Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

panci.gosongAvatar border
TS
panci.gosong
Kenangan Masa Muda B.J Habibie yang Tidak Diketahui Semua Orang


Kepergian Eyang Habibie akibat penyakit jantung pada tanggal 11 September 2019 kemarin menebarkan duka bagi banyak warga Indonesia. Negeri ini telah kehilangan satu tokoh berjasa dan berharga bagi bangsanya. Sosok yang berdedikasi ini kini telah tiada. Tapi jiwanya yang inspiratif itu akan selalu terkenang bagi seluruh masyarakat Indonesia.

B.J Habibie mengukir banyak kenangan di ingatan saya. Sosok eyang merupakan orang yang cerdas, bersahaja dan berjasa untuk kemajuan Indonesia. Selama menjabat sebagai Presiden, kiprahnya dalam membangun Indonesia terlihat nyata di masa kini. Terasa sekali hasil kerja keras dan perjuangannya dahulu. Khususnya di bidang penerbangan. Saya bisa dengan mudahnya berpindah tempat lewat jalur udara dengan naik pesawat terbang dengan teknologi yang semakin canggih. Ini semua karena jasa Bapak Bacharuddin Jusuf Habibie yang menjadi pelopor di Dirgantara Indonesia.

Koneksinya yang mencapai ke mancanegara mampu membuat orang dari negara lain yakin untuk bekerjasama dengan B.J Habibie. Mengembangkan perusahaan pesawat terbang di Indonesia. Tentunya mereka tak meragukan kecerdasan seorang Habibie yang lulus summa cumlaude dari jurusan Teknik Penerbangan Universitas Aachen, Jerman. Sebagai bangsa Indonesia saya ikut bangga atas pencapaiannya. Apalagi bahasa Jerman temasuk sebagai salah satu bahasa tersulit di seluruh dunia. Tapi Bapak Habibie sangat luar biasa, saya yakin perjuangannya menakhlukkan tantangan kuliah di Jerman tidaklah mudah. Semangat belajar Pak Habibie inilah yang bagi saya sangat menginspirasi.



Kenangan dimana beliau menempuh pendidikan di masa - masa perekonomian yang sulit karena teknologi pengiriman uang belum secanggih sekarang mengajarkan kita untuk pantang menyerah. B.J Habibie menuturkan bahwa di masa mudanya suka sekali bermain ke perpustakaan, menahan lapar karena tak ada uang, hingga memilih tempat tinggal yang jauh dari kampus karena biayanya lebih murah.

Berjalan berkilo - kilo meter untuk sampai di kampus tepat waktu telah menjadi rutinitas sehari - harinya. Masa muda Habibie diwarnai dengan kerja keras, pengalaman lupa makan adalah hal biasa baginya. Namun karena kebiasaan itu mengakar terlalu lama, akhirnya beliau terkena TBC di usia 21 tahun. Sudahkah kita tahu betapa berat perjuangan yang Beliau rasakan sebelum bersinar sukses di tanah air?

Semangatnya akan selalu terkenang di dalam hatiku. Selamat jalan Pak Habibie, jasamu tak akan pernah saya lupakan. Ilmu yang Anda tebarkan pada kami akan selalu menumbuhkan kebaikan bagi lebih banyak orang dan menjadi ladang amal kebaikan bagi Anda.
Diubah oleh panci.gosong 24-09-2019 02:19
ceuhettyAvatar border
sebelahblogAvatar border
zafinsyurgaAvatar border
zafinsyurga dan 5 lainnya memberi reputasi
6
264
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan