Semua Ada Masanya

Kontes Dangdut 2019, yang diselenggarakan televisi IndosihAh dengan logo burung terbang akan segera dimulai.

Kali ini, aku hanya duduk manis sebagai penonton VIP di barisan bangku nomer dua dari depan, dekat dengan panggung utama.

Dulu, saat masa kejayaan itu masih di genggaman, siapa yang tidak kenal denganku?! Seorang Ira Santana yang bersuara merdu mendayu serta goyangan Halilintar yang sempat hits pada jamannya.

Sebagai penyanyi pantura ternama yang sempat menggelar konser tunggal, aku sudah banyak makan asam garamnya dunia perdangdutan ini.

Kini, telah lahir ratusan biduan berbakat yang bersuara tak kalah merdu. Mereka, dengan ciri khasnya masing-masing, mampu menghidupkan lagi, musik dangdut yang sempat mati suri.

🎵🎶

Acara telah dimulai setengah jam yang lalu, kini tibalah giliran Putri Savara dengan nomer urut tiga. Cewek manis berlesung pipit itu cukup berbakat dengan suara serak-serak basah serta goyangan Angsa yang dia punya.

Langkahnya yang mantap dengan kepedean level dewa, menuju panggung utama yang ditata sedemikian megahnya, mampu menciutkan nyali kontestan lainnya.

Musik dangdut koplo mulai terdengar, membahana di seluruh ruangan studio. Goyangannya yang lincah, sesuai irama musik yang mengalun, memukau semua mata yang memandang.

Tepuk tangan dan jeritan histeris para penggemarnya santer terdengar.

Mic kuning emas yang ada di genggaman tangan kanannya telah tepat berada di depan bibirnya yg dipoles lipstik merah muda.

Intro pertama t'lah berlalu dan saatnya ia memperdengarkan suara indahnya pada para juri dan penonton di studio khususnya dan seluruh rakyat Indonesia pada umumnya.

Namun, sampai pada bagian reff lagu, Putri Savara tak jua memperdengarkan suaranya.Tiba-tiba penonton riuh, saat penyanyi pendatang baru itu tampak pucat dan salah tingkah serta terlihat bingung, sambil memegangi lehernya.

Air matanya tumpah sudah, dia mengangkat tangannya dan membungkuk ke arah juri dan penonton yang merasa keheranan melihat kejadian di atas panggung utama.

Putri Savara telah kehilangan suaranya dan gagal mengikuti kontes dangdut yang akan menjadi perantara untuk meraih kesuksesan di blantika musik dangdut Indonesia.

Yah, sama seperti dulu, saat aku menjadi bintang tamu di acaranya Bang Haji Rhoma Irama. Rasa malu dan sakit seperti terbakar yang menyerang tenggorokanku ketika akan mulai menyanyi di panggung nan megah setahun yang lalu.

Semua karena seorang Putri Savara, yang telah membubuhkan obat XOZ di minumanku waktu itu. Kini, dia bisa merasakan malu dan rasa sakit yang luar biasa seperti yang pernah kurasakan dulu.

Kini, hati sudah lega. Impas sudah dengan kenyataan pahit yang dulu kuterima karena rasa iri dengkinya melihat kesuksesan dan ketenaran seorang Ira Savana.

🎤🎵🎶🎤🎵🎤🎵🎤🎵🎤🎵🎤🎵🎶

#Hati yang dikotori oleh rasa iri dengki, tak hanya menghancurkan diri sendiri, tapi juga orang-orang di sekitar, jadi hindarilah!😉✌

💖200919