- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Garis Tengah Kebaikan Agraria


TS
adininggarVir
Garis Tengah Kebaikan Agraria

Tidak ada konflik antara TNI dan rakyat sampai kapanpun. TNI - rakyat adalah manunggal. Sumber kekuatan pertahanan semesta dimiliki Republik Indonesia.
Termasuk di kawasan Urut Sewu, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, yang baru saja membuncah informasi terjadinya bentrokan antara TNI dan rakyat gara-gara urusan pemagaran lahan dan hak kepemilikan tanah.
Begini, soal pemagaran lahan di kawasan Urut Sewu itu kan telah dilakukan lama. Sudah bertahun-tahun dikerjakan TNI dengan target pemagaran sepanjang 22,5 kilometer.
Nah selama ini tidak ada konflik fisik antara TNI - rakyat di sana menyangkut pemagaran lahan tadi. Kalau letupan protes-protes memang ada, harus diakui. Namun tidak sampai ada keributan fisik yang mengakibatkan korban luka-luka.

Selama ini TNI mengedepankan dialog bersama rakyat menyoal pemagaran. Meskipun belum menemukan jalan keluar terbaik bagi kedua pihak. Untuk solusi sementara memang sudah ada.
Yaitu: pemagaran tetap lanjut dan rakyat juga boleh meneruskan aktivitas menggarap pertanian di kawasan itu. Asal dengan catatan: jangan masuk ke lahan yang dipagar demi keselamatan nyawa rakyat. Di lahan itu merupakan lokasi latihan tempur TNI.
Sambil menunggu keputusan hukum pengadilan tentang siapa yang berhak terhadap status kepemilikan lahan di kawasan Urut Sewu. Begitu solusi sementara. Jadi TNI bisa dianggap melakukan pendekatan khusus ke rakyat.
Lalu tiba-tiba, solusi sementara yang terlaksana cukup kondusif itu berujung bentrok. Padahal --sekali lagi-- pemagaran lahan bukan baru dilaksanakan. Namun sudah dari lama.
Tidak mungkin ada percikan api jika tanpa disulut. Rasanya: situasi kondusif sesuai solusi sementara terkait sengketa lahan berubah jadi brutal, tidak mungkin bila tanpa ada yang "menggosoknya".
Analisis mudahnya: situasi tertib selama ini --kendati ada protes kecil'-- lalu mendadak ricuh, berarti ada yang memprovokasi. Demi merusak kedekatan TNI - rakyat yang terjalin baik demi kedaulatan Indonesia.
Rakyat yang selama ini tetap bisa menggarap areal pertanian, tiba-tiba brutal. Meringsek masuk ke areal pemagaran lahan, jadi anarkis. Bahkan: ada yang memulai penyerangan. Rasanya tidak mungkin rakyat begitu bila tanpa ada yang menggerakkan.
Ini berbahaya; ada orang-orang yang memanfaatkan rakyat agar menceraikannya kesolidan dengan TNI. Sebaiknya semua --TNI dan rakyat-- tetap dalam bingkai persatuan dan kembali mencari solusi lain. Sambil menunggu kebenaran putusan hukum.
Sumber: https://www.posjateng.id/warta/tni-a...sewu-b1Xm89chg
0
457
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan