Sumber: Google Image

Halo Agan & Sista, Berjumpa lagi dengan Juragan zon9k pada kesempatan yang berbahagia ini. Apakah agan dan sista pernah bergabung dengan sebuah komunitas, entah itu komunitas sepeda ontel, komunitas skuter, pecinta satwa atau yang lainnya?
Pastinya sangat menyenangkan bisa berkumpul dengan orang-orang yang memiliki minat atau hobi yang sama dengan kita. Kita bisa bertukar pikiran, menemukan sebuah “ide gila” baru, atau sesuatu yang lainnya.

Namun, seiring dengan perkembangan jaman, komunitas-komintas yang terbentuk sudah tidak hanya terbentuk di dunia nyata, namun juga telah merambah ke dunia maya.

Sumber: Google Image
Ya, teknologi saat ini memungkinkan kita saat ini membuat komunitas di dunia maya dengan berbagai wadah yang tersedia. Misalnya, KASKUS kita tercinta ini memiliki beberapa komunitas, dan sering melakukan KOPDAR.

Komunitas Online ini biasanya “menumpang” di layanan social media manstream sebagai basenya. Misal, Facebook, Telegram, dll. Komunitas ini memanfaatkan “layanan” yang disediakan oleh social media, missal Facebook dengan Grup Facebook dan Fanpagenya, Telegram dengan Chanel dan Grup yang bisa menampung ribuan user.

Sumber: Google Image
Saya ada bergabung dengan beberapa komunitas yang basis utamanya adalah di dunia maya, ini juga sangat menyenangkan. Inilah beberapa alasan yang sangat penting untuk mencoba bergabung ke komunitas yang ada di dunia maya, check this out:

1. Bergabung di Komunitas Online itu TIDAK mengenal Batas Ruang & Waktu
Saya pernah ingin ke Jakarta pada tahun 2017 silam. Sebagai orang belum pernah sama sekali pergi ke Jakarta, saya tentunya harus mempersiapkan semua informasi yang saya butuhkan untuk menunjang pergerakan saya selama di sana, apalagi saat itu saya sedang “dikejar waktu” sehingga hal pertama yang saya butuhkan adalah informasi tentang transportasi umum di sana, baik itu rute, serta jenis transportasi yang dibutuhkan untuk bisa mobile selama di Jakarta. Setalah browsing di google dan membaca beberapa blog terkait angkutan umum dan trasportasi yang ada di Jakarta, saya menemukan sebuah Grup Facebook yang punya tujuan untuk sebagi wadah bertukar informasi terkait transportasi umum.

Saya, yang bukan berasal dari daerah JABODETABEK, sangat terbantu dengan adanya grup ini. Jumlah anggotanya yang lumayan banyak serta pengguna transportasi umum juga merupakan sebuah nilai plus. Setiap ada pertanyaan yang masuk ke dalam grup, biasanya akan langsung dibalas oleh anggota lainnya yang kebetulan online dan mengetahui informasi yang ditanyakan.

2. Menambah Kenalan dan Relasi Baru
Bergabung dalam sebuah komunitas tentunya kita juga memiliki tujuan untuk menambah kenalan dan relasi baru. Karena komunitas online, anggotanya tentu saja akan berasal dari seluruh Indonesia dngan memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Mulai dari mahasiswa hingga professional. Saya mencontohkan komunitas yang saya juga ikuti, komunitas ini berfokos pada Pengindraan Jaun dan Sistem Informasi Geografis. Pada beberapa disiplin ilmu, Pengindraan Jaun dan Sistem Informasi Geografis sangat diperlukan, oleh karenanya, para anggota yang ada di dalam grup ini berasal dari berbagai disiplin ilmu, sehingga memungkinkan anggotanya untuk belajar hal baru satu dengan yang lainnya. Tidak jarang juga anggota memposting info pekerjaan dengan bidang terkait, atau acara-acara pelatihan, seminar terkait.

3. Menambah Teman Nongkrong Baru
Sosmed DHKH
Yupz, betul. Bergabung di komunitas online juga bisa berubah menjadi KOPDAR. Saya juga bergabung dengan salah satu komunitas Hitz yang saat ini sangat digandrungi oleh nitijen JABODETABEK. Komunitas ini merupakan komunitas yang akan memberikan informasi terkait tempat jajan enak dan murah disekitaran, Halted an Stasiun di Jakarta. Bagi agan dan sista yang hobi kulineran, namun mencari harga yang lumayan miring, serta dekat dari stasiun dan halte disekiraran Jakarta. Komunitas ini menyebut dirinya “Dari Halte ke Halte”, dan anggota komunitas ini menyebut diri mereka sebagai ”SobatDHKH”. Komunitas ini memanfaatkan Telegram sebagai ‘base’ untuk bercengkrama, serta Twitter dan Instgram sebagai sarana “Berbagi Info dan Lokasi” yang terindeks rapi di laman sosmed DKHK ini.

4. Tempat Belajar Hal Baru

Karena “wadah” dari komunitas bersifat virtual, serta dapat diakses dari manapun, kapanpun, dan oleh siapapun, hal ini tentu saja aka menjadi peluang bagi yang ingin mengembangkan “softskillnya” dengan belajar hal-hal baru tanpa harus khawatir terhadap waktu dan jadwal pertemuan, karena biasanya komunitas ini memiliki web ataupun laman yang dijadikan sebagi tempat menyampaikan materi pembelajaran, dan memanfaatkan social media lain untuk berkomunikasi dan berdiskusi, missal Telegram, yang kuota anggotanya lebih besar disbanding dengan social media lainnya.