Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

asikasikaja77Avatar border
TS
asikasikaja77
Bertarung Dengan Jin Karena Lupa Sopan Santun
Bertarung Dengan Jin Karena Lupa Sopan Santun

Bertarung Dengan Jin Karena Lupa Sopan Santun
source: shutterstock.com

"Kalian tau ga, gunung Raung ini punya mitos yang masih dipercaya warga sekitar. Kalo setiap malam jum'at akan ada suara-suara aneh seperti langkah kaki kuda. Menurut kepercayaan orang sini, itu adalah langkah kuda yang membawa kereta kencana milik permaisuri gunung ini" Ucap Aldo yang mulai menakut-nakuti temannya di depan api unggun.

Ini adalah pengalaman pertama bagi mereka mencicipi suasana Gunung Raung. Gunung setinggi 3260 yang dikenal karena banyaknya daerah yang menyeramkan. Sebenarnya, mereka berempat ingin berjalan-jalan ke pulau Tidung, hanya saja uang yang mereka miliki belum cukup sehingga mereka pilih yang murah meriah yaitu mendaki gunung.

"Ah udah ah aku mau tidur aja kalo pada cerita horror" Kata Sari yang sedari awal enggan mendengarkan cerita horror temannya itu.

"Yailah Sar, cerita boongan aja lu takut" Kata Adnan yang berada di sebelah kirinya. "Tuh lihat, Ica aja ga takut" Lanjut Adnan sambil menunjuk ke arah Ica.

"Yah cerita kayak gitumah mana bikin gw takut, orang lihat yang aslinya aja udah sering" Ledek Ica sambil tersenyum sinis. "Apa mau gw tunjukkin aja lokasi mereka sekarang?" Ucapnya lagi.

"JANGAN!" Aldo, Sari dan Adnan kompak berteriak tidak. Teriakan ketiganya sukses membuat Ica tertawa kecil. Wajar ketiganya menolak tawaran Ica, karena Ica sendiri adalah anak indigo, dari kecil dia memang sudah terbiasa melihat mahluk-mahluk tak kasat mata itu. Jadi hal-hal seperti itu tidak lagi membuat dirinya takut. Hanya ulangan Fisika dan Matematika yang berhasil membuatnya takut.

Aldo, Sari, Adnan dan Ica adalah sahabat sejak kecil. Keempatnya berteman sejak tinggal di mess tentara. Walau kini mereka berempat sudah tinggal di tempat yang berbeda, tapi persahabatan keduanya masih tetap berjalan. Biasanya mereka akan menggunakan waktu libur panjang untuk traveling atau mendaki gunung.

"Eh do lu denger suara ga?" Tanya Adnan kepada Aldo yang sedang mengaduk-ngaduk mie instan kemasannya. Aldo adalah pria yang berbadan gemuk dengan kacamata tebal. Hobinya bisa ditebak dari bentuk tubuhnya. Walau suka makan, Aldo adalah anak yang paling cerdas dari mereka berempat. Sedangkan Adnan adalah pria yang humoris dan paling iseng. Dia akan merasa senang bila orang yang diisenginya marah.

"Apaan sih Nan, ga lucu tau" Ucap Sari sewot.
"Hahaha Sari takut" Ledek Adnan.
"Eh beneran tau ada suara" Ucap Ica yang langsung membuat ketiganya terdiam dan menatap Ica dengan serius.
"Gw beneran denger, kayak yang Aldo bilang, ada suara langkah kaki tadi" Lanjut Ica.
"Icaaaa, jangan dilanjutinnn" Rengek Sari yang semakin takut mendengar omongan Ica.
"Eh bentar, ini hari kamis kan?" Lanjut Ica yang tidak memperdulikan rengekan Sari. Ica memang wanita yang agak tomboy. Dirinya tidak terlalu suka berdandan seperti wanita pada umumnya. Berbanding terbalik dengan Sari yang menjadikan make up sebagai tameng hidupnya. Karena dia merasa tidak PD kalau tidak memakai make up. Padahal bila tanpa makeup pun Sari masih lebih cantik dari Ica.

Drap..Drap...

"Tuh, tuh ada lagi suaranya. Ada yang denger juga ga?" Tanya Ica lagi ke teman-temannya
"Eh iya Ca, gw denger juga. Tapi suaranya pelan" Ucap Aldo.
"Apa mereka keganggu ya sama suara kita? Atau emang mau gangguin kita karena cerita horror" Ucap Ica pelan.
"Tuhkann Do, jadi muncul beneran" Ucap Sari yang sedari tadi mendekati Ica karena takut.
"Ya mana gw tau Sar bakalan muncul beneran. Kan yang gw tau tadi tuh cuman mitos" Jawab Aldo membela dirinya.
"Tau lu do, parah" Kata Adnan yang ikut menyalahkan Aldo.

Ditengah perselisihan kecil itu tiba-tiba ketiganya dikagetkan oleh suara berat dari arah Ica. Mereka mengetahui bila Ica bisa melihat mahluk tak kasat mata, namun baru kali ini mereka melihat langsung bagaimana Ica berkomunikasi dengan mahluk yang tak terlihat.

"Jangan ganggu anak ini dan teman-temannya" Ucap Ica dengan suara berat sambil menunjuk-nunjuk ke segala arah.
"Mereka hanya ingin berlibur disini. Maafkan mereka bila ada salah kata atau perbuatan" Lanjutnya.

Ketiganya memandangi Ica yang tampak sedang berkomunikasi. Entah apa yang sedang mereka bicarakan, karena yang terdengar hanya suara dari mulut Ica. Namun keanehan kembali terjadi, Ica berdiri dari tempat dia duduk dan berlari menuju semak-semak yang ada di depan tenda mereka. Melihat sahabatnya berlaga aneh, Aldo, Sari dan Adnanpun mengikuti Ica. Walau mereka sebenarnya takut, namun mereka lebih takut lagi dengan nasib Ica.

Bertarung Dengan Jin Karena Lupa Sopan Santun
source: sicadodo.wordpress.com

Di semak-semak itu Ica meloncat kesana kemari dan berjalan dengan posisi kuda-kuda layaknya orang yang sedang bertarung. Dan suara derap kuda semakin jelas terdengar di tempat itu. Bahkan yang semula hanya Aldo yang mendengar, kini Sari dan Adnanpun mendengarnya. Bahkan kali ini diikuti suara rengekan kuda. Padahal bila dilihat dengan kasat mata, tidak ada apa-apa di sana, hanya semak belukar yang luas dan gelap.

Selama beberapa menit Ica terus melakukan gerakan-gerakan silat. Sampai akhirnya Ica menutup gerakan itu dan menyadarkan dirinya. Hal itu sukses membuat baju yang dikenakannya basah.

"Yuk, balik ke tenda" Ajak Ica kepada teman-temannya.
"Lu gapapa Ca?" Tanya Adnan penasaran .
"Lu liat, badan gw aman-aman aja kan?" Balas Ica. Namun Adnan hanya bisa terdiam karena bingung mau menjawab apa.

Di tenda Ica menceritakan apa yang sebenarnya baru dialaminya itu.

"Jadi tadi ada pengawal permaisuri yang gak senang dengan kelakuan kita disini karena sudah berisik dan meremehkan kerajaan mereka. Mereka mencoba menakut-nakuti kalian, tapi gw larang. Tapi mereka tetep mau gangguin kalian, jadinya gw minta bantuan kakek gw untuk mengahalau mereka. Akhirnya mereka menuruti keinginn gw dengan syarat bisa mengalahkan dia" Terang Ica.
"Ohh jadi tadi tuh lo lagi berantem sama pengawalnya?" Tanya Aldo penasaran
"Sebenernya gw juga setengah sadar tadi Do, soalnya tadi kakek gw yang merasuki gw" Ucap Ica.
"Terus siapa Ca yang kalah?" Tanya Sari penasaran.
"Ya dialah, kakek gw mah jago" Kata Ica sombong. "Yaudah tidur aja yuk, udah malem nih, gw cape" Lanjut Ica sambil berjalan keluar tenda untuk membereskan beberapa cangkir besi. Aldo dan Adnan ikut membantu Ica membereskan semuanya. Sedangkan Sari lebih pilih menunggu di dalam tenda karena merasa lebih aman.

Sebenernya ada alasan lain kenapa mahluk itu mengganggu mereka. Alasannya karena Ica dan kawan-kawan mendirikan tenda di daerah mereka. Namun hal tersebut sengaja Ica rahasiakan karena takut teman-temannya jadi panik. Selain itu akan ribet sekali untuk mencari lokasi baru di malam seperti ini. Sehingga Ica lebih memilih untuk tidak menceritakan hal tersebut kepada teman-temannya.

Tamat.
ceuhettyAvatar border
sebelahblogAvatar border
zafinsyurgaAvatar border
zafinsyurga dan 4 lainnya memberi reputasi
5
1.9K
1
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan