Papua terkini - Kapolda sebut mahasiswa eksodus ingin buat posko

Jayapura (ANTARA) - Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf A Rodja menyebutkan bahwa ratusan mahasiswa yang eksodus dari kota studi luar Papua ingin mendirikan posko di halaman kampus Universitas Cenderawasih (Uncen) Abepura, Kota Jayapura.

"Jadi mereka ini adalah mahasiswa luar Papua yang tanpa izin dari Uncen mau mendirikan posko mahasiswa dan itu tidak dibenarkan," kata Kapolda di Abepura, Kota Jayapura, Senin siang.

Sehingga, kata dia, aparat kepolisian dibantu Brimob BKO Nusantara membubarkan mereka.

"Jadi, kita bubarkan mereka supaya tidak jadi posko dan perkuliahan di Uncen tidak macet. Nah, kami melakukan pendekatan negosiasi supaya persoalan ini tidak jadi keuntungan bagi mereka," katanya.

"Karena hari ini ada Sidang Umum PBB hari pertama, kami dari Polri tidak ingin hal ini jadi negatif buat kami, sehingga kami berusaha untuk bernegosiasi untuk pulangkan mereka," katanya lagi.

Negosiasi dengan kelompok mahasiswa bisa berjalan lancar dan tidak terjadi aksi kekerasan.

"Rekan-rekan wartawan bisa lihat, bahwa mereka bubar atau pulang dengan aman dan tidak ada satupun kaca yang pecah di auditorium Uncen," katanya

Mantan Kapolda Papua Barat itu mengatakan jumlah mahasiswa eksodus itu sekitar 600 orang.

"Lumayan jumlahnya, ada 20 mobil (truk) yang angkut dikalikan 30 orang. Mereka kita kembalikan ke Expo Wamena, karena titik kumpul mereka di sana," katanya.

Situasi terkini di Kampus Uncen Abepura dan sekitarnya lengang pascapendudukan mahasiswa eksodus.
Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Yuniardi Ferdinand
sumber

☆☆☆☆☆

Dibiayai menuntut ilmu.
Ilmu dapat untuk cari kerja enak.
Kerja enak, dapat penghidupan layak.
Penghidupan layak bisa berpikir bijak.

Tapi nyatanya semua itu sia-sia.
Mereka terbiasa hidup hedon mungkin.
Terbiasa hura-hura.
Gagal? Salahkan pemerintah.
DO? Salahkan pemerintah.

Badan besar-besar, tapi mengapa berotak kecil?
Kalau berotak besar, pasti mereka tak perlu sia-siakan pendidikan, sementara banyak anak muda berharap bisa kuliah dan dapat beasiswa.

Bikin posko didepan UnCen?
Buat apa?
Caper?
Baper?
Kuper?
Situ mahasiswa mana? Situ yang cari ulah meninggalkan kuliah, kenapa mahasiswa lain harus kena getahnya?

Ke hutan saja kalian semua. Tak berguna sama sekali kalian ini bagi bangsa dan negara.
Jangankan bagi bangsa dan negara, bagi keluarga kalian saja kalian ini sia-sia.

Dapat pesanan dari mana kalian membuat kerusuhan? Agar dilihat PBB bahwa kalian didzalimi?

Membangun itu sulit, tapi mudah sekali kalian hancurkan. Giliran semuanya susah, ibu bapak kalian teriak, kalian bersembunyi tanpa terlihat.

Sudah hebat bisa menghancurkan?
Sudah hebat bisa membakar?

Sudahlah, tak perlu diberi panggung lagi.
Hajar mereka!
Tak perlu kita ikut menari dan bernyanyi disini untuk membuktikan bahwa kita sama.
Mereka yang meminta berbeda.
Mereka yang meminta dihina.
Mereka yang meminta merdeka.
Kita cuma jadi bahan tertawaan mereka.
Seolah dengan bernyanyi dan menari demi mereka, kita dianggap pengemis.
Buktinya mereka kini bertindak anarkis.

Miris!