- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Ular putih Eunjang


TS
saiki88
Ular putih Eunjang

Gunung Eunjang. Mungkin namanya terdengar aneh namun gunung ini adalah gunung yang tidak terkenal. Hanya sebuah gunung biasa yang terletak di pinggiran sulawesi yang bahkan tidak dipedulikan oleh orang orang di sekitarnya.
Namun gunung ini memiliki satu rahasia yang hanya diketahui oleh orang orang tua di desa itu. Di gunung itu bersemayam sesuatu (atau seseorang?). tak ada petunjuk yang jelas tentang ini dan karna itulah aku, penulis majalah misteri, datang kemari dengan sendirinya.
Sebagai penulis jurnal gaib hal hal seperti ini tidak boleh dilewatkan dan karna itulah aku akan mendaki gunung itu hari ini juga. Meski aku sama sekali tidak berpengalaman dalam mendaki gunung namun aku tetap nekat untuk mendaki sendirian.
Gunung Eunjang benar benar biasa. Tak begitu sulit untuk didaki dan tentunya tak ada apa pun yang kutemukan dalam pendakianku. Gunung ini benar benar sepi dan tak ada orang lain disini. Pepohonan juga tidak terlalu lebat dan tidak terlalu terjal. Benar benar biasa.
Namun meski aku menghabiskan semalaman disana tak ada apapun yang terjadi. Aku mencoba membuat beberapa keributan namun tak ada apapun yang terjadi. Akhirnya, dengan tangan kosong, aku menuruni gunung saat matahari terbit.
Esoknya aku kembali mendaki namun tak ada yang aku temukan. Hal itu berlangsung terus menerus hingga aku menganggap bahwa memang tak ada apapun di gunung itu. Aku pun berencana pulang besok hari.
Namun malam itu semua berubah. Entah apa yang terjadi selama aku tertidur namun saat aku terbangun aku sudah ada di puncak gunung Eunjang dengan tubuh menggigil tak bisa bergerak.
Dalam sekejap aku merinding. Dimandikan cahaya bulan aku mulai mendengar suara suara sesuatu yang merayap mendekat. Keringat dingin mulai membasahi tubuhku saat aku menyadari ada seekor ular besar berwarna putih yang kini melingkari kakiku.
Ular itu merayap semakin dan semakin dekat. Semakin aku gemetar saat ular itu sudah mencapai perutku.
Ular itu memiliki kepala yang benar benar bulat. Mata merah dan puncak kepalanya memiliki sedikit warna hijau. Sudah jelas ular ini bukan ular biasa.
Dalam hati aku hanya bisa berdoa. Aku takut berteriak karna mungkin saja bisa memprovokasi ular itu.ular itu sekarang sudah melilit sampai bagian dadaku.
“CUKUP. DIA ITU BUKAN ORANG SINI”
Tiba tiba suara teriakan keras membelah kesunyian malam. Sosok kakek kakek yang kukenal sebagai pak Jarwo berlari tertatih tatih kearahku sambil melemparkan taburan garam. Begitu garam tersebut mengenai kulit ular itu ular itu langsung pergi memasuki hutan.
Pak Jarwo berjongkok dan melepas ikatanku. Meski ikatanku dilepas tapi aku tak punya tenaga untuk berdiri.
“maaf ya nak, harusnya kamu nggak ngalamin kejadian seperti itu”
“pak Jarwo, sebenarnya itu apa pak?”
“itu tadi siluman penghuni gunung ini. karna kamu tiap hari datang ke gunung ini dia jadi terusik dan berencana membunuh kamu”
“terus kok pak Jarwo tau saya ada disini?”
“sebenarnya bapak dulu penjaga gunung ini. ular itu sudah berabad abad hidup disini jadi bapak tau kalo dia cuma bisa bangun saat bulan purnama.maaf karna nggak bilang ke kamu, bisa bisa kita berdua malah jadi makanan ular itu”
Akhirnya, sesuai saran pak Jarwo, kami menuruni bukit setelah matahari terbit.
Sekarang aku tau kenapa gunung ini tidak dipedulikan oleh orang lain. Semua karna pak Jarwo yang menyebar rumor aneh tentang gunung itu. Alasannya adalah karna ular putih itu akan memakan siapapun yang macam macam di rumahnya.
Akhirnya aku pulang ke kota. Pengalaman hari itu tidak pernah kuceritakan pada siapapun dan kusimpan dalam ingatanku seumur hidup.






tien212700 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
1.9K
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan