Kenangan Bj habibi



Berbicara menyoal kenangan, sejujurnya aku tak memiliki kenangan bersama beliau, bapak habibi. Aku mengenal beliau dengan baik, tapi beliau sama sekali tak mengenalku. Tapi aku tahu, aku adalah salah satu rakyat yang pernah beliau perjuangkan.

Berbicara tentang beliau, aku tak memiliki banyak persamaan. Tentulah! Bagai langit dan bumi jika kalian membandingkan kami. Tapi aku yakin, beliau bukanlah orang yang memandang seseorang rendah karena perbedaan latar belakang.

Berbicara tentang sosok pak habibi, beliau orang hebat. Putra bangsa yang memiliki otak super. Pemikiran yang selalu berkembang dan menatap jauh ke depan, sedang aku ... Hanya bisa mengagumi beliau dalam diam.

Berbicara tentang suami, aku yakin. Banyak perempuan yang iri kepada ibu ainun. Bagaimana tidak, meski telah berpulang keharibaan ilahi, pak Habibi tetap melimpahkan kasih sayang. Sedang aku, cukup ... Jangan bicara soal aku.

Aku yang tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan beliau. Aku lelaki biasa, dan beliau lelaki luar biasa.

Aku bertahan dengan satu cinta, tapi beliau bertahan dengan segenap jiwa demi cintanya.

Pak habibi, jika aku boleh memiliki sifat iri. Sungguh ... Ada banyak hal yang ada padamu, membuatku iri.

Jika aku boleh meminta, akan ada banyak hal yang aku minta agar bisa sepertimu.

Bukan bermaksud mengagungkanmu melebihi Tuhan, namun kurasa engkau memang memiliki banyak kemurahan.

Sanjungan, pujian tak lantas membuat dirimu membusungkan dada.
Engkau tetap merunduk laksana padi yang berisi. Rendah hati, atas segala yang tuhan beri.

Engkau ... Menangis tersedu di atas pusara belahan jiwamu.
Kini ada kami yang selalu bersedih saat mengingat akan sosokmu.

Linangan air mata, masih kerap tak sengaja
Menutup manik, mengaburkan pandang.
Engkau yang telah beristirahat di sisi tuhan,
Adalah sosok bapak bagi kami, eyang bagi anak-anak kami
Bahkan engkau inspirator untuk mereka, generasi penerus bangsa.

Biar luka
Biar duka.
Tentang lara
Juga nestapa.

Engkau adalah bapak bangsa
Yang tak lelah menjadi lentera.
Bukan lagi terpaut jarak
Tapi alak kita tak lagi sama.

Bapak habibi
Bapak habibi

Engkau bapak kami
Bapak yang dikasihi
Bahkan saat tak bernyawa lagi.

Engkau tiada
Namun masih terasa ada
Engkau berpulang
Pada saat kami berjuang.

Berjuang bersama harapan
Yang entah sampai kapan
Kami akan tetap bertahan
Dalam negeri yang penuh kelucuan.

Selamat jalan bapak bangsa
Bapak habibi yang kami cinta
Doa kebaikan selalu kami pinta
Untukmu wahai ... Bapak bangsa.

Malamku kian kelam, kian mencekam
Di september duaribu sembilanbelas.

Salam hangat, untuk pembaca setia, jangan lupa cendol dan rate untuk kami para pemula.