Pada pertengahan bulan september lalu, tepatnya pada tanggal 11 september, Indonesiatelah kehilangan salah satu guru besar, tokoh besar bangsa Indonesia yang dikenal cukup cerdas, bahkan bisa dibilang terlampau cerdas. Beliau adalah seorang insinyur, seorang mantan wakil presiden, dan pernah juga menjadi presiden, walaupun hanya sebentar saja. Di kala itu beliau menggantikan Bapak Soeharto sebagai presiden, yang mengundurkan diri pada tanggal 21 mei 1998 silam. 

Bapak Bacharuddin Jusuf Habibie, atau lebih dikenal dengan panggilan B. J. Habibie, meninggalkan kita dikarenakan penyakit gagal jantung yang dideritanya, ditambah faktor usia yang terhitung lanjut. Beliau dimakamkan tepat berada persis di samping makam istrinya, di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Upacara pemakaman pun dihadiri oleh banyak petinggi negara. 

Ada banyak hal yang bisa kita pelajari darinya, dari banyak media pilihan saya mempelajari beliau, adalah 2 film yang menceritakan tentang kisah perjalanan cintanya, tentang kesetiaannya terhadap negara, tentang sayangnya ia terhadap istrinya, dan bagaimana ia memegang teguh prinsip - prinsip hidupnya, jujur saja itu sungguh mengharukan bagi saya.

Saya juga ingin mengucapkan terima - kasih kepada Reza Rahardian selaku pemeran Bapak B. J. Habibie dalam 2 film yang mengisahkan beliau. Saya sangat suka dengan kepribadian dan personifikasi Bapak B. J. Habibie. Hal yang sangat jarang saya temui di zaman ini, zaman yang terasa sukar sekali menemukan arti kesetiaan kepada pasangan.

Disamping kisah cinta, adalah N250, salah satu penemuan yang berhasil digagasi oleh Bapak B. J. Habibie, sebuah penemuan besar kala itu, dimana Indonesia sudah berhasil membuat pesawat terbang pertama. Banyak pula karya tulis Bapak B. J. Habibie yang di publikasikan dalam bahasa asing terutama jerman, sebut saja " Eine Berechnungsmethode zum Voraussagen des Fortschritts von Rissen unter beliebigen Belastungen und Vergleiche mit entsprechenden Versuchsergebnissen ", sebuah karya tulis yang pernah dipresentasikan pada simposium DGLR di baden - baden, pada tanggal 11 sampai dengan 13 oktober tahun 1971 silam.

Itulah beberapa hal yang masih sangat teringat oleh saya tentang Bapak B. J. Habibie. Semoga saja perjalanan beliau di alam sana, diterima dan dimudahkan dengan sangat baik oleh yang Maha Kuasa Atas Segalanya. Amien.

Kiranya itu sajalah, pendapat saya pribadi mengenai 1000 kenangan tentang Bapak B. J. Habibie, terima - kasih sebelumnya karena telah bersedia meluangkan waktunya untuk membaca, lebih dan kurangnya saya memohon maaf.

Akhir kata, wabillahi taufiq wal hidayah, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.