Gunung identik dengan hutan dan hutan identik dengan pohon. Ada berbagai macam jenis tumbuhan di gunung namun sudah jadi pengetahuan umum bahwa pohon beringin adalah yang paling angker di gunung Mawu.

Gunung Mawu merupakan gunung yang terletak di pinggiran desa kecil yang biasanya tak pernah dikunjungi manusia, namun semakin lama semakin banyak orang yang datang ke gunung itu entah untuk mencari buah buahan atau kayu bakar.

Terkisahlah ada sekelompok anak muda yang menghabiskan waktunya untuk mendaki gunung Mawu di siang hari yang cukup terik, pepohonan yang lebat membuat suasana gunung amat sejuk sehingga membuat mereka betah di dalamnya.

Namanya juga anak anak, mereka tak tahu apapun tentang adat dan sopan santun sehingga mereka melakukan apapun yang mereka inginkan disana tanpa peduli petuah petuah yang sering di ucapakan kepala desa untuk merka terkait gunung itu.

“Ini nih pohonnya? Angker apanya?”

Sampailah mereka ke pohon beringin yang tumbuh agak dekat dari puncak gunung. Pohon itu cukup besar dan terlihat tua, mungkin sebentar lagi juga mati.

Anak anak itu seolah tidak kenal takut dan duduk begitu saja di sekitar pohon itu dan tak segan segan merusaknya, salah seorang dari mereka bahkan sengaja mengencingi pohon itu.

Namun sebuah pohon tidak dikatakan angker tanpa alasan. Tiba tiba angin berhembus dengan kencang dan menerbangkan debu debu yang menghalangi pandangan mereka.

“hoekkk hoekkkkk”

Anak yang tadi mengencingi pohon itu langsung merasakan perutnya sakit dan muntah begitu saja. Salah satu dari mereka yang duduk di cabang pohon tersebut langsung terjatuh seolah kehilangan tenaganya.

“anak anak kurang ajarrrr”

Suara parau terdengar dari mulut salah satu dari mereka. Mata anak itu terbalik sehingga hanya menunjukkan bagian putihnya. Dia berbicara dengan suara yang sama sekali tidak seperti suara anak anak.

“pergi kalian, PERGIIIIII”

Dengan amat ketakutan anak anak itu pergi dan meninggalkan teman mereka yang dirasuki tersebut. Mereka dengan cepat berlari menuruni gunung dan menceritakan apa yang terjadi pada kepala desa.

“udah bapak bilangkan? Jangan main main sama pohon beringin itu”

Tak ada yang mampu berkata kata setelahnya. Beberapa orang didesa dikerahkan ke gunung untuk menjemput anak yang kerasukan tadi dan untungnya mereka kembali dengan selamat.

“lain kali orang tua ngomong itu dengerin. Untung penunggu pohon itu nggak mau bunuh anak anak, kalo kejadian bisa beneran mati kalian”

Anak anak itu mengerti dengan kesalahan mereka. Adat itu ada untuk dihargai dan rumor itu beredak karna suatu alasan.

Hingga kini, pohon beringin gunung Mawu masih terus berdiri. Namun tak ada lagi yang pernah mengusik penunggu pohon tersebut.