang penuh emosi saja. Dan Nuray harus rela dirinya dijadikan alasan.

     Namun kehidupan masa putih biru Nuray di Surabaya, adalah masa yang tidak akan pernah bisa ia lupakan. Di sana Nuray mengenal banyak pribadi baru dan menghabiskan setiap harinya dengan hal-hal yang berbeda.
     Ada dua nama yang akan selalu tercatat dalam sejarah kehidupan Nuray. Mereka berdua bisa dibilang sahabat Nuray selama ia berada di kota pahlawan. Mereka adalah Eros dan Nadya. Mereka berdua adalah kakak kelas Nuray.
     Awalnya Nuray hanya kenal Nadya, karena mereka memiliki minat yang sama di teater. Sehingga mereka mengikuti ekstrakulikuler Teater. Namun ternyata, Nadya mempunyai sahabat dekat, Eros namanya. Dan Eros sudah memerhatikan Nuray sejak pertama kali mulai masuk sekolah. Saat itu Eros menjadi salah satu kakak kelas pembimbing di kelas Nuray saat Masa Orientasi Siswa, tetapi Nuray tidak terlalu memperhatikan.
      Seiring berjalannya waktu, mereka bertiga pun menjadi begitu dekat. Namun sayang, Eros mulai bermain hati. Dan Nuray yang saat itu memang sedang sangat senang diperhatikan, menyambutnya dengan tangan terbuka. Dia memang sangat membutuhkan seseorang yang bisa menjaganya. Lebih tepatnya, ia rindu dimanja oleh sang ayah.
      Perasaan yang tak lebih dari sekedar Nuray senang Eros bersikap baik dengannya. Dan hubungan itu menjadi begitu rumit sejak Nadya tahu Eros ingin menjadikan Nuray sebagai kekasihnya. Tetapi Nuray tak kunjung memberikan jawaban, karena berpikir ada kecemburuan dari sikap Nadya yang berubah.
      Nuray pun seakan dipaksa memilih, tetap merasakan kasih sayang dari seorang Eros atau seorang kakak yang begitu baik seperti Nadya. Bahkan mereka sempat bertengkar tanpa alasan. Membuat Nuray untuk memilih tidak pernah menjawab perasaan Eros. Biarlah sepert itu saja. Ia hanya ingin meyelesaikan sekolahnya sesegera mungkin.