TS paham semua pasti akan 'pulang' pada waktunya, tapi kepulangan Beliau terasa sangat menyesakkan. Meski tak pernah bertatap langsung, TS termasuk salah seorang pengagum Beliau sejak kecil. Panutan dalam merancang sebuah cita-cita.
Saat sekolah menengah pertama, seorang guru sekolah TS pernah bercerita dengan penuh antusias tentang bagaimana sosok BJ Habibie sebagai ilmuwan yang tidak banyak dihargai di negeri sendiri, hingga membuatnya harus rela berkarir di Jerman. Meski begitu nama indonesia tetap mengental dalam darahnya.

Beliau adalah satu sosok jenius yang sebenarnya tidak terlalu suka berpolitik, hanya karena kecintaannya pada negeri sendiri, beliau merasa perlu bertanggung jawab menggantikan Presiden Soeharto yang mengundurkan diri. Sikap inilah yang kemudian membuat kerenggangan antara Habibie dengan keluarga Cendana. Mereka berpikir jika Presiden mengundurkan diri, maka wakil presiden pun seharusnya mengundurkan diri. Tapi tidak dengan Habibie, beliau mencoba kejeniusannya di ranah pemerintahan. Di tengah krisis moneter yang mendera Indonesia, manuver kebijakannya pun menjadi sebuah penyegar. Beliau berhasil menjungkirbalikkan kurs dollar yang tengah perkasa terhadap rupiah kala itu. Dan karena peduli dengan rakyatnya, saat gudang bulog hampir kehabisan beras, beliau tak mau melihat rakyatnya kelaparan dan dengan berani dia menukar pesawat hanya dengan beras ketan. Kebijakan ini dilecehkan banyak orang. Tapi dalam pemikira habibie, rakyatnya jauh lebih penting, pesawat bisa dibuat nanti setelah kondisi stabil. Bukankah pesawat terbang memang 'mainan'nya?



Namun ternyata di akhir hayatnya, masih ada sebuah impian yang tersisa yang belum ia capai sampai pada jantungnya menyerah untuk berdetak. Sebelum tutup usia, Habibie tengah merajut asa membuat pesawat buata bangsa Indonesia pada perusahaan yang beliau bangun bersama putranya, Ilham Akbar Habibie yaitu PT Ragio Aviasi Industri.

Tahun 2013, Habibie memperkenalkan sebuah rancangan pesawat yakni prototype R80. Kemudian beliau meminta kepada Presiden Jokowi untuk membantunya dalam proses pembuatan prototype R80 tersebut. Habibie membuat sesuatu yang berbeda dalam pembuatannya. Beliau melalui Kitabisa.com mengajak masyarakat untuk patungan membangun pesawat tersebut. Bagi Habibie, patungan dalam pembuatan R80 ini punya arti sangat penting yang akan menunjukkan pada dunia bahwa rakyat Indonesia commited, meski jumlah patungannya hanya sebesar lima puluh ribu rupiah.

Pada awalnya target penggalangan dana ini hanya 5 Miliar rupiah, sangat jauh dari kebutuhan dana dalam pembuatan prototype R80 yang bisa mencapai 200 Miliar rupiah.

Proyek ini adalah impian BJ Habibie yang terakhir untuk membawa nama Indonesia pada dunia.

Kabar yang beredar, di prediksika. Prototype R80 akan mulai diujiterbangkan pada tahun 2022. Setelah melalui proses sertifikasi dan dinyatakan lolos, maka R80 baru akan diproduksi secara besar-besaran pada tahun 2025.

Semoga dengan berhasilnya proyek ini nantinya akan muncul Habibie Habibie lain dan mimpi-mimpi yang dapat membesarkan nama Indonesia.
Semoga saja, aamiin.

Sumber : Link 1& Link 2