Quote:
Akhir-akhir ini, seperti yang diberitakan di berbagai media sosial, situasi dunia olahraga Indonesia sedang dilanda isu buruk. Lantas, apakah prestasi dunia olahraga Indonesia masih tetap bisa maju? Yuk, simak ulasannya di bawah ini.
Quote:
Insiden Buruk Laga Timnas Indonesia vs Malaysia

Kekalahan Timnas Indonesia 2-3 dari Malaysia dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2020 grup G yang berlangsung di Stadion Utama GBK pada Kamis, 5 September 2019 kemarin berlangsung ricuh. Tindakan supporter Indonesia yang dinilai anarkis kepada supporter dan pemain timnas Malaysia akhirnya berujung pada sanksi FIFA.

Hal tersebut diutarakan oleh Federasi Sepakbola Malaysia (FAM) yang telah mengajukan keluhan resmi untuk FIFA. Berawal dari provokasi yang merasa emosi, disusul dengan tindakan anarkis seperti pelemparan botol dan batu ke arah tribun Malaysia ternyata melanggar kode disiplin FIFA.

Dengan adanya insiden tersebut, menyebabkan FIFA berhak memberikan hukuman terhadap Indonesia. Diantaranya yaitu denda uang, larangan kehadiran penonton dalam laga kandang ataupun pengurangan poin. Atas insiden tersebut, diharapkan hukuman tersebut tidak berpengaruh ke tuan rumah Piala Dunia U-20 2021 dan menjadi pembelajaran bagi berbagai kalangan terutama supporter untuk bertindak lebih dewasa lagi.
Quote:
PB Djarum vs KPAI

Selain rusuhnya sepakbola Indonesia, adanya polemik PB Djarum dengan KPAI turut menjadi isu hangat yang menjadi pembicaraan banyak orang. Berawal dari keputusan KPAI yang menilai ajang audisi pencarian bakat yang diadakan Persatuan Bulu Tangkis Djarum merupakan eksploitasi terhadap anak-anak untuk mempromosikan brand Djarum yang identik dengan rokok di baju anak.

Hal tersebut akhirnya membuat Djarum Foundation secara resmi menghentikan kegiatan audisi pencarian bakat bulu tangkis mulai tahun 2020. Namun, setelah melakukan mediasi antara pihak KPAI dengan PB Djarum, jalur tengah berhasil diraih demi prestasi dunia olahraga anak bangsa.

Hasil mediasi yang disepakati antara kedua pihak ada dua, yang pertama yaitu PB Djarum mengubah nama audisi pencarian bibit unggul menjadi audisi umum beasiswa bulu tangkis tanpa menggunakan logo, merk dan brand image Djarum. Dan yang kedua yaitu pihak KPAI mencabut surat KPAI tentang permintaan pemberhentian audisi Djarum tanggal 29 Juli 2019. Terkait dengan pemberhentian audisi umum pada tahun 2020, KPAI, Kemenpora dan PBSI memberikan kesempatan konsolidasi secara internal kepada PB Djarum terkait hal tersebut.

Seperti yang kita ketahui bahwa PB Djarum sudah dimulai sejak tahun 2006 hingga saat ini sangat membantu anak-anak dari pelosok untuk mendapatkan kesempatan yang sama demi memajukan dunia olahraga Indonesia di bidang bulu tangkis.
Terlepas dari semua insiden yang terjadi di atas, penting bagi kita sebagai bangsa Indonesia untuk mewujudkan peningkatan prestasi bidang Olahraga di Indonesia. Tetap optimis dan dukung terus perjalanan dunia Olahraga Indonesia.
Sumber penulisan: Opini Pribadi