- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kisah Mencekam Pendakian Gunung Manglayang


TS
masukcombera
Kisah Mencekam Pendakian Gunung Manglayang


Diam diam... ada yang membuatmu takut...

Begini ceritanya... waktu itu... sekitar jam empat pagi ketika ane terbangun karena suara alarm. Ane mencoba yang terbaik untuk bangun secepat mungkin tapi tetap aja, ane yang bangun paling terakhir. Semua teman ane dan sesama pendaki lagi bersiap-siap, untuk mendaki Gunung manglayang.
Di kamar yang lumayan luas waktu itu, ane duduk di tempat tidur sambil memandangi diri ane sendiri dan ngomong, "Apa ane bakal sanggup mendaki gunung? ane kan punya ashtma."
Itu adalah pendakian pertama ane, jadi ane nggak tau harus bawa apa. Ane cuma pake celana pendek, kemeja, sandal yang katanya buat mendaki, jaket dan ane siap buat pergi.
Ane bakal jujur. Ane punya beberapa kekhawatiran, karena ya waktu itu adalah kali pertama ane naik gunung, dan ane tidak berharap itu akan berada di Provinsi Gunung! Rasanya sangat luar biasa bagi saya.
Bayangkan, ane akan mendaki gunung... di tanah surga? Kedengarannya berlebihan sih emang. Itu terlalu banyak! Ha ha ha! Jadi ane punya ide bahwa pendakian akan sulit.
Waktu itu ane naik bareng sama 6 orang temen baru ane. Asing satu sama lain pada awalnya, tetapi hanya butuh beberapa tawa bagi kami untuk menjadi teman yang baik.
Ane tidak memiliki pengalaman dan keterampilan dalam pendakian gunung, tetapi ane dipenuhi dengan tekad. Ketika ane berjalan di luar ruangan, ane disambut oleh orang-orang hangat ini sambil menyesap secangkir kopi yang disiapkan oleh salah satu temen cewek ane, pemilik asrama yang kami tinggali di daerah batu kuda.
Kopi tepat untuk suhu dingin di lagi pagi itu. Sampe akhirnya beberapa saat kemudian, seorang cewek berusia empat puluhan tiba. Dia memperkenalkan dirinya sebagai Tina, pemandu kami untuk pendakian gunung manglayang ini...
Kemudian setelah selesai briefing, naiklah ane bareng sama temen temen ane dan si Tina. Gunung Manglayang tidaklah sulit medan mendaki nya, dan tingginya juga enggak tinggi² banget.
Setelah sampai di puncak, kami mulai memasang tenda sambil bercanda canda, menunggu hari silih berganti. Malam malam di puncak gunung, ane bikin mie instan sambil menghangatkan badan di dekat perapian yang sudah teman ane nyalakan.
Malam itu ane sadar, naik gunung tidaklah sesulit yang ane bayangkan. Sampai sekitar jam 11 malam, ane pun memutuskan untuk tidur didalam tenda yang sudah ane dirikan, seingat ane, ane tidur bareng sama si Kobal, salah satu temen ane, yah lumayan dekat lah dia sama ane.
Keesokan harinya, kami semua bangun, sekitar jam 10 pagi, kelompok mendaki gunung kami mencoba buat mencari Tina, karena dia nggak ada di sekitar tenda yang kami dirikan. Karena masih nggak ketemu juga, kami putuskan untuk memecah kelompok pendakian kami, untuk nyari si Tina.
Waktu lagi asyik asyiknya nyari si Tina, salah satu temen ane lagi ketemu sama kayak bapak tua gitu, sekitar jam 11 siang waktu itu kalau nggak salah. Dia nanya ke si pak tua itu, "Pak, ada lihat perempuan yang suka bantu orang naik gunung ini nggak? rambutnya se punggung, orangnya kurus."
"Namanya Tina bukan dek?" tanya bapak tersebut.
"Iya Pak, namanya itu." jawab teman ane simpel.
"Wah dek, Tina ya." jawab bapak itu lagi.
"Iya, emangnya kenapa gitu Pak?" sahut teman ane heran.
"Iya, tapi jangan kaget ya dek."
"Waduh, kenapa pak, ya nggak apa apa sih." jawab teman ane lagi.
"Iyah itu mah arwah pendaki perempuan yang kebetulan meninggal di puncak gunung, kabarnya mah sakit, udah lama kejadian nya, dari tahun 90 an dek."
"Kok saya jadi merinding pak..." ucap teman ane, yang wajahnya mendadak berubah menjadi pucat.
"Anjir jurig baik, sugan aing teh beneran jelema. (anjir sialan bro, kirain ane itu orang beneran, taunya hantu)" bisik ane menimpali kepada teman ane, menggunakan bahasa ala daerah ane.
Bener bener nggak diduga horor nya...
Setelah itu, kami, ane dan teman ane maksudnya, segera mencari beberapa pohon yang ada bunga nya dengan maksud memetik bunga liar tersebut lalu mendoakan arwah baik Tina yang sudah sudi membantu membantu kami dalam menaiki gunung ini hingga ke puncaknya...
Sekian cerita ane mengenai kisah pendakian horor di masa lalu...
Sumber tulisan: Pengalaman pribadi.
Diubah oleh masukcombera 25-09-2019 06:54






zafinsyurga dan 7 lainnya memberi reputasi
8
4.3K
3


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan