- Beranda
- Komunitas
- News
- Dunia Kerja & Profesi
5 Cara Mengembangkan kemampuan Bisnis Acumen
TS
babygani86
5 Cara Mengembangkan kemampuan Bisnis Acumen
Dulu keputusan bisnis hanya diambil di level petinggi organisasi dan karyawan hanya menjalankannya. Namun dengan semakin cepatnya perkembangan bisnis, bila tanggung jawab pengembangan bisnis tidak didesentralisasikan, gerak organisasi akan lebih lamban dengan hanya bergantung pada pucuk pimpinan saja.
Dimulai dari level team leader hingga manajer, sudah seharusnya muncul inisiatif—inisiatif untuk mengembangkan organisasi yang bisa berdampak pada kinerja bisnis. Namun ternyata tidak semudah itu untuk menghasilkan inisiatif yang powerful.

Business acumen merupakan hal mendasar yang harus diperkuat agar bisnis dapat digerakkan bersama-sama. Business acumen adalah kemampuan untuk membuat keputusan bisnis yang dihasilkan dari kepekaan, perspektifyang kuat, pemahaman yang dalam dan memanfaatkan pengalaman yang ada.
Beberapa dari kita mungkin hanya tenggelam dalam rutinitas pekerjaan. Dan mengerjakan tugas yang diberikan tanpa melihat jelas dampak dan keterkaitannya pada bisnis. Akibatnya Waktu berjalan begitu saja dan disia-siakan. Ataupun ada inisiatif, tetapi tidak fokus, sehingga lebih buang—buang tenaga dan biaya.
Business acumen ini juga tentunya dibutuhkan bagi para entrepreneur yang menjalankan bisnisnya sendiri. Inisiatif apa yang harus diambil? Apa yang harus diprioritaskan? Dan keputusan-keputusan bisnis lainnya.
Yang namanya bisnis tentunya harus berkembang. Apa yang menjadi prinsip dasar untuk berkembang? Jawaban yang paling mendasar adalah peningkatan revenue dan efisiensi biaya.

Langkah awal memperkuat business ucumen adalah dengan menganalisis cakupan peran dan tanggung jawab kita. Hal—hal apa yang bisa dioptimalkan untuk terjadinya peningkatan pendapatan? Hal-hal apa yang perlu dilakukan untuk mengefisiensikan biaya.
Lakukan analisis secara tajam dengan mencari dan memahami data terkait. Perluasan pemahaman juga dengan melihat kaitannya dengan bagian lain. dan juga secara makroperspektif dalam konteks organisasi dan industri. Dari analisa tersebut. Dapat dirumuskan proyek berisikan inisiatif—inisiatif praktis yang dapat memperkuat perkembangan bisnis dan organisasi.
Untuk merumuskan project yang powerful. pada umumnya ada tiga elemen yang paling mendasar, yaitu effort, cost. dan impact. Yang paling baik tentunya upaya dan biaya yang seefisien mungkin, dengan hasil yang seoptimal mungkin.
Ketajaman dalam menentukan cara menjalankan project tentunya sangat critical. Apakah keluasan wawasan kita terbatas sehingga pendekatannya kurang kekinian? Apakah dilakukannya dengan cara konvensional secara manual, atau sudah dengan menggunakan kekuatan IT?

Kejelian dalam memainkan elemen biaya tentunya juga tak kalah penting. Apakah ada kolaborasi yang bias dilakukan? Apakah ada kreativitas yang bisa diterapkan sehingga bias mengurangi faktor biaya?
Impact yang ditargetkan juga bisa berbagai macam, mulai dari revenue. brand, customer satisfaction dan lain—lain. Selamat berlatih menjadi “business owner" di level Anda dengan memperkuat business acumen. Enjoy the journey!
Dimulai dari level team leader hingga manajer, sudah seharusnya muncul inisiatif—inisiatif untuk mengembangkan organisasi yang bisa berdampak pada kinerja bisnis. Namun ternyata tidak semudah itu untuk menghasilkan inisiatif yang powerful.

Business acumen merupakan hal mendasar yang harus diperkuat agar bisnis dapat digerakkan bersama-sama. Business acumen adalah kemampuan untuk membuat keputusan bisnis yang dihasilkan dari kepekaan, perspektifyang kuat, pemahaman yang dalam dan memanfaatkan pengalaman yang ada.
Beberapa dari kita mungkin hanya tenggelam dalam rutinitas pekerjaan. Dan mengerjakan tugas yang diberikan tanpa melihat jelas dampak dan keterkaitannya pada bisnis. Akibatnya Waktu berjalan begitu saja dan disia-siakan. Ataupun ada inisiatif, tetapi tidak fokus, sehingga lebih buang—buang tenaga dan biaya.
Business acumen ini juga tentunya dibutuhkan bagi para entrepreneur yang menjalankan bisnisnya sendiri. Inisiatif apa yang harus diambil? Apa yang harus diprioritaskan? Dan keputusan-keputusan bisnis lainnya.
Yang namanya bisnis tentunya harus berkembang. Apa yang menjadi prinsip dasar untuk berkembang? Jawaban yang paling mendasar adalah peningkatan revenue dan efisiensi biaya.

Langkah awal memperkuat business ucumen adalah dengan menganalisis cakupan peran dan tanggung jawab kita. Hal—hal apa yang bisa dioptimalkan untuk terjadinya peningkatan pendapatan? Hal-hal apa yang perlu dilakukan untuk mengefisiensikan biaya.
Lakukan analisis secara tajam dengan mencari dan memahami data terkait. Perluasan pemahaman juga dengan melihat kaitannya dengan bagian lain. dan juga secara makroperspektif dalam konteks organisasi dan industri. Dari analisa tersebut. Dapat dirumuskan proyek berisikan inisiatif—inisiatif praktis yang dapat memperkuat perkembangan bisnis dan organisasi.
Untuk merumuskan project yang powerful. pada umumnya ada tiga elemen yang paling mendasar, yaitu effort, cost. dan impact. Yang paling baik tentunya upaya dan biaya yang seefisien mungkin, dengan hasil yang seoptimal mungkin.
Ketajaman dalam menentukan cara menjalankan project tentunya sangat critical. Apakah keluasan wawasan kita terbatas sehingga pendekatannya kurang kekinian? Apakah dilakukannya dengan cara konvensional secara manual, atau sudah dengan menggunakan kekuatan IT?

Kejelian dalam memainkan elemen biaya tentunya juga tak kalah penting. Apakah ada kolaborasi yang bias dilakukan? Apakah ada kreativitas yang bisa diterapkan sehingga bias mengurangi faktor biaya?
Impact yang ditargetkan juga bisa berbagai macam, mulai dari revenue. brand, customer satisfaction dan lain—lain. Selamat berlatih menjadi “business owner" di level Anda dengan memperkuat business acumen. Enjoy the journey!
Quote:
Spoiler for Referensi:
0
3.3K
0
Komentar yang asik ya
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan