Salam Sejahtera Untuk Kita Semua.



Kita tahu, sekarang ini tim nasional dari berbagai negara telah mempersiapkan pasukan terbaiknya mulai dari yang termuda hingga tim seniornya guna mengikuti kualifikasi dalam gelaran piala dunia. Bagi mereka yangmemang punya ambisi dalam meraih gelar juara di kancah tertinggi sepak bola dunia antar negara ini pastinya akan mempersiapkan diri dengan sangat matang bahkan bukan hanya setahun dua tahun prosesnya tetapi bisa 5 sampai 10 tahun sebelumnya dan bisa juga lebih dari itu. 




Persiapan dengan pembinaan yang matang tentunya memiliki peran penting dalam meraih kemenangan. Sewajarnya, sebelum para pemain dipilih dan membela negaranya di lapangan hijau tentu harus melalui tahap pembinaan dan seleksi yang serius agar target kemenangan bisa dicapai dengan usaha yang optimal. Namun, sepertinya proses dan tahapan itu tidak tercermin pada tim nasional senior dari Indonesia. Timnas Garuda seakan lalai akan proses persiapan dan pembinaan yang matang. Untuk masalah target, jelas Indonesia punya, namun untuk apa jika hal tersebut tidak diimbangin dengan pembinaan dan persiapan? Sehinggainilah yang terjadi, timnas senior Indonesia terseok-seok di babak kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia.

Mengapa demikian? pasalnya pola permainan dari Andritany dan kawan-kawan tidak menggambarkan bagaimana permainan sebuah tim yang dilakukan dengan persiapan yang matang, sehingga menimbulkan banyaknya miss koordinasi antar pemain, selain itu para pemain yang dipilih merupakan berasal dari Liga 1 Indonesia. Bagus memang, namun sayangnya penjemputan pemain dari Liga menuju Training Center dilakukan dalam tempo yang singkat sehingga pemain menjadi kurang fokus terhadap kualifikasi Piala Dunia 2022.




Mengapa saya bilang bahwa timnas senior keteteran dan seperti tidak memiliki persiapan dan tidak mendapat pembinaan yang matang, itu karena kita bisa melihat bagaimana hasil dari timnas garuda muda (juniornya) dalam meraih berbagai kemenangan dengan hasil yang fantastis. Kita tengok Timnas Garuda muda U-16, mereka berhasil lolos ke piala asia 2020. Walau pun banyak yang bilang kalau pada pertandingan sebelumnya melawan Kepulauan Mariana dengan skor 18-0 adalah bukan lawan yang sepadan, tapi kita harus bisa melihat bagaimana taktikal permainan mereka yang jauh lebih matang dan siap dibandingkan dengan timnas seniornya. Tentunya ini perlu kita sadari bahwa persiapan dan pembinaan dari timnas u16 jauh lebih baik dibandingkan seniornya.




Untuk itu, jika kita memang memiliki target untuk memenangkan sebuah kejuaraan, kita tidak bisa hanya berkeinginan dengan segudang ambisi yang hanya akan membuat kita gagal tanpa memperhitungkan bagaimana persiapan dan pembinaannya, karena keringat jelas tidak akan mengkhianati hasil akhirnya. Kita bisa contoh negara Jepang dalam hal persiapan, mereka bahkan rela membina dan mempersiapkan timnasnya dalam waktu lebih dari 10 tahun agar bisa jadi juara.


Baca thread ane yang lain

di mari gan.