Assalamu'alaikum

Jujur, fungsi media di Indonesia kepada nasib para harapan bangsa dalam meraih prestasi dalam bidang olahraga banyak merusaknya daripada manfaatnya. Setelah para pahlawan bangsa itu meraih prestasi apapun tentangnya disorot dan dikupas hingga tetes terakhir.

Sehingga membuat mereka tidak fokus meningkatkan skill dan kemampuan, bahkan lebih fokus melayani permintaan media karena mungkin beberapa pengaruh media membuat mereka sombong dan besar kepala dan tidak membumi.

Seperti contoh yang pernah terjadi kepada Amar Zohri yang juara dunia Atletik U-20 di ajang lari 100M ini. Setelah prestasinya yang membanggakan kehidupan pribadinya dikupas tuntas oleh media. Walaupun bagus dan menjadi inspirasi bagi para remaja bangsa. Akan tetapi, membuat fokus dan prestasi Zohri sedikit menurun.


sumber gambar

Untungnya sekarang karena kecerdasan yang diperoleh dari bimbingan para pengurus dari Koni dan mungkin juga belajar dari pengalaman, sorotan kepada Zohri sudah agak berkurang dan dia mulai berprestasi kembali.

Ini belum parah, pernah ingat siapa itu Syamsir Alam? Mungkin untuk beberapa orang zaman sekarang, dia adalah salah satu penyiar petualangan di salah satu televisi swasta. Namun, bagi para penikmat sepak bola, dia adalah salah satu permata sepak bola yang gagal asah karena dihancurkan oleh hype media.

Sempat bermain di Belanda bersama tim Junior Vittese dan bahkan menjadi top skor dari SAD Indonesia (tim Indonesia yang di kirim ke Uruguay). Akan tetapi, bakatnya hancur karena lebih sering tampil di layar kaca daripada fokus kepada sepak bola itu sendiri. Padahal menurut saya, dulu insting mencetak golnya bisa menjadi harapan Indonesia yang sulit menemukan penyerang pengganti Bambang Pamungkas ataupun Kurniawan Dwi Yulianto.

Oleh karena semakin majunya media teknologi harus juga bersinergi dengan perkembangan bakat para altit muda bangsa ini. Jangan karena sorotan bahkan pengaruh media yang berlebihan bisa membuat mereka gagal fokus bahkan tidak bisa mempertahankan peformanya.


sumber gambar

Siapa dulu Lionel Messi hanya bocah kecil yang menjuarai olimpiade bahkan banyak pemain timnas Argentina seusianya pada saat itu tidak tahu bahwa dia sudah di kontrak Barcelona. Hal ini bisa terjadi jika media dan negara bersinergi dalam menjaga mental bakat muda Indonesia agar tidak terpengaruh media manapun.