Untuk ini aku titipkan salam senyum bahagia kepadanya lewat aksaraku meski jariku tak kuasa menyebut namanya dalam aksaraku. Tapi percayalah kalimat ini yang kutuliskan adalah kata-kata nyata yang terpendam sejak lama aku simpan, kumengira mungkin ia tak percaya tapi aku yakin suatu saat ia akan membaca dan memahami apa yang terkandung dalam kalimat yang aku tulis lewat aksara ini.

Sebelumnya maaf jika aku lancang menulis ini dengan sembarang tanpa meminta izin darimu, namun maksudku dari semua ini ialah aku memberanikan diri untuk mencoba berbicara yang sejujurnya, meski entah reaksi apa yang akan ia berikan untukku setelah ia membaca kalimat ini.

1 Bulan yang lalu....

Awalnya kita hanya sebagai manusia asing di muka bumi ini, bahkan kita tak pernah tahu akan di pertemukan di tempat yang sama. Dalam benakku hanyalah sebuah kekonyolan belaka yang bisa bertemu seseorang yang spesial, baik hati serta menerimaku apa adanya. Tapi saat itu pula aku merubah niat dan pikirku untuk tidak mengisi ruang hati terlebih dahulu, biarkan saat itu aku fokus menjalani perkuliahan ini. 

Senja memang selalu hadir tepat waktu disaat sore hari mulai akan menggelap berganti malam, namun ia hanya sekejap menyapa dan akhirnya ia menghilang kembali tanpa ada kata permisi. 
Seiring berjalannya waktu dunia semakin maju, waktu semakin berputar dan jarak semakin mendekatkan kita lewat sesuatu yang tak sengaja. Saat itu aku tak pernah berpikir sedikit pun untuk bisa mengenalmu meski pada sisi lain aku tahu siapa dirimu tapi aku tak berpikir lebih untuk bisa saling mengenal satu sama lain.

Aku masih ingat kita bertemu dalam sebuah akun instragram , ingin rasanya aku berkeluh pada Tuhan, "Mengapa perkenalan ini begitu tidak berfaedah". 
Tak kusangka dan tak pernah kuduga ternyata engkau tahu siapa diriku lebih dahulu sebelum aku mengetahui siapa dirimu. Dan pada akhirnya aku berinisiatif untuk meng-kepo-i siapa dirimu sebenarnya, meski pada saat itu aku tak peduli dengan sosokmu yang mengenal diriku lebih dahulu. 

Semakin lama aku mencari siapa dirimu sebenarnya akhirnya seiring berjalannya waktu, jarak kita semakin mendekat sedikit demi sedikit. Rasanya ini bagai mimpi, semua terjadi tanpa ada niat keinginan diantara kita pada akhirnya kita tuntas saling mengenal satu sama lain. 

Awan tak selamanya akan memutih, langit pun tak selamanya membiru, perkenalan kita berubah menjadi sebuah bunga mawar yang merekah di pagi hari. Ini bukan sebuah keinginan pun bukan sebuah harapan ataupun pemaksaan, semua berjalan dengan sendirinya dengan waktu yang bergulir. 

Tak disangka bahkan tak bisa kukira semuanya berubah seketika, entah mengapa semudah ini dan secepat ini keadaan menjadi sebuah kata yang berbeda, dari ingin tahu dan saling mengenal kini menjadi sebuah kenyamanan bahkan kata-kata yang kau lontarkan kini berubah dari pahit menjadi kata manis. Rasanya kita sudah tersihir oleh asmara yang menggelora sampai kita lupa ada sesuatu yang lebih penting dari ini semua, yaitu sebuah mimpi dan harapan kita untuk mewujudkan masa depan yang cerah dan indah.







@kata.bijak.indo
@penulis.biasa
@kreacher








,