Kaskus

Entertainment

Intanpermata71Avatar border
TS
Intanpermata71
Kisah Mistis Kesurupan Hantu Pocong Di Gunung Salak
Kisah Mistis Kesurupan Hantu Pocong Di Gunung Salak
Pada kesempatan kali ini saya akan menceritakan kisah seorang porter bernama Sandi yang mengalami hal mistis yang membuatnya kapok dan tidak mau lagi untuk mendaki gunung.

Quote:

Saat itu Sandi disuruh menemani sekelompok pendaki asal Jakarta untuk mendaki Gunung Salak pada tahun 2017 lalu. Kisah ini bermula ketika Sandi yang masih duduk dibangku SMA diminta untuk menjadi porter dadakan. Disaat itu teman kelas Sandi sedang melakukan study tour. Namun Sandi sendiri tidak ikut karena terkendala biaya. Jadi Sandi diajak oleh Abang dari temannya bernama Rizki untuk menemani nya menjadi seorang porter untuk sekolompok pendaki yang berasal dari Jakarta yang berjumlah sebanyak 7 orang. Yang terdiri dari 4 orang cowok dan 3 orang cewek.

Waktu itu Sandi dibayar Rp 650.000 untuk menemani selama 4 hari 3 malam. Tugasnya adalah untuk membawakan barang-barang logistik. Dan bisa dibilang saat itu Sandi yang paling muda dan yang paling kecil badannya. Sehingga para pendaki yang menyewa pun sampai tidak tega melihatnya dan sesekali menanyakan apakah bawaannya berat atau tidak.

Jadi singkat cerita mereka mendaki berjumlah 9 orang beserta Sandi dan Rizki. Mereka sampai di tempat camp pada jam 5 sore. Mereka pun langsung mendirikan tenda dan membuat api unggun. Semua kelihatan senang sekali. Ada yang membakar jagung, dan ada juga yang minum bandrek.
Quote:

Pada malam itu mereka memainkan sebuah game yaitu putar botol. Jadi siapa yang terpilih, maka dia harus menjawab pertanyaan secara jujur. Kalau tidak, maka mukanya akan dicoret. Dan pada saat putaran terakhir sebelum tidur, salah satu cewek yang bernama Widya terpilih.

"Widya, sebutkan hal apa yang paling kamu takuti?", tanya salah seorang temannya.
"Aku takut kalau aku mati maka aku akan jadi hantu penasaran. Terus menakut-nakuti kalian semua", jawab Widya sambil tersenyum.

Semua tertawa canda dan seketika tiba-tiba ada angin kencang dan kabut turun. Lalu mereka pun cepat-cepat beranjak pergi untuk masuk ke tenda dan tidur. Pada malam itu tidur mereka kurang nyenyak. Lalu pada malam kedua keanehan mulai terasa saat ada yang kehilangan mantel. Mantel yang hilang pada saat itu adalah milik Widya. Kata Widya mantel itu adalah mantel punya bapaknya dan pas Widya bawa, dia belum izin ke bapaknya. Saat dicari di dalam tenda dan membongkar semua tas yang ada, ternyata tidak ada yang lihat. Karena tidak ditemukan malam itu, akhirnya mereka memutuskan untuk mencarinya lagi besok pagi. Pada saat pendaki lain sudah tidur dan masuk ke tenda malam itu, Sandi masih asyik bercerita dengan Rizki di luar. Lalu saat mereka sedang asyik bercerita, tiba-tiba ada terjadi sesuatu keanehan.

"San, itu apaan ya? Abang tidak salah lihat kan?", tanya Rizki.
"Wah, apaan itu", sontak Sandi dengan kaget.

Quote:

Mereka melihat ada sesuatu yang melayang-layang. Awalnya Sandi dan Rizki menyangka itu adalah kuntilanak. Tetapi setelah diperhatikan, ternyata itu adalah mantel punya Widya warna putih yang hilang tadi. Mantel tersebut melayang-layang lumayan cukup lama memutari tenda. Mereka berniat untuk mengambilnya tapi tidak jadi karena mereka takut. Lalu setelah beberapa saat mantel itu tiba-tiba hilang lagi dan tidak tahu kemana. Dengan badan gemetar karena melihat kejadian tadi, Sandi dan Rizki tetap memaksakan untuk melakukan ronda secara bergantian. Sandi pun berjaga sendirian karena Rizki sudah mengorok duluan. Tiba-tiba sekitar jam 2 pagi, Widya dan satu temannya keluar ingin buang air. Dan meminta untuk diantar oleh Sandi. Mau tidak mau, Sandi pun harus menemani mereka. Sandi jalan di depan dan dua cewek tadi di belakang. Saat di jalan tiba-tiba ada yang memanggil mereka.

"Widya, tunggu aku",katanya.

Mereka bertiga pun berhenti karena mengira bahwa teman cewek satunya yang memanggil. Tetapi pas dilihat ke belakang, ternyata tidak ada siapa-siapa. Karena sudah tidak tahan lagi maka mereka menghiraukannya. Dan akhirnya mereka pun sampai di lokasi. Saat mereka selesai buang air kemudian Widya berteriak.

"Eh, itu apa ya yang putih-putih", kata Widya.

Sandi pun sontak kaget. Ternyata itu adalah mantel milik Widya yang hilang tadi ada di atas sebuah batu.

"Siapa yang menaruh mantelnya di sini ya? Bercandanya sangat keterlaluan", ucap Widya.

Sandi pun tidak banyak berbicara. Padahal dia sebelumnya melihat mantel itu melayang-layang. Akhirnya mereka pun kembali ke tenda dengan membawa mantelnya Widya. Dan saat di tenda, temannya Widya satu lagi yang cewek pun ditanya.

"Tadi pas aku mau buang air, kamu yang panggil aku ya?", kata Widya.
"Aku ini baru bangun dan belum ada kemana-mana", ucap teman Widya.

Malam itu pun Sandi enggan untuk bercerita dan tidak bisa tidur karena kepikiran dengan kejadian-kejadian tersebut. Singkat cerita pada malam ketiga, malam itu lah yang membuat Sandi tidak mau naik Gunung Salak lagi.

"Ini yang pertama dan yang terakhir", kata Sandi.

Pada saat itu mereka sedang mengitari api unggun sambil menikmati makanan dan bercerita. Karena sudah larut malam dan semakin dingin, Widya pun masuk ke tenda dan memakai mantelnya. Awalnya tidak ada yang aneh. Tapi tiba-tiba Widya menjerit dan semua orang pun panik dan masuk ke tenda Widya. Di situ Widya seperti orang kesurupan. Badannya kaku layaknya seperti pocong. Di situ Widya juga teriak-teriak.

Quote:

"Lepasin...,lepasin...", ucap Widya.

Widya mencoba melepaskan mantelnya tetapi tidak bisa. Lalu Widya pun melompat-lompat layaknya seperti pocong sampai tendanya rusak. Teman-teman yang cewek ada yang menangis dan ada juga yang pingsan. Sedangkan teman-temannya yang cowok kebingungan karena Widya tidak bisa disembuhkan. Akhirnya mereka memutuskan untuk turun agar bisa meminta bantuan. Di saat sudah dekat di perkampungan, barulah ada sinyal HP. Lalu HP milik Widya berbunyi. Ternyata telepon dari bapaknya.

"Halo", ucap Rizky.
"Ini siapa ya?", kata bapak Widya.
"Saya temannya Widya om. Ada perlu apa ya om?", ucap Rizky lagi.
"Tolong bilangin sama Widya mantel saya yang dia bawa itu jangan dipakai ya", kata bapak Widya.

Tapi semua itu sudah terlambat karena Widya sudah memakai mantelnya dan kesurupan.

"Maaf sebelumnya om. Mantelnya sudah terlanjur dipakai om", ucap Rizky dengan nada sedikit terbata-bata.

Bapak Widya pun langsung menyusul ke lokasi. Dan setelah itu barulah semua tahu kalau ternyata bapak Widya adalah seorang pemuja setan. Dan mantelnya adalah sebuah jimat yang tidak boleh dipakai selain bapak Widya. Kemudian setelah proses yang panjang, akhirnya Widya bisa disembuhkan walaupun Widya sendiri tidak ingat dengan kejadian yang menimpanya.

Begitulah ceritanya gansis. Jadi pesan yang bisa diambil adalah jangan pernah meminta sesuatu selain sama yang di atas agar kita tidak salah jalan. Karena itu bisa merugikan diri sendiri dan juga orang lain yang kita sayangi. Jangan lupa untuk selalu berdoa dan tetap waspada di setiap pendakian. Sekian dan terimakasih emoticon-Shakehand2emoticon-Shakehand2


Spoiler for sumber referensi thread:
ceuhettyAvatar border
sebelahblogAvatar border
zafinsyurgaAvatar border
zafinsyurga dan 5 lainnya memberi reputasi
6
4K
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan