Habibie sebagai suri tauladan



Panggilan Illah telah datang dan menghampiri sosok cendekiawan sekaligus Presiden ke-3 Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie (BJ Habibie). Beliau kerap disapa dengan Eyang Habibie. Selama 83 tahun menghirup udara di dunia ini dan menghembuskan napas terakhir di RSPAD Gatot Soebroto.




Pada dasarnya setiap makhluk hidup pasti mengalami kematian. Tak seorangpun bisa menghindar dari peristiwa lepasnya dunia dan seisinya. Sebaik-baiknya manusia adalah yang dapat bermanfaat untuk orang lain. Dari peristiwa meninggalnya orang terhormat dapat diambil pelajaran yaitu semasa hidupnya membawa kemaslahatan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Beliau juga pernah menjabat sebagai pengganti Presiden Soeharto yang diusung oleh rakyat.

Berikut ini kenangan Habibie bersama istri, putra-putranya, dan menantu beliau.






Saat Habibie berada di Jerman ketika Presiden Soeharto meminta untuk pulang ke Indonesia dengan perantara Ibnu Sutowo. Beliau bersedia untuk melepaskan jabatannya demi kembali ke tanah air tercinta. Sejak itu beliau mulai mengembangkan industri dan lembaga strategi hingga lahir perusahaan milik pemerintah seperti PT Dirgantara Indonesia.

Mencintai tanah air adalah kewajiban bagi setiap orang. Kalau bukan kita yang akan mencintai siapa lagi? Kembali ke Indonesia termasuk salah satu bukti cinta tanah air yang dilakukan Habibie.

Kalau seseorang tidak cinta dengan tanah airnya sendiri, maka timbul pertanyaan. Dimana kamu dilahirkan? Pantaskan jika kita mengatakan tidak cinta tanah air, padahal Sang Illahi menghendaki kalian lahir, dibesarkan, menempuh pendidikan, dan berbagai kegiatan lainnya. Banggalah terhadap tanah air sendiri karena cinta tanah air sebagian dari iman. Bersyukur atas takdir yang telah ditentukan oleh-Nya kepada kita. Seperti yang dicontohkan publik figur kita yaitu Eyang Habibie.

Dimanapun agan dan sista berada tetap jaga nama baik negara kita. Jangan pernah lupakan Indonesia meskipun kamu berada di luar negeri! Apa yang tidak kalian banggakan dari negeri di atas samudra ini? Banggalah dengan tanah surga yang telah kita tumpangi.

Itu aja gan sist yang dapat saya tulis dari kenangan Presiden ke-3 Indonesia. Semoga kita bisa meniru kebaikan beliau. Aamiin ....




Referensi:
1. Opini pribadi.
2. klik disini




Jogjakarta, 21092019.