- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
[Cerita Nuray] Senandung Masa Kecil


TS
agityunita
[Cerita Nuray] Senandung Masa Kecil
#wanitasetengahjiwa #ceritaNuray
Masa Kecil yang Tak Tertukar
Tak banyak kawan yang dimiliki Nuray. Ia memang bukan anak populer. Tetapi baginya bukan perkara sedikit atau banyaknya sahabat yang ia miliki. Tetapi persahabatan seperti apa yang ia jalani.
Nuray sudah merasa cukup dengan dua teman pada masa sekolah dasarnya. Mereka adalah Tami dan Widia. Kemana-mana mereka selalu bertiga. Enam tahun masa sekolah dasar membuat mereka seakan menjadi kawan yang tak terpisahkan.
Tetapi sayang, kedekatan mereka dengan Tami harus merenggang. Perkara beda sekolah saat masuk Sekolah Menengah Pertama yang jadi masalahnya. Tetapi Nuray dan Widia tak pernah berpikir menjauhi Tami. Tamilah yang sedikit demi sedikit membuat jarak. Hingga sama sekali tak ada kedekatan di antara mereka.
Bagi Nuray, soal berteman adalah juga tentang menyatukan perasaan. Saat semuanya tulus, maka tak akan ada alasan yang membuat hubungan itu berakhir. Karena persahabatan bukan hanya menjadi tempat berbagi senang. Tetapi juga tempat agar kesedihan yang dirasa segera menghilang.
Jika satu menghilang pasti akan datang yang lain sebagai pengganti. Begitu pula yang terjadi dalam persahabatan yang Nuray miliki. Hadirlah Pratiwi dan Nurina sebagai kawan baru. Yang kemudian menjadi empat sekawan yang begitu solid.
Nuray memang bukan orang yang mudah menceritakan tentang dirinya pada siapa pun, termasuk kepada sahabat-sahabatnya sendiri. Tetapi ia akan selalu menjelma menjadi yang bisa diandalkan tiap kali sahabatnya membutuhkan. Menjadi pendengar dan pemberi solusi yang baik. Karena Nuray hanya nyaman berbagi dengan Sang Ayah. Ia memilih duduk di pangkuan ayahnya, untuk mulai bercerita tentang apa yang di rasakan dan alami.
Nuray yang pendiam tetapi akan selalu menjadi yang paling meramaikan suasana jika sudah berkumpul dengan kawan-kawannya. Nuray yang tertutup tetapi hanya tentang pribadinya saja. Karena tangannya selalu terbuka untuk merangkul sahabat-sahabatnya.
Senandung masa kecil Nuray yang selalu terdengar indah. Keluarga yang bahagia dan dikelilingi oleh teman-teman terbaik. Tak ada tempat untuk sebuah kesedihan saat itu. Segalanya terasa telah berjalan pada alur terbaiknya.
Bersambung.....
Masa Kecil yang Tak Tertukar
Tak banyak kawan yang dimiliki Nuray. Ia memang bukan anak populer. Tetapi baginya bukan perkara sedikit atau banyaknya sahabat yang ia miliki. Tetapi persahabatan seperti apa yang ia jalani.
Nuray sudah merasa cukup dengan dua teman pada masa sekolah dasarnya. Mereka adalah Tami dan Widia. Kemana-mana mereka selalu bertiga. Enam tahun masa sekolah dasar membuat mereka seakan menjadi kawan yang tak terpisahkan.
Tetapi sayang, kedekatan mereka dengan Tami harus merenggang. Perkara beda sekolah saat masuk Sekolah Menengah Pertama yang jadi masalahnya. Tetapi Nuray dan Widia tak pernah berpikir menjauhi Tami. Tamilah yang sedikit demi sedikit membuat jarak. Hingga sama sekali tak ada kedekatan di antara mereka.
Bagi Nuray, soal berteman adalah juga tentang menyatukan perasaan. Saat semuanya tulus, maka tak akan ada alasan yang membuat hubungan itu berakhir. Karena persahabatan bukan hanya menjadi tempat berbagi senang. Tetapi juga tempat agar kesedihan yang dirasa segera menghilang.
Jika satu menghilang pasti akan datang yang lain sebagai pengganti. Begitu pula yang terjadi dalam persahabatan yang Nuray miliki. Hadirlah Pratiwi dan Nurina sebagai kawan baru. Yang kemudian menjadi empat sekawan yang begitu solid.
Nuray memang bukan orang yang mudah menceritakan tentang dirinya pada siapa pun, termasuk kepada sahabat-sahabatnya sendiri. Tetapi ia akan selalu menjelma menjadi yang bisa diandalkan tiap kali sahabatnya membutuhkan. Menjadi pendengar dan pemberi solusi yang baik. Karena Nuray hanya nyaman berbagi dengan Sang Ayah. Ia memilih duduk di pangkuan ayahnya, untuk mulai bercerita tentang apa yang di rasakan dan alami.
Nuray yang pendiam tetapi akan selalu menjadi yang paling meramaikan suasana jika sudah berkumpul dengan kawan-kawannya. Nuray yang tertutup tetapi hanya tentang pribadinya saja. Karena tangannya selalu terbuka untuk merangkul sahabat-sahabatnya.
Senandung masa kecil Nuray yang selalu terdengar indah. Keluarga yang bahagia dan dikelilingi oleh teman-teman terbaik. Tak ada tempat untuk sebuah kesedihan saat itu. Segalanya terasa telah berjalan pada alur terbaiknya.
Bersambung.....


anasabila memberi reputasi
1
351
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan