

TS
nadz92
TERSELIP IMPIAN DALAM MEMBANGUN CITA-CITA
Hidup membutuhkan arah. Arah yang jelas untuk menggapai suatu cita-cita. Cita-cita yang paling mulia adalah cita-cita untuk membanggakan kedua Orang tua.
Melalui cita-cita inilah yang akan membangun tujuan hidup seseorang. Bermula dari kerja keras, pantang menyerah dan tulus ikhlas, itu semua adalah jembatan usahanya untuk meraih cita-cita.
Sering kali guru atau orang tua mengajukan pertanyaan yang familiar. Pertanyaan yang tak asing lagi bagi semuanya. Saat masih kecil dulu, mereka seringkali bertanya:
"Apa cita-citamu nak?"
"Kelak kau ingin menjadi apa?"
Rentetan pertanyaan yang tak asing lagi ditelinga tentunya. Memaksa seseorang untuk berpikir dan memikirkan "kelak aku ingin menjadi apa?". Pertanyaan yang membuat seseorang termotivasi untuk berjuang keras demi mewujudkannya.
Pertanyaan yang membuat semuanya berpikir bahwa manusia tidak hanya sekedar dilahirkan saja, namun ia memiliki tujuan hidup yang sangat penting yang dibawanya.
Sebagian orang memiliki cita-cita yang jauh berbeda antara waktu sekarang dengan waktu mereka masih kecil dulu. Hal tersebut dikarenakan berubahnya pola pikir manusia, dari pola pikir anak-anak kepada pola pikir yang lebih dewasa. Dan itu adalah hal biasa yang terjadi didalam kehidupan.
Dalam bercita-cita, tentunya seseorang membutuhkan motivasi dan dorongan dari orang lain. Sehingga ia memiliki motivasi dan keyakinan yang kuat untuk meraih cita-citanya tersebut.
Pepatah mengatakan:
Bercita-cita lah setinggi langit, selama cita-citamu masih dalam nilai norma dan agama. Dan menyerah bukanlah pilihan.
Pada hakikatnya, sebuah cita-cita adalah tujuan hidup seseorang yang ingin diraihnya demi membanggakan orangtua dan bermanfaat bagi nusa dan bangsa. Teruntuk semuanya, teruslah berjuang demi impian dan cita-citamu. Hormati dan motivasilah cita-cita orang lain.
Karena tanpa PERJUANGAN dan KEINGINAN, impian dan cita-cita hanyalah sebuah NAMA .
Cilacap, 25 September 2019
Melalui cita-cita inilah yang akan membangun tujuan hidup seseorang. Bermula dari kerja keras, pantang menyerah dan tulus ikhlas, itu semua adalah jembatan usahanya untuk meraih cita-cita.
Sering kali guru atau orang tua mengajukan pertanyaan yang familiar. Pertanyaan yang tak asing lagi bagi semuanya. Saat masih kecil dulu, mereka seringkali bertanya:
"Apa cita-citamu nak?"
"Kelak kau ingin menjadi apa?"
Rentetan pertanyaan yang tak asing lagi ditelinga tentunya. Memaksa seseorang untuk berpikir dan memikirkan "kelak aku ingin menjadi apa?". Pertanyaan yang membuat seseorang termotivasi untuk berjuang keras demi mewujudkannya.
Pertanyaan yang membuat semuanya berpikir bahwa manusia tidak hanya sekedar dilahirkan saja, namun ia memiliki tujuan hidup yang sangat penting yang dibawanya.
Sebagian orang memiliki cita-cita yang jauh berbeda antara waktu sekarang dengan waktu mereka masih kecil dulu. Hal tersebut dikarenakan berubahnya pola pikir manusia, dari pola pikir anak-anak kepada pola pikir yang lebih dewasa. Dan itu adalah hal biasa yang terjadi didalam kehidupan.
Dalam bercita-cita, tentunya seseorang membutuhkan motivasi dan dorongan dari orang lain. Sehingga ia memiliki motivasi dan keyakinan yang kuat untuk meraih cita-citanya tersebut.
Pepatah mengatakan:
Bercita-cita lah setinggi langit, selama cita-citamu masih dalam nilai norma dan agama. Dan menyerah bukanlah pilihan.
Pada hakikatnya, sebuah cita-cita adalah tujuan hidup seseorang yang ingin diraihnya demi membanggakan orangtua dan bermanfaat bagi nusa dan bangsa. Teruntuk semuanya, teruslah berjuang demi impian dan cita-citamu. Hormati dan motivasilah cita-cita orang lain.
Karena tanpa PERJUANGAN dan KEINGINAN, impian dan cita-cita hanyalah sebuah NAMA .
Cilacap, 25 September 2019
0
240
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan