Pada tanggal 11 September 2019 tepat nya di hari Rabu, Indonesia berduka karena kehilangan sosok seorang yang sangat berpengaruh dan memegang peranan penting untuk kemajuan teknologi di indonesia. Eyang B.J. Habibie adalah Bapak teknologi untuk Indonesia, dan beliau dipercaya oleh Presiden RI yang ke-dua yaitu Bapak Soeharto untuk menjadi Menteri Negara Riset dan Teknologi di tahun 1978.
Eyang B.J. Habibie dipercaya oleh Bapak Soeharto untuk memimpin pengembangan industri di Indonesia sejak kepulangan Eyang B.J. Habibie dari pendidikan beliau di Jerman di Tahun 1973. Setahun kemudian Bapak Soeharto memerintahkan Eyang B.J. Habibie untuk memimpin pengembangan industri di Indonesia. Sejak saat itu nama Eyang B.J. Habibie mulai melambung di Indonesia sampai dengan sekarang setelah kepergian beliau meninggalkan kita semua, kita yang bangga dengan prestasi beliau dan cara hidup beliau semasa hidupnya.

Eyang B.J. Habibie lahir di Pare-pare Sulawesi Selatan pada 25 Juni 1936 terlahir dari keluarga yang sederhana, Eyang adalah anak ke-empat dari delapan bersaudara. Eyang dikenal memiliki kemampuan yang menonjol dibandingkan dengan anak yang seusia nya pada masa itu. Eyang B.J. Habibie sangat suka membaca dan menunggang kuda pada saat masih kecil. Hingga tumbuhlah Eyang menjadi dewasa dan Eyang mulai menimba ilmu di Insitut Teknologi Bandung sampai lulus. Setelah Eyang menimba ilmu disana Eyang pun melanjutkan pendidikan nya di Jerman (Rhenish Wesfalische Tehnische Hochscule) mengambil jurusan teknik penerbangan dengan spesialisasi kontruksi pesawat terbang. 

Eyang B.J. Habibie semasa tinggal di Jerman menjalani kuliah juga sambilan bekerja di perusahaan Jerman. Pada waktu itu Eyang bekerja di perusahaan penerbangan yang terletak di Hamburg Jerman. Kerja keras Eyang selama di Jerman ternyata mendapat sorotan oleh Bapak Soeharto dan meminta Eyang untuk pulang ke Indonesia untuk menjadi CEO di Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN). Karir Eyang pun semakin melambung sejak Eyang dipercaya menjadi Menteri Negara Indonesia, Eyang di percaya untuk memimpin pembuatan pesawat terbang untuk Indonesia yang dikenal dengan N250 Gatot Kaca. Pesawat N250 pertama kali diluncurkan pada Tahun 1995, Indonesia pada saat itu sangat bangga karena bisa membuat sebuah pesawat terbang milik sendiri oleh seorang putra dari daerah. Mata duniapun mulai melirik Indonesia disaat Indonesia bisa membuat pesawat terbang sekelas dengan pesawat buatan eropa. Dengan kejeniusan yang dimiliki oleh Eyang B.J. Habibie, Eyang banyak menciptakan teori-teori tentang kedirgantaraan dunia, dan sampai dengan sekarang teori-teori Eyang sudah dipatenkan dan banyak digunakan oleh dunia di bagian industri penerbangan. Salah satu teori Eyang yang paling dikenal dunia adalah teori tentang keretakan pesawat, sehingga dengan teori yang diciptakan tersebut Eyang B.J. Habibie dikenal dengan sebutan 'Mr Crack'. 

Pada Tahun 1997 produksi pesawat N250 diberhentikan karena Indonesia mengalami krisis sehingga perusahaan pembuat pesawat terbang ditutup. Pada Tahun 1998 Eyang B.J. Habibie diangkat menjadi Wakil Presiden Kabinet Pembangunan VII. Dua bulan setelah itu Eyang dilantik menggantikan Bapak Soeharto sebagai Presiden RI yang ke-tiga. Ketika itu Indonesia sedang bergejolak runtuh nya Orde Baru menuju Reformasi, disini peranan Eyang sebagai Presiden RI sangat besar karena pada masa itu Eyang membentuk kabinet baru, kabinet yang diharapkan mampu menggalang dukungan dari Negara-negara lain untuk membantu memulihkan perekonomian Indonesia pasca Reformasi. Perekonomian Indonesia membaik secara perlahan, selain itu juga Eyang membebaskan masyarakat menyuarakan opini mereka di publik dan partai politik juga mulai banyak bermunculan di era tersebut. Kepemimpian Eyang B.J. Habibie menjadi Presiden sangat sebentar mengingat banyak hal positif yang telah Eyang berikan dan lakukan untuk Indonesia. Akhirnya pada Tahun 1999 kepemimpiannya digantikan oleh Bapak Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. 

Berlanjut dari cerita kesuksesan Eyang B.J. Habibie membangun dan mengharumkan nama Indonesia, Eyang B.J. Habibie juga memiliki cerita yang sangat romantis bersama istri nya yaitu Eyang Ainun, siapa yang tidak mengenal kisah cinta mereka yang menjadi sorotan sampai beliau menutup usia. Cerita Eyang B.J. Habibie dan Eyang Ainun pun sampai dibuatkan Film nya dari sutradara berkebangsaan Indonesia Faozan Rizal. 

Eyang B.J. Habibie sangat mencintai sekali istri nya itu meskipun istri nya sudah mendahului beliau. Walaupun Eyang Ainun sudah tidak ada tetapi Eyang B.J. Habibie selalu merasa bahwa istri nya tidak pernah pergi meninggalkan dia, melainkan yang pergi hanya Hardware nya saja dan jiwa istri nya sudah masuk kedalam jiwa nya beliau sehingga beliau tidak pernah merasa kesepian. Eyang selalu mengenakan syal pemberian dari istri nya itu kemanapun Eyang pergi dan juga syal itu selalu dibawa Eyang tidur agar Eyang tidak merasa kesepian. Eyang selalu mengunjungi makam istrinya setiap hari Jum'at, Eyang selalu mendoakan istri nya setiap kali ziarah ke makam istrinya. Kata Eyang doalah yang menjadi makanan bagi mereka yang sudah memasuki dimensi lain. Eyang B.J. Habibie sangat mencintai istri nya sehingga Eyang berkeyakinan bahwa maut yang menjemput istrinya terlebih dahulu tidak bisa menghapus cintanya."Cinta yang bahkan maut pun tidak bisa memisahkan itu hanya mungkin terjadi kalau anda kecipratan atau diberi cinta ilahi" kata Eyang B.J. Habibie.

Kisah cerita cinta Eyang B.J.Habibie kini menjadi panutan bagi kebanyakan laki-laki, karena Eyang bisa mempertahankan cinta nya hanya kepada satu wanita saja, Eyang begitu sayang dan cinta kepada istri nya sehingga kemanapun ada Eyang B.J.Habibie pasti disitu ada Eyang Ainun yang selalu menemani dan begitulah sebaliknya. Sungguh cinta ilahi lah yang menguatkan cinta Eyang kepada istri nya. 

Terima kasih Eyang B.J. Habibie atas apa yang telah engkau berikan kepada kami semua, kepada bangsa Indonesia.

Sumber gambar: Google

Sumber Tulisan : disini 

Sumber Tulisan : disini

Sumber Tulisan : disini