Kaskus

Entertainment

sandoresAvatar border
TS
sandores
Siapa Yang Menyerupai Teman Satu Tendaku
Siapa Yang Menyerupai Teman Satu Tendaku
Siapa Yang Menyerupai Teman Satu Tendaku

emoticon-Takutemoticon-Takut emoticon-Takut


Quote:


Mainkan musik ini sambil baca gan



Sabtu pagi itu cuaca cerah, secerah harapanku dan Andi untuk bisa menikmati indahnya pemandangan di Danau Ratukumbolo. Tempat yang sangat kami impikan untuk jadi tempat berlibur. Sebenarnya kami berencana berangkat bertiga namun Faris batal ikut serta karena ada acara keluarga mendadak. Jadi terpaksa kami menyiapkan segala keperluan berlibur. Kami akan menginap selama 2 malam, sehingga perbekalan juga harus diatur untuk mencukupi kebutuhan selama 2 malam kami disana.

Briefing di pos jaga Ranu Pane terasa lama buat kami yang sudah tidak sabar berkemah, karena sudah hampir dua tahun tidak mendirikan tenda lagi. Hingga tibalah saatnya berangkat dari Ranu Pane, saat itu jam menunjukkan pukul 13.15. Dengan menggendong tas carier yang aduhai beratnya, langkah kami mantap untuk menuju pos demi pos sebelum sampai di Danau Ratukumbolo.

"Akhirnyaa.. Berangkat juga kita" Kataku
"Yoi brS E N S O R Gak sabar buat foto-foto disana trus pamer ke Faris biar nyesel gak ikutan" Jawab Andi

Perjalanan menuju pos 1 terasa ringan buat kami yang terbiasa renang seminggu dua kali ini, apalagi si Andi yang hampir tiap malam olahraga badminton. Pun begitu dengan jalur menuju pos 2 yang tidak terlalu menanjak, seolah tidak mengurangi stamina kami. Bukan bermaksud sombong, melainkan sebelum liburan ini kami lebih rutin olahraga untuk melatih otot dan ketahanan fisik saat mendaki.

Barulah pada saat menuju pos 3 dan pos 4 stamina kami mulai diuji. Jalur yang menanjak, jalan setapak yang berbatasan dengan jurang menjadi konsumsi kami di jalur ini. Maka tidak heran saat sampai di pos 4 si Andi meminta untuk istirahat lebih lama. Bahkan dia juga sempat memasak telur untuk dikonsumsi dengan roti.


"BrS E N S O R Kamu tidur aja gih.. saya mau masak telur ya buat ganjal perut, agak lemes nih bre" Ucap Andi
"Saya tiduran aja deh. Kalo tidur malah gak dibangunin ama situ" Candaku
"Ya gak lah brS E N S O R Ntar saya tidur sama siapa.. Atau mau saya masakin telur juga?" Jawab Andi sambil bersiap memasak
"Gak usah, masih kenyang nih" Jawabku singkat

Sepertinya Andi cukup kelelahan karena tas yang dibawanya lebih besar dari punya saya. Ah Andi, memikul beban tas aja sudah lelah apalagi memikul tanggung jawab saat berkeluarga nanti emoticon-Big Grin

Stamina udah pulih, perut cukup kenyang, jadilah sisa perjalanan menuju Ratukumbolo ini terasa enteng buat Andi. Langkah kakinya lebih cepat dari sebelumnya hingga saya beberapa kali tertinggal beberapa meter. Meski jalurnya sedikit menanjak namun hari sudah mulai gelap membuat saya sedikit kesulitan untuk memperhatikan jalan, itulah mengapa saya tertinggal.

Kami tidak tahu pastinya jam berapa sampai di Danau Ratukumbolo karena si Andi buru-buru mendirikan tenda, pengen cepat istirahat katanya. Dia memilih lokasi berkemah di dekat pohon besar, agak jauh dari tenda pendaki lainnya namun lebih dekat ke shelter.

"Hehh.. Kok disini kemahnya, kenapa gak deketan ama rombongan lain aja tuh" Selorohku
"Biar kalau siang tidak panas bre, lagian juga deket ama toilet tuh, enak kalo sering-sering buang air hahaha" Jawab Andi sedikit bercanda
"Hmmm.." Gumamku
"Hahaha.. Kamu takut ya bre karena ada deket pohon besar ini" Candanya menyelidik
"Hehh.. Ya gak lah. Ayo buruan gih selesain tendanya biar bisa cepet masak" Tegasku pada Andi

Malam pertama inilah dimulai kisah misteri yang tidak bisa saya lupakan.

Sekitar jam 8 malam Andi pamit ingin buang air besar, mungkin karena kebanyakan makan. Baru aja dia menghilang dari pandangan, beberapa detik kemudian dia balik dan langsung masuk tenda untuk tiduran, sementara saya di depan tenda sambil menyeruput kopi.

"Lho kok sudah balik? Cepet banget" Selidikku pada Andi

Dia tidak menjawab karena langsung tiduran menyamping. Aneh buat saya karena parfum Andi bukan aroma melati. Ya, saya hafal betul aroma parfum sahabat saya ini. Namun kali ini kenapa bau melati? emoticon-Bingung (S)

Hampir sejam Andi tiduran di tenda tanpa ada gerakan sedikitpun. Karena rada ngantuk akhirnya saya pun menyusul ke dalam tenda. Aneh! Bau melati tadi berganti jadi bau busuk.

"Heh brS E N S O R Kamu kentut ya? Makan telur mulu jadinya gini baunya duhhh" Ujarku pada Andi yang masih tiduran.
Dia tidak menjawab.

Aneh! Bau busuk tadi tidak juga hilang meski saya buka jendela ventilasi angin tenda. Terpaksa saya tiduran membelakangi Andi sambil menggerutu

"Duhh brS E N S O R Kalo kentut keluar tenda dulu lah, baunya nih mintaa..." Belum sempat saya menyelesaikan ucapanku tiba-tiba Andi membuka resleting tenda dari luar dan masuk sambil berujar. "Woiii geblek.. Ngomong sama siapa kamu"

Terkejut pastinya mendengar ucapan itu, langsung saja saya menoleh. Belum sempat saya ngomong apa-apa lagi dia kembali berkata. "Maap lama brS E N S O R Setelah dari toilet tadi ternyata ada kenalan dari rombongan yang kemah deket danau tuh, trus diajak ngopi ama teman-temannya disana"

Saya terdiam.
"Ya udah tidur aja ayok brS E N S O R Saya ngantuk banget nih" Ujarku
"Iya saya juga ngantuk nih.. Barang-barang diluar sudah diberesin semua kan? Jawab Andi
"He emm.." Jawabku singkat

Hening

Andi mungkin sudah terlelap tapi saya masih melamun, bertanya-tanya siapa yang menemani saya tadi, yang menyerupai Andi.

Namun karena ngantuk yang teramat sangat, akhirnya saya terlelap juga.

Dini hari sekitar jam 3 saya terbangun karena cuaca tambah dingin, sementara Andi masih tidur namun posisi tidurnya menyamping persis seperti Andi yang tadi malam membisu tanpa berbicara.

Degg!! Jantung berdegup kencang
"Jangan-jangan ini Andi palsu" Gumamku dalam hati.

Karena ada rasa takut akhirnya saya keluar tenda. Dan betapa kagetnya saya melihat Andi sedang memasak kentang dan telur di depan tenda.

"Ehh bangun juga kamu brS E N S O R Lapar nih makanya bangun langsung masak hehe" Ujarnya menyeringai
"Gak deh brS E N S O R Saya deket-deket tungkunya aja deh, dingin banget soalnya" Jawabku

Dalam hati saya bergidik antara takut dan penasaran, mahkluk seperti apa yang menyerupai temanku ini. Memang dia tidak mengganggu secara langsung tapi cukup membuat bulu kudukku merinding.

Pagi pun tiba juga tanpa ada gangguan lagi dari makhluk yang menyerupai Andi semalam. Hari pertama di Danau Ranukumbolo kami lalui dengan sesi foto-foto hampir di semua sisi danau. Maklum lah orang desa baru pertama liburan ke danau, hehS E N S O R

Jelang petang ada sedikit kekhawatiran ada penampakan dari makhluk yang menyerupai Andi lagi. Tapi saya coba berpikiran positif dan coba memberanikan diri lagi.

"BrS E N S O R Saya mau ke tenda temanku yang saya ceritakan tuh ya. Ayo kalau mau ikut, kita ngobrol-ngobrol disana" Kata Andi tepat setelah kami selesai makan malam
"Ya udah ayok" Jawabku
"Tenang brS E N S O R Disana ada cewenya juga, kali aja ada yang cocok sama kamu hahahaa" Ujar Andi berkelakar

Kami pun ngobrol-ngobrol dengan teman Andi yang ternyata adalah teman SMA nya dulu. Mereka rombongan 14 orang namun 6 orang dari mereka melanjutkan perjalanan untuk mendaki hingga ke puncak Gunung Semeru. Selang berapa lama kita ngobrol, saya pamit ke tenda sebentar untuk mengambil Powerbank karena baterai rokok elektrik habis.

"Saya ke tenda dulu ya.. Mau ambil PB nih" Ucapku
Salah satu dari teman-teman Andi menjawab. "Pakai punyaku aja nih, masih banyak energinya"
"Gak usah.. Saya sekalian mau ambil liquid" Kataku
"Sekalian ambilkan jaketku dong brS E N S O R Dingin nih" Ucap Andi
"Wokehhh.." Jawabku sambil berlalu

Tepat di depan tenda jantungku berdegup kencang. Bagaimana tidak, bau melati itu ada lagi. Ada suara kresek kresek juga didalam tenda. Antara takut dan khawatir ada yang berniat buruk di tenda.

"Kalau saya kembali tanpa membawa PB dan jaket Andi, mereka pasti bertanya-tanya. Kalau saya masuk tenda dan ambil barang-barang itu, saya khawatir tidak sanggup melihat hal-hal yang saya takutkan. Tapi kalau tidak masuk tenda lalu kami kehilangan barang-barang berharga karena dicuri bisa dimarahin Andi nanti" Gumamku dalam hati dan masih berdiri mematung beberapa meter dari tenda.

Setelah berpikir cukup lama, akhirnya saya beranikan diri masuk tenda untuk ambil PB dan jaket Andi. Setelah membuka tenda alhamdulillah yang saya takutkan tidak terjadi, tidak ada siapa-siapa didalam. Saya pun bergegas ambil yang dibutuhkan. Namun tak berapa lama ada suara seperti berbisik.

"Pindah... Pindah... Disini tempatku"

Saya yang kepalang takut langsung buru-buru tutup resleting tenda untuk segera kembali berkumpul dengan Andi dan teman-teman yang lain.

Jelang tengah malam Andi pamitan untuk kembali ke tenda karena ngantuk. "Yuk brS E N S O R Kita balik tenda, ngantuk nih"
"Biarin Rohman disini aja dulu, lu tidur duluan sana" Jawab salah satu dari teman Andi yang saya lupa namanya siapa
"Gapapa lah.. Saya juga pamitan, ngantuk juga nih" Ujarku

Malam itu saya bisa tenang karena Andi tidur menemaniku sepanjang malam, tanpa pamitan ke toilet lagi. Jujur saja saya khawatir ada lagi Andi palsu yang menemaniku emoticon-Takut (S)


ceuhettyAvatar border
sebelahblogAvatar border
zafinsyurgaAvatar border
zafinsyurga dan 7 lainnya memberi reputasi
8
282
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan