- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Otak Mesum


TS
delia.adel
Otak Mesum
Spoiler for screenshot :


Pagi yang sangat indah ini, aku dan kawan-kawan berkumpul disini, pada sebuah tempat, yang tak asing bagiku. Sebab terlalu banyak kenangan di antara setiap perjalanan, yang mencatat jejak persinggahan, dari berbagai tempat dan menjadi abadi dalam album kenangan.[/QUOTE]

Quote:
kenapa aku menyukai berpetualang menjelajahi setiap puncak gunung? Itu karena kau, seseorang yang membuat hati ini menjadi sedingin es batu dan membeku serupa areal kutup Utara. Bayangkan saja, setahun kita bersama hanya ada pertikaian dan sebuah umpat serapan, yang tidak bisa membilang bahwa cinta ini adalah keindahan. Namun entah mengapa kenangan atas dirimu, masih terjaga baik dalam waktu yang tidak begitu singkat.

Quote:
"Rin, ayo kita ke jalan. Sudah siang nih!" Bela datang tiba-tiba datang mengejutkan, dari arah yang tidak terduga. Dia nampak keberatan, sebab terlalu banyak menimbun bahan pangan di dalam tasnya.
"Baiklah! Ayo kita pulang dengan satu lagi kenangan di puncak gunung."
"Ayo kalahkan lagi satu gunung."
Kami pergi dengan menyanyikan lagu kebangsaan jomlo sejati, karangan kak Lyn, dengan lirik yang tidak membutuhkan banyak waktu untuk disia-siakan oleh air mata.
Quote:
Kopi hitam kopi susu
Cinta hitam bukan kematian
Dendang
Dendangkan sejuta lagu
Menari dan bersama
Menciptakan sebuah dunia
Yang mana ... adalah mesin kesenangan
Kopi hitam kopi susu
Cinta hitam bukan kematian
Dendang
Dendangkan sejuta lagu
Menari dan bersama
Menciptakan sebuah dunia
Yang mana ... adalah mesin kesenangan
Kopi hitam kopi susu
Namun tiba-tiba, saat kesenangan sedang berlangsung dekat tol Cipali, kami dikejutkan oleh sebuah kepala yang tiba-tiba mendarat ke badan mobil yang kami tumpangi. Supir keluar dan mencoba membenahi kepala itu. Namun anehnya kepala itu mengeluarkan darah segar ke tubuh supir. Padahal setelah di periksa dengan teliti kepala itu hanya sebuah kepala boneka saja. Namun berisikan darah yang benar-benar darah segar.
"Amisnya bikin muntah! Lekas jalan cari toilet, aku ingin mandi." Supir yang bernama Def, memerintahkan asistennya yang bernama Jampi untuk mengambil alih mobilnya.
Kami kembali melanjutkan perjalanan. Bis berhenti pada sebuah pom bensin. Def mandi dan kami turun dari bis untuk menghilangkan jenuh akibat sebuah penantian. Namun penantian ini tidak memakan waktu yang lama, hanya sebatas satu jam saja. Kemudian melanjutkan kembali perjalanan yang panjang untuk menuju lahan pendakian yang selama ini kami rencanakan.

Akhirnya hawa pengunungan kita rasakan kembali ketika mobil telah sampai ke tujuan. Kami segera mendaki sambil bernyanyi dan berdendang.
Quote:
Setelah empat jam berjalan kami merasa lelah dan mencoba istirahat. Sebab sudah waktunya perut terisi oleh makanan. Kami istirahat dengan mencari tempat yang berbeda-beda. Aku dan Bela dekat pohon jati.
"Rin, Def si supir kita ke mana? Kok seharian tadi tidak nampak?"
"Mungkin sedang mencari kayu bakar. Atau makanan, sebab dia tadi tidak membawa bekal. Cobalah kau berbagi makanan untuk yang lainnya."
Bela pada akhirnya mencari Def. Dan memberikannya beberapa makanan. Tatapan mata Def nampak menyeramkan. Matanya merah dan dia menolak semua pemberian Bela.
"Aku tidak suka makanan itu! Aku hanya butuh darah."
Bela sempat ketakutan, dia bergegas menemuiku dan menceritakan tentang keganjilan si Def.
"Rin, Def si supir kita ke mana? Kok seharian tadi tidak nampak?"
"Mungkin sedang mencari kayu bakar. Atau makanan, sebab dia tadi tidak membawa bekal. Cobalah kau berbagi makanan untuk yang lainnya."
Bela pada akhirnya mencari Def. Dan memberikannya beberapa makanan. Tatapan mata Def nampak menyeramkan. Matanya merah dan dia menolak semua pemberian Bela.
"Aku tidak suka makanan itu! Aku hanya butuh darah."
Bela sempat ketakutan, dia bergegas menemuiku dan menceritakan tentang keganjilan si Def.
Bela, aku dan kawan-kawan mencoba mendekati Def untuk melihat keadaannya. Tetapi kami di kejutkan oleh tingkahnya yang sudah tidak menyerupai manusia. Tiba-tiba sopir berlaku seperti seekor kera.
Quote:
"Fiks, dia kesurupan."
"Bagaimana ini, Dean?"
"Panggil Bram! Dia ahli menangani orang kesurupan."
Beberapa menit kemudian Bram datang dan membuat supir kembali sadar kepada dunia nyata.
"Bang Def! Makanya jangan selalu berpikiran porno saja dalam otaknya ya!" Kata Bram kepada supir yang baru saja tersadarkan diri.
"Iya Mas Bram! Ini efek cinta semalam."
"Sudahlah! Ayo kita lanjutkan perjalanan."

Kami sampai di puncak pegunungan. Menikmati keindahan alam sambil bersenandung tentang kehidupan. Namun tiba-tiba Indri berteriak histeris.
[QUOTE]"Def sudah meninggal! Supir itu meninggal."
Kami menuju asal suara dan Jampi segera memeriksakan kondisi keadaan Def.
"Inalillahi wa Inna ilaihi Raji'un."
"Dia meninggal dengan anu yang sedang menegang. Sebenarnya apa yang terjadi dengannya, Bram?" Kata Jampi.
"Rahasia alam."
Jakarta, 21 September 2019.






zafinsyurga dan 38 lainnya memberi reputasi
37
13.5K
Kutip
510
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan