- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
BREAKING NEWS: Polisi Tangkap 4 Pencuri Uang Pemprov Sumut Rp 1,6 Miliar


TS
luko.belita
BREAKING NEWS: Polisi Tangkap 4 Pencuri Uang Pemprov Sumut Rp 1,6 Miliar

TRIBUN-MEDAN.com-BREAKING NEWS: Polisi Tangkap 4 Pencuri Uang Pemprov Sumut Rp 1,6 Miliar, Ini Nama-nama Pelaku.
Petugas Satreskrim Polrestabes Medan dikabarkan berhasil amankan empat orang yang diduga sebagai pelaku pencurian uang milik Pemprov Sumut Rp 1,6 miliar.
Bahan keterangan (baket) yang diduga dari pihak kepolisian beredar luas.
Adapun inisial nama pelaku yang berhasil dihimpun yakni, NS, ND, MH dan IHS.
Berdasarkan informasi yang didapatkan Tribun Medan, para pelaku yakni Niksar Sitorus (36) warga Jalan Sigalingging, Desa Parbuluan IV, Dairi; Niko Demos Sihombing (41) warga jl. Lintas Duri Pekanbaru Kecamatan Bengkalis, Riau.
Kemudian Musa Hardianto Sihombing (22) warga Jl Lintong ni Huta, Siborong-borong, Humbang Hasundutan dan Indra Haposan Nababan (39) warga Jalan Bringin 9, Medan Helvetia.
Sementara dua orang lain yang disebut Tukul dan Pandiangan masih dalam pengejaran.
Disebut-sebut pelaku penangkapan para pelaku pertama kali berlangsung pada Jumat (20/9/2019) lalu.
Untuk lokasi yang dihimpun yakni di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.
Dari hasil tersebut polisi dikabarkan mengamankan NS pada Minggu (22/9/2019).
Di mana pelaku diduga melakukan aksi pencurian bersama lima orang.
Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian.
Saat Tribun Medan mencoba menghubungi Wakasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Aron, nomornya dialihkan.
Terkait kabar yang dihimpun tentang diamankannya para pelaku, ruang penyidik Satreskrim Polrestabes Medan dalam keadaan tertutup.
Sebelumnya Kapolrestabes Medan Kombes Dadang Hartanto saat diwawancarai wartawan, seperti memberikan angin segar dalam teka-teki kasus tersebut.
"Perkembangan kasus itu mencerahkan. Nanti kita tunggu saja ya," kata Dadang tersenyum saat berada di DPRD Sumut, Selasa (24/9/2019).
"Sudah ada mengarah kepada seseorang," sambungnya.
Terkait, apakah pelaku dari pihak internal atau eksternal, Dadang belum mau bercerita banyak soal itu.
"Nah untuk itu nanti ya. Kita ekspose kalau sudah lengkap," ujarnya.
Apakah alat bukti berdasarkan rekaman CCTV, Dadang tak menyebut alat bukti hanya berdasarkan itu.
"Untuk alat bukti dari berbagai macam," katanya.
"Pokoknya nanti kita sampaikan dan ekspose. Pokoknya secepatnya," jelas Dadang.
Untuk diketahui, 16 hari sudah kasus hilangnya uang sebesar Rp 1,6 miliar di Pemprov Sumut bergulir ke publik. Hingga saat ini, siapa pelaku dan apakah ini sebuah permainan, masih menjadi teka-teki.
Pihak-pihak terkait yang dikonfirmasi lebih banyak irit bicara dan tak mau menceritakan secara detail perihal kasus tersebut.
2 Pejabat Pemprov Dinonaktifkan oleh Gubernur Edy, Diminta Fokus Urus Uang Hilang Rp1,6 Miliar
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Raja Indra Saleh dinonaktifkan dari jabatannya.
Ia diperintahkan untuk fokus menyelesaikan persoalan raibnya uang milik Pemprov Sumut senilai Rp 1,6 miliar di parkiran kantor Gubernur.
Raja Indra Saleh bersama Kepala Bidang (Kabid) Bidang Pengelola Anggaran Puad Perkasa dinonaktifkan dari jabatan.
Kini Plt BPKAD dijabat oleh Kepala Disdukcapil Sumut Ismael Sinaga.
Plt Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Abdullah Khair Harahap membenarkan kabar penonaktifan dua pejabat di BPKAD tersebut. Tetapi, kedua orang ini kata dia hanya dinonaktifkan sementara saja dari jabatannya.
"Ya, mereka berdua dinonaktifkan sementara karena difokuskan untuk menyelesaikan masalah itu (uang hilang)," ucapnya melalui sambungan telepon genggam, Senin (23/9/2019).
Selain kedua orang itu, ada satu pegawai lagi di-nonjobkan.
"Ada satu lagi yang dinonaktifkan satu lagi.
Jadi mereka ada tiga orang lah," jelasnya.
Raibnya uang miliaran rupiah dari pelataran kantor gubernur itu kian makin tidak jelas ujungnya atau buram.
Menurut seorang pegawai Pemprov Sumut, kini Indra Saleh, Puad Perkasa dan Ismael Sinaga tengah berada di Polrestabes Medan untuk memberikan keterangan.
"Mereka tadi pagi langsung ke Polrestabes," ucapnya yang tidak ingin identitas diketahui.
Sebelumnya, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi meminta untuk segera menyelesaikan masalah raibnya uang rakyat ini.
