Komunitas teater bagi saya adalah rumah kedua yang memiliki segudang manfaat di dalamnya. Tak hanya manfaat mendapat wawasan yang memang secara umum tentu akan didapat tapi bagaimana wawasan itu akan lebih bermanfaat lagi ya melalui komunitas teater ini.





Komunitas adalah rumah kedua, Mungkin kalimat itu memang benar adanya, terlebih jika kita menilai bahwa komunitas adalah tempat kita bermain, mencari ilmu, dan melepas penat. Banyak dari kita tentunya memilih untuk menjadi bagian dari komunitas karena hobi, dan tentunya memiliki kegemaran yang sama akan lebih seru jika dilaksanakan secara bersama-sama. Begitu pun saya, kecintaan saya dengan dunia seni peran (Teater) sudah cukup melekat sejak beberapa tahun silam. Seperti komunitas-komunitas pada umumnya, komunitas teaterpun demikian, memiliki segudang manfaat bagi anggotanya seperti memberikan wawasan lebih dalam mengenai teater, menjalin silaturahmi dan sebagainya bahkan bisa menjadi pintu masuk pada sebuah profesi yang menjanjikan. Nah kali ini, saya akan menceritakan bagaimana serunya bergabung dengan komunitas Teater Zat yang sudah saya anggap sebagai rumah kedua.


1. Panggung adalah tempat bermain paling asyik


Naskah drama tidak akan sempurna jika dia berhenti sebagai tulisan yang tertumpuk di lemari dengan naskah-naskah lainnya tanpa ada seorang pun yang ingin mementaskan. Itu artinya pementasan teater adalah tempat bermain utama pada sebuah karya seni teater. Panggung menjadi tempat yang mampu mengasah adrenalin kita yang mana kita harus tampil secara sempurna tanpa sedikit pun kesalahan. Ini sudah menjadi patokan dasar dalam pertunjukan, apabila salah, kita harus bisa melakukan improvisasi agar kesalahan itu tak terlihat oleh para penonton, sebab penonton tidak akan mau tahu bagaimana proses dibelakangnya. Untuk itu, panggung akan menjadi tempat paling asyik sebagai puncak dari proses selama berbulan-bulan.


2. Membagikan Ilmu Teater ke Dunia Pendidikan



Teater Zat sendiri berbasis pada dunia pendidikan karena berdiri di bawah naungan universitas. Ia memiliki tujuan bahwa dunia pendidikan harus mengenal dunia teater dan Teater Zat merasa itu adalah tugas mereka sebagai pegiat seni peran. Teater Zat dengan agenda Zat Goes to School memberikan kesempatan bagi para anggotanya termasuk saya untuk bisa berbagi ilmu tentang teater kepada para pelajar baik SMP mau pun SMA. Dengan begitu, para siswa bisa lebih mengenal ilmu dari seni pertunjukan teater lewat workshop dan pementasan yang dibawakan. Mereka jadi bisa mengenal bagaimana teknik keaktoran, artistik, musik, hingga teknik pencahayaan dari workshop tersebut.


3. Mendapat pundi-pundi dari project



Komunitas akan bisa berkembang jika anggotanya juga bisa sejahtera, lantas bagaimana bisa sejahtera jika komunitas itu berdiri sendiri tanpa ada aliran dana rutin dari pihak tertentu? Nah, untuk mengatasi kesejahteraan itu, Teater Zat pun aktif dalam mencari pundi-pundi uang melalui project pementasan, seperti halnya jasa pembuatan properti yang memang rutin dilaksanakan hingga saat ini. Namun hebatnya, pundi-pundi itu bukanlah menjadi alasan utama mereka menerima tawaran melainkan bagaimana mereka bisa menjalin kerja sama dalam jangka waktu panjang dengan client. Dan melalui pengerjaan project ini pula, kita sebagai anggota bisa mengenal jauh lebih intim.


4. Menjadi pintu masuk profesi sesuai passion



Percaya bahwa hobi bisa mendatangkan rejeki? kalau saya sih jelas percaya karena saya sudah melihat dari mata kepala saya sendiri bahwa mereka para senior-senior dari komunitas Teater Zat memiliki pekerjaan yang relevan dengan hobi yang mereka jalankan di dunia seni peran. Karena di dalam teater ada berbagai macam elemen, membuat mereka sebagai anggota dituntut untuk ikut andil dalam elemen-elemen itu seperti misalnya penulisan naskah, dari sini ternyata banyak dari mereka yang keluar dari komunitas bisa menjadi penulis terkenal, sebut saja sastrawan Zen Hae, dan ada pula dari mereka yang berprofesi sebagai penulis skenario untuk FTV dan serial Azab. dan tak sedikit pula dari mereka yang memanfaatkan ilmu teaternya sebagai dasar dalam mengajar pelajaran bahasa Indonesia di sekolah.


Itu dia 4 poin yang menurut saya manfaat di atas belum tentu didapat dari komunitas-komunitas lainnya. Sebenarnya masih banyak lagi manfaat-manfaat yang bisa diambil dari berkomunitas khususnya komunitas Teater. Baik itu manfaat bagi diri sendiri mapun manfaat secara sosial bagi orang lain. Tapi mungkin segini dulu aja, nanti akan cerita lebih jauh lagi soal Teater.


-----