Bagi anak tahun 90-an penggalan lirik lagu anak itu tentu tidak asing di telinga. Suara imut dan lucu khas Suzan, boneka tangan yang digerakkan oleh Ria Enes itu seketika terngiang ketika mendengar berita tentang Eyang Habibie. Pada masa itu, Eyang Habibi adalah sosok yang menjadi ikon kecerdasan bangsa Indonesia. Beliau adalah orang pertama di Indonesia yang berhasil membuat pesawat terbang.

Pesawat terbang yang diciptakan pertama kali oleh BJ. Habibie adalah pesawat N250 Gatot Kaca. N berarti Nusantara, sedangkan 250 berarti pesawat tersebut bermesin ganda dengan kapasitas 50 penumpang. Pesawat ini memiliki panjang badan pesawat 26,30 meter dengan rentang sayap 28 meter dan tinggi 8,37 meter.

Tahun 1998 proyek ini harus dihentikan karena adanya klausul penghentian proyek dalam kerjasama Indonesia dan IMF. Meski telah terbukti bisa diterbangkan pada tahun 1995, tetapi pesawat ini tidak mengantongi izin terbang karena ada sertifikasi lain yang tidak dapat dipenuhi akibat penghentian proyek. (Sumber : di sini )

Presiden ketiga RI ini dinyatakan meninggal pada hari Rabu, 11 September 2019 di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta setelah menjalani perawatan selama beberapa hari. Meski raga dikandung bumi, tetapi nasihatnya masih mengaung di bumi pertiwi. Berikut petuah bijak dari Eyang Habibi:

1. Masa depan dan pengorbanan

Nasihat untuk membuat kita tetap kuat meski menghadapi banyak penghinaan. Semakin tinggi pohon, semakin kencang angin bertiup. Sebaik apapun diri kita, akan tetap ada orang-orang yang mencela. Maka dari itu, gunakan setiap hinaan yang diterima sebagai cambuk untuk memompa semangat dan membuktikan bahwa kita bisa melesat lebih jauh lagi.

3. Bersyukur

Belajarlah bersyukur dari hal-hal yang baik di hidupmu, dan belajarlah menjadi kuat dari dari hal-hal yang buruk di hidupmu. Memang, tidak semua yang kita alami di dunia ini bisa sesuai dengan apa yang kita inginkan. Dianggap baik ketika sesuai keinginan dan dianggap buruk ketika tidak sesuai keinginan. Namun, semua itu mengajarkan kita tentang kehidupan untuk terus melaju menjalani hidup, mengajarkan kita untuk tetap syukur, sabar, dan kuat.

4. Cinta dan Kecerdasan

Tanpa cinta kecerdasan itu berbahaya. Tanpa kecerdasan cinta itu tidak cukup. Cinta dan kecerdasan sama-sama diperlukan untuk kedamaian hidup di dunia ini.

5. Masa lalu

Masa lalu adalah milik saya. Masa lalu kamu milik kamu, tapi masa depan adalah milik kita. Setiap orang pasti memiliki masa lalu, begitu pula dengan masa depan.

Eyang Habibie, meski raga tak lagi di dunia, tetapi semangat dan pemikirannya akan abadi. Semoga Allah menempatkan beliau di sisi-Nya yang terbaik. Sugeng tindak, Eyang!