Selain itu, ia juga meminta kepada seluruh pejabat yang bertanggungjawab atas kehilangan uang tersebut.
Ia menganggap bahwa bawahannya tersebut tidak menjalankan tugas dengan baik atau lalai.
Polisi satuan reserse kriminal Polrestabes Medan kembali melakukan pemeriksaan terhadap dua orang, Senin (23/9/2019).
Dua orang yang dianggap saksi kunci hilangnya uang tersebut adalah Muhammad Aldi selaku Staff Pembantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dan Indrawan Ginting, tenaga honorer di Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Pemprov Sumut.
Kedua pegawai yang saat itu bertugas mengambil uang dari bank kembali menjalani proses pemeriksaan.
Keduanya dan satu orang lagi yang belum diketahui identitasnya datang ke Polrestabes Medan, Jalan HM Said, memenuhi panggilan penyidik, mulai pukul 10.30 WIB.
Informasi yang berhasil dihimpun Tribun Medan, saksi saat itu tengah berpakaian dinas.
Keduanya diperiksa kurang lebih dua jam di ruang penyidik Satreskrim Polrestabes Medan.
Proses kasus keduanya kini masih ditangani oleh petugas Satreskrim Polrestabes Medan.
Informasi lain yang berhasil dihimpun, pada hari ini tahap pemeriksaan saksi dan alat bukti, serta belum ada tersangka yang ditetapkan.
Ketika diwawancarai awak media, dua orang yang menjalani proses pemeriksaan enggan berkomentar.
Mereka terlihat buru-buru meninggalkan awak media dan naik ke mobil Mazda berwarna putih BK 1675 GA.
Terpisah terkait pemeriksaan kembali sejumlah saksi, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto membenarkan pemeriksaan dua pegawai Pemprov Sumatera Utara tersebut.
"Iya, pemeriksaan hari ini sebagai saksi.
Pemeriksa dilakukan untuk menambah keterangan yang diperlukan.
Proses kasus ini masih tahap pemeriksaan saksi dan alat bukti.
Untuk tersangka belum ada," kata Kapolrestabes, Kombes Dadang Hartanto.
Padahal sebelumnya, Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Putu Yudha Prawira, Selasa (17/9/2019), mengatakan sudah mengantongi identitas para pelaku yang diduga membawa kabur uang rakyat tersebut.
Polisi berpangkat melati dua di pundaknya ini membenarkan telah mendapatkan dan mengetahui identitas para pelaku.
Namun pihaknya belum berkomentar lebih jauh terkait siapa sosok pelaku pencurian uang Rp 1,6 miliar tersebut.
"Terkait pelaku masih dalam proses.
Nanti akan kita sampaikan perkembangannya. mohon doanya," ungkapnya.
Uang tersebut akan didistribusikan kepada 117 honorarium pada Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).
Diketahui, sebelumnya hilangnya uang yang nilainya mencapai miliaran rupiah itu, usai seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov Sumut, M Aldi Budianto (40) bersama rekannnya yang merupakan PHL di biro perbekalan kantor tersebut, Indrawan Ginting (36) mengambil uang dari Bank Sumut yang berada di Jalan Imam Bonjol, Senin (9/9) lalu.
Kemudian mereka berdua inipun membawa uang tersebut dengan meletakkannya di bagian belakang mobil.
Namun setibanya di halaman parkir kantor Pemprovsu yang berada di Jalan Pangeran Diponegoro Kota Medan, keduanya pun meninggalkan mobil untuk salat Ashar di masjid yang ada di dalam komplek perkantoran pemerintahan Provinsi Sumatera Utara itu.
Sehabis salat, keduanya terkejut ketika kunci remot mobil sudah tidak berfungsi lagi saat membuka pintu mobil tersebut.
Ternyata, lubang kunci mobil telah rusak, setelah dicek pintu mobil bisa terbuka.
Tak pelak, peristiwa itupun langsung menghebohkan sejumlah pegawai dan pejabat di Kantor Pemprovsu.
Lantas, kejadian itu dilaporkan ke Polrestabes Medan.
Petugas langsung turun melakukan olah TKP dan mengamankan mobil untuk dibawa ke Polrestabes Medan.
https://medan.tribunnews.com/2019/09...elaku?page=all
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ugh, nama2 nya satanic banget, mirip yang di dalam grimoire nya King Solomon

Pasti wajah2 nya juga persegik Demonic

Inilah akibat nya bila sebuah daerah isinya Jenderal2 Kaleng, yang tahunya hanya nyeruput kopi, makan krupuk sambil ketawa ketiwi di acara pelantikan ormas

Mari kita minta kepada presiden Jokowi, sumut perlu jenderal asli, bukan jenderal mati gaya

We Need Real Generals, We Need Real Heroes
North Sumatra is Calling for Real Generals






tien212700 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
2.1K
13


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan