Kaskus

Entertainment

ihsa37Avatar border
TS
ihsa37
Di keramaian malam
Di keramaian malam

Jaman semakin berkembang dan kepercayaan pada hal hal yang tidak tampak semakin dan semakin menghilang. Namun tidak dipercaya bukan berarti tidak ada. Mereka ada dan inilah pengalamanku saat melihat mereka.

Di tanggal 31 desember kemarin aku dan beberapa temanku memutuskan untuk mendaki gunung demi melewatkan pergantian tahun di puncak tertinggi di jawa timur. Hari itu sangat ramai karna ada banyak orang yang berpikiran seperti kami sehingga tak sedikit yang mengambil kesempatan dan berjualan di sekitar kaki gunung.

Menjelang saat matahari terbenam kami memulai pendakian kami. Gunung itu cukup tinggi dan terjal sehingga pendakian kami diiringi dengan tarikan nafas berat meski kami beberpa kali beristirahat, maklum nggak biasa daki gunung.

Pada akhirnya kami berhasil mencapai puncak. Sudah ada beberapa orang disini dan semuanya sudah memasang tenda mereka masing masing. Tak ingin ketinggalan kami juga membangun tenda kami.

Menjelang detik detik pergantian tahun setiap orang mulai mempersiapkan kembang api masing masing dan berlomba menghiasi langit begitu jam sudah menunjukkan pukul 00.00.

Detik berlalu dan rasa ngantuk mulai menyerang. Satu demi satu pengunjung gunung memasuki tenda dan terlelap ke alam mimpi. Namun aku tetap terbangun hingga aku menjadi satu satunya yang masih berada diluar tenda.
Rasa ingin buang air kecil menghampiriku dan akupun berjalan menjauh dari tenda dan disitulah aku melihat mereka.

Di balik pepohonan, di tempat yang paling lebat areanya, aku melihat kilatan cahaya. Sejenak aku mengira ada orang lain disana namun aku mengabaikannya. Namun kilatan itu semakin dan semakin mendekat hingga aku tak lagi bisa mengabaikannya.

Tiba itba udara terasa semakin dingin dan berat. Sekarang, tepat dibalik pohon tempatku pipis, aku mendegar suara nafas yang tidak mirip manusia. Suara itu begitu kasar dan seolah mencoba memberitahuku sesuatu.

Tubuhku bergidik dan air seniku tidak mau keluar. Suara itu semakin keras dan banyak. Aku langsung menutup mataku karna takut dan tak mampu bergerak. Aku merasakan sesuatu mengerubungiku dan akhirnya aku mendengar mereka berbicara bahasa manusia.

“Jangan pernah buat keributan lagi disini”

Suara itu sungguh menyeramkan dan membuat bulu kudukku berdiri. Pada akhirnya aku membuka mataku dan melihatnya, sosok sosok gelap yang melayang diatas tanah memandangiku dengan mata mereka yang merah dan besar.

Seketika itu pula aku pingsan.

***


“WOI BANGUN YOG”

Saat aku membuka mata matahari sudah tinggi. Nampaknya semua orang bangun kesiangan.

Setelah itu aku menceritakan apa yang sudah kualami pada semua orang disana. Banyak yang tidak percaya namun kami sepakat untuk meninggalkan gunung secepat mungkin.

Mungkin ‘mereka’ tidak menyukai kebisingan yang sudah kami timbulkan di wilayah mereka. Seluruh kembang api yang Cumiakkan telinga itu membuat mereka terbangun dan memberi peringatan.

Sampai saat ini kau tak pernah kembali ke gunung itu. Pengalaman itu membuatku terlalu takut untuk mendaki gunung lagi.
3770372Avatar border
zafinsyurgaAvatar border
zafinsyurga dan 3770372 memberi reputasi
2
158
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan