- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Eksplorasi Dianggap Eksploitasi, Akankan Bulutangkis Menyusul Tenis Meja & Tenis Pro?


TS
venomkatsu
Eksplorasi Dianggap Eksploitasi, Akankan Bulutangkis Menyusul Tenis Meja & Tenis Pro?

Selamat pagi Gansis!
Selamat beraktifitas pagi hari ini.



Masa depan olahraga Indonesia terancam suram terutama dari cabang olahraga bulu tangkis. Pasalnya baru-baru ini KPAI sedikit mengusik ketenangan dari pembibitan atlet yang di selenggarakan oleh salah satu brand rokok ternama, yakni PB Djarum.
Menurut KPAI PB Djarum dinilai melakukan Exploitasi dalam ajang pencarian bakat atlet bulu tangkis yang diselenggarakannya. Padahal sebenarnya yang di lakukan PB Djarum adalah Explorasi bibit-bibit unggul, mencari potensi dan bakat calon atlet cabang olahraga bulu tangkis hingga ke pelosok Indonesia.
Sepertinya terjadi kesalahpahaman sudut pandang KPAI dalam menganalogikan Audisi Umum yang diadakan PB DJarum dan telah lama berlangsung, karena sejarah telah mencatat bahwa PB Djarum memang terbukti paling banyak mencetak bibit unggul atlet dalam cabang olah raga bulu tangkis secara berkesinambungan. Melalui Audisi PB Djarum sebenarnya menjadi jalan nyata memperjuangkan mimpi anak-anak berbakat Indonesia yang minim bahkan tidak punya biaya untuk menuju pelatnas.
Sebelumnya KPAI harusnya mengerti lebih dalam tentang arti kata 'Eksploitasi', karena dalam rangkaian proses pembinaan calon atletnya, PB Djarum tidak sama sekali memperkenalkan dan memperkenankan mereka untuk tau lebih jauh tentang produk mereka. Bahkan jika ada anak asuhan mereka yang ketahuan merokok akan dikenakan sangsi dikeluarkan. Lantas apa sebenarnya maksud KPAI menyerang PB Djarum dengan kata 'Eksploitasi Anak'? Toh para calon atlet PB Djarum tidak serta merta di wajibkan berjualan produk ataupun mereferensikan produk mereka. Apakah nasib bulutangkis Indonesia akan sama dengan tenis meja dan tenis pro?
Masihkah kita ingat bagaimana terpuruknya cabang olahraga tenis meja saat Gudang Garam terpaksa 'cabut' karena merasa tidak mampu lagi mendanai? Apa yang terjadi sekarang? Produksi atlet berbakat berhenti dari cabang olah raga itu. Tidak pernah ada lagi terdengar nama atlet Tenis Meja Indonesia mampu bersaing walau hanya sekedar di level Asia Tenggara, sudah hampir 30 tahun.
Ketika Wismilak/Sampoerna tidak lagi 'ngurusin' tenis, Tennis Pro di Indonesia seakan 'Selesai'. Tidak ada lagi Atlet Tenis Indonesia yang mampu bersaing dipertandingan International. Nama yang terakhir kali di dengar membanggakan dari cabang lah raga ini hanyalah Yayuk Basuki dan Angelique Widjaja.
Lantas, haruskah Bulutangkis bernasib sama dengan kedua cabang olah raga tersebut? Tidak produktif lagi karena Djarum merasa harus 'Pamit' atas desakan KPAI. Semoga saja tidak! Karena mata nanar anak negeri masih menginginkan Djarum kembali.
Diubah oleh venomkatsu 24-09-2019 11:09






zafinsyurga dan 5 lainnya memberi reputasi
6
226
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan