

TS
agityunita
Kembali Pada-Nya
Setelah Jauh Tersesat
Agit Yunita
Setapak demi setapak luka terobati
oleh basuh penyesalan yang meski datang tak tepat waktu
ia menarik diri ini dari kelam tak berujung
menuju pada tempat yang seharusnya
Tempat itu memang tak seperti yang diimpikan
namun apalah artinya
jika ruang ini terasa sesak
dipenuhi dosa yang disamarkan oleh ingin
diliputi rasa takut yang tersembunyi dalam senyum
hampa
Setelah jauh tersesat
setelah kaki tak tahu lagi kemana harus melangkah
hanya Pada-Nya marga yang tak akan pernah tertutup
karena cahaya-Nya akan selalu terang menuntun
waktunya pulang
Bantul, 22 September 2019
Siapa Aku?
Agit Yunita
Anugerah-Nya yang tak henti tercurah
namun rasa syukur sering kalah oleh sebuah keegoisan
padahal siapa kita?
hanya gumpalan kebodohan yang angkuh
menerka-nerka apa yang terbaik untuk diri
nyatanya bukan seperti itu yang sedang dibutuhkan hati
Kebaikan-Nya tak pernah hilang
meskipun kita lebih sering melalaikannya
padahal siapa kita?
jika Dia berkenendak
apa yang kita miliki bisa lenyap seketika
tak tersisa
Begitupun Aku
Siapa aku?
tetesan air mata ini jika sampai mampu menenggelamkan
tetapi apakah mampu menghapus segala kekeliruan
bahkan sentuh lembut-Nya sering kali kutampik
hingga Ia datang dengan teguran kerasnya
dan aku sungguh tak ingin menjadi seseorang yang merugi
Kuhentikan ambisiku
ingin yang telah menjerumuskanku begitu dalam
aku ingin menjadi aku yang benar-benar aku
pada Jalan-Nya
Bantul, 22 September 2019
Kemana Setelah Ini?
Agit Yunita
Ada hati yang harus aku pulihkan
ada ikatan yang harus aku kuatkan
aku tak ingin kehilangan untuk yang kesekian
aku memilih untuk mempertahankan
Awan kelabu yang pernah kuciptakan
kuubah menjadi biru yang menghangatkan
aku ingin melanjutkan
membayar setiap detik yang telah kusia-siakan
Setelah ini
akan kujelang hari yang baru
hari yang tak lagi diselimuti sendu
waktu yang tak lagi kuiisi dengan keliru
Pintu silam itu telah kututup rapat
tak akan kembali kubuka meskipun suatu hari aku akan mengingat
namun di masa itu hatiku telah kembali kuat
tak akan mudah berganti
Aku menuju tempat terbaik bersamanya
seseorang yang telah dikirim Tuhan
yang membuatku berhenti berkelana
tempatku kembali dalam pelukan hangatnya
Bantul, 22 September 2019
Agit Yunita
Setapak demi setapak luka terobati
oleh basuh penyesalan yang meski datang tak tepat waktu
ia menarik diri ini dari kelam tak berujung
menuju pada tempat yang seharusnya
Tempat itu memang tak seperti yang diimpikan
namun apalah artinya
jika ruang ini terasa sesak
dipenuhi dosa yang disamarkan oleh ingin
diliputi rasa takut yang tersembunyi dalam senyum
hampa
Setelah jauh tersesat
setelah kaki tak tahu lagi kemana harus melangkah
hanya Pada-Nya marga yang tak akan pernah tertutup
karena cahaya-Nya akan selalu terang menuntun
waktunya pulang
Bantul, 22 September 2019
Siapa Aku?
Agit Yunita
Anugerah-Nya yang tak henti tercurah
namun rasa syukur sering kalah oleh sebuah keegoisan
padahal siapa kita?
hanya gumpalan kebodohan yang angkuh
menerka-nerka apa yang terbaik untuk diri
nyatanya bukan seperti itu yang sedang dibutuhkan hati
Kebaikan-Nya tak pernah hilang
meskipun kita lebih sering melalaikannya
padahal siapa kita?
jika Dia berkenendak
apa yang kita miliki bisa lenyap seketika
tak tersisa
Begitupun Aku
Siapa aku?
tetesan air mata ini jika sampai mampu menenggelamkan
tetapi apakah mampu menghapus segala kekeliruan
bahkan sentuh lembut-Nya sering kali kutampik
hingga Ia datang dengan teguran kerasnya
dan aku sungguh tak ingin menjadi seseorang yang merugi
Kuhentikan ambisiku
ingin yang telah menjerumuskanku begitu dalam
aku ingin menjadi aku yang benar-benar aku
pada Jalan-Nya
Bantul, 22 September 2019
Kemana Setelah Ini?
Agit Yunita
Ada hati yang harus aku pulihkan
ada ikatan yang harus aku kuatkan
aku tak ingin kehilangan untuk yang kesekian
aku memilih untuk mempertahankan
Awan kelabu yang pernah kuciptakan
kuubah menjadi biru yang menghangatkan
aku ingin melanjutkan
membayar setiap detik yang telah kusia-siakan
Setelah ini
akan kujelang hari yang baru
hari yang tak lagi diselimuti sendu
waktu yang tak lagi kuiisi dengan keliru
Pintu silam itu telah kututup rapat
tak akan kembali kubuka meskipun suatu hari aku akan mengingat
namun di masa itu hatiku telah kembali kuat
tak akan mudah berganti
Aku menuju tempat terbaik bersamanya
seseorang yang telah dikirim Tuhan
yang membuatku berhenti berkelana
tempatku kembali dalam pelukan hangatnya
Bantul, 22 September 2019


Tkp26 memberi reputasi
1
314
3
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan