sumber: negobatu.tumblr.com

Mungkin banyak dari temen-temen semua yang sudah mengetahui arti pribahasa "semakin berisi semakin menunduk" yang memiliki arti semakin tinggi ilmunya semakin rendah hatinya. Sebuah pribahasa yang dalam maknanya dan jarang juga ditemui di sekitar kita orang yang sesuai pribahasa tersebut.

Selama saya menempuh dunia pendidikan, baru 2 orang yang saya temui memiliki kesamaan dengan arti pribahasa tersebut. Yang pertama adalah dosen mata kuliah psikologi saya dan yang kedua adalah B.J Habibie. Dari SD hingga SMA, saya sama sekali tidak menemukan orang-orang yg cocok dengan pribahasa itu. Ada guru yang pintar sekali, tapi kalau mengajar seenaknya dan menganggap muridnya sudah memahami semua. Ada pula yang rendah hati dan sabar, tapi ilmu yang dimilikinya standar. Namun sosok guru pintar tapi sombong adalah yang lebih banyak saya temui selama sekolah.

sumber: poskotanews.com

Bila dibandingkan dengan dosen mata kukiah psikologi dan B.J Habibie mungkin mereka tidak ada apa-apanya. Mungkin perbandingannya 1:1000. Karena dari cara mereka berpikir, bagaimana mereka menerangkan tidak ada apa-apanya dibanding 2 orang yang menjadi panutan saya itu.

Dosen mata kuliah psikologi saya ini adalah tipe orang yang menerengkan materi berdasarkan kondisi real di lingkungan. Sehingga antara teori dan praktek bisa lebih mudah dipahami. Tidak seperti kebanyakan dosen yang cuma nyuruh baca bab sekian dan bab sekian.

sumber: silahkanshare.com

Hal yang sama juga saya lihat ketika Pak Habibie memberikan motivasi atau berbicara di depan umum. Beliau selalu mengaitkan apa yang dibahasnya dengan kenyataannya. Sehingga membuat kita yang menangkap motivasi tersebut semakin yakin dan bisa mencerna maksud dari motivasi itu. Selain itu, Pak Habibie sendiri juga dikenal sebagai orang yang jenius. Beliau berhasil menemukan sebuah teori dan berhasil merancang banyak pesawat. Namun beliau tetap menjadi seorang yang rendah hati. 

Saya sendiri menilai seseorang rendah hati atau tidak dari bagaimana orang lain menilai orang tersebut. Karena orang yang rendah hati akan punya sangat sedikit musuh atau haters. Bisa dilihat ketika beliau beberapa kali sakit, ada banyak sekali orang yang mendoakan kesembuhannya. Atau ketika kisah hidupnya dijadikan film, banyak yang mengapresiasi film tersebut dan terkagum pada pak Habibie. Bukan terkagum pada Reza Rahardian, pemeran utama di film Habibie & Ainun. Karena orang baik akan selalu dipandang positif dan begitu juga sebaliknya.

Itulah yang membuat saya untuk selalu berpikir bahwa saya ini tidak ada apa-apanya dibanding mereka. Saya selalu merasa kalah dan kurang bila dibandingkan dengan mereka. Namun bila mengingat keduanya (dosen saya dan Pak Habibie) saya selalu termotivasi untuk menambah ilmu pengetahuan. 

Artikel ini merupakan opini saya pribadi.