Quote:
Ratusan siswa berdemonstrasi bahkan melakukan pembakaran terhadap gedung-gedung pemerintahan.
Beberapa kantor yang dibakar oleh pendemo tersebut antara lain Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Keuangan yang terdapat di dalam Kompleks Kantor Bupati Jayawijaya.
Diketahui, kerusuhan tersebut bermula dari isu tentang seorang guru yang berkata rasis kepada siswanya.
Seorang guru yang diketahui berinisial LID, disebut telah mengeluarkan kata rasis dengan menyebut siswanya kera atau monyet, pada Rabu 18 September 2019 lalu.
Lalu, disebutkan, siswa bernama LID pun mengadu ke teman-temannya bahwa salah seorang guru telah menyebutnya dengan panggilan kera atau monyet.
Meski begitu, isu guru rasis yang menyebar dari mulut ke mulut tersebut diklaim oleh polisi sebagai berita hoax.
Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf Alberth Rodja menegaskan isu tersebut adalah hoax.
“Minggu lalu di Wamena ada isu seorang guru mengeluarkan kata rasis sehingga sebagai bentuk solidaritas, hari ini mereka (pendemo) melakukan aksi unjuk rasa,” kata Irjen Pol Rudolf Alberth Rodja di Jayapura, seperti dilansir dari inews.
Dia menegaskan, ucapan rasisme itu tidak benar.
“Kami juga sudah menanyakan kepada pihak sekolah dan guru dan kita pastikan tidak ada kata-kata rasis. Kami harap masyarakat di Wamena dan di tanah Papua tidak mudah untuk terprovokasi isu yang belum tentu kebenarannya,” kata Rudolf Rodja.
Dia juga membenarkan, bahwa para demonstran di Kota Wamena bertindak anarkistis. Namunm aksi tersebut sudah dapat dilokalisasi oleh anggota Brimob dan anggota TNI, serta Bupati Jayawijaya.
“Bupati sudah mendekati massa, karena isu ucapan rasisme itu tidak benar,” ujarnya.
SUMBER
sejak awal da tau
ginian pasti hoax yang disebarkan oleh nasbung pengkhianat negara
harusnya gedung di seluruh indonesia
ramai ramai di tempelin spanduk
apakah A G A M A mu mengajarin sebar hoax?
biar terguncang tuh yg sok agamis tapi paling suka sebar hoax
