Berita demi berita menghebohkan terus menerus meramaikan layar smartphone kita. Cerita disana sini seputar revisi UU KPK tak henti hentinya membuat panik mereka yang mengerti politik dengan baik. Tak hanya politikus, mahasiswa juga turun meramaikan jalanan dan melontarkan mosi tidak percaya kepada dewan perwakilan rakyat alias DPR.

Semakin kacau rasanya negeri ini. jika ada banyak kekacauan berarti banyak yang menentang dan jika banyak yang menentang itu artinya tidak sesuai dengan harapan atau tidak berada pada arah yang benar.

Revisi UU KPK ini mungkin memang sedikit banyaknya terasa cukup aneh. Semisal dengan kekuasaan KPK yang terasa diperlemah hingga syarat bebas korupsi yang semakin ringan. Tentu banyak yang bertanya tanya hingga tak sedikit yang meragukan bahwa KKN sudah bermain di struktur pemerintahan kita.

UU KPK yang direvisi dirasa tidak membawa efek yang baik bagi pemerintahan indonesia. Bukannya membantu melawan korupsi di negeri ini tapi malah mempersulitnya. Tak heran rasanya jika UU yang telah direvisi terasa downgrade dari versi sebelumnya.

UU yang telah direvisi ini memiliki lebih banyak celah dan membuat KPK semakin tidak nyaman. Ini jelas merupakan versi yang lebih buruk dari versi sebelumnya seolah olah sebuah bug dimasukkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dengan harapan dapat merusak KPK itu sendiri.

Saya pernah baca kutipan di internet yang bunyinya : ‘DPR sebaiknya jangan disuruh kerja, sekalinya kerja begini hasilnya’. Lucu memang namun hal itu terasa benar adanya. Meski ribuan massa sudah turun ke jalan namun hal itu tidak banyak mengusik DPR yang seharusnya menjadi wakil rakyat dalam menyalurkan aspirasinya. Viral juga berita mahasiswa yang mengajukan mosi tidak percaya pada anggota DPR dikarenakan hal ini.

Seperti itulah yang terjadi di negara ini dikarenakan sebuah revisi. Revisi seharusnya merupakan kegiatan untuk menyempurnakan suatu standar sesuai dengan kebituhan namun revisi yang dialami UU KPK ini justru memberi cacat yang menambah keributan yang tak perlu di negeri ini.

Ingin rasanya hati ini menyuarakan keadilan namun saya bisa apa? Jika ribuan mahasiswa yang turun ke jalan tidak diperhatikan maka apalah artinya saya? Hanya tulisan inilah yang bisa saya kirimkan untuk mencegah perluasan korupsi di negeri tercinta ini.

Saya harap revisi UU KPK dapat dipertimbangkan kembali. Satu hal yang pasti, korupsi adalah musuh kita bersama, mari kita berikan dukungan sekuat yang kita bisa pada mereka yang berjuang menangkap tikus tikus negeri ini.