- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kisahku di Gunung Merbabu!


TS
indradianti
Kisahku di Gunung Merbabu!

Perjalanan kami mulai terasa berat.
Ah, mungkin perasaanku saja. Gumamku dalam hati.
Tak tau mengapa kakiku terasa cepat lelah, hingga Aku menjadi peserta terakhir yang berjalan dibelakang anggota lainnya.
Perkenalkan namaku Fian. Aku sudah beberapa kali mendaki gunung, seperti Gunung Sindoro, Gunung Gede, dan kali ini Gunung Merbabu. Banyak sekali pengalaman yang Aku rasakan setiap kali mendaki gunung.
Spoiler for :
[URL=https://m.akuraS E N S O Rid-516665-read-merbabu-sang-ibu-berpuncak-tujuh]Sumber[/URL]
Tak terkecuali yang saat ini Aku rasakan.
Dan memang sedikit membuat bulu kuduk berdiri.
Kami adalah tim pendaki gunung yang berjumlah 14 orang. Kami berangkat pukul 15.00WIB. Dan sampai di kaki gunung sekitar 1 jam 20 menit.
Kali ini Aku dan kawan-kawan mendaki ke Gunung Merbabu. Biasanya Aku sangat fit sekali sebelum pergi mendaki.
Hari ini saat kawan-kawanku mendaki, Aku merasa kakiku terasa berat. Dan pundakku terasa berat , hingga Aku tertinggal paling akhir dalam kelompok.
Namun, Aku masih merasa tenang karena pemandangan yang ada disekitar Gunung Merbabu sangatlah indah.
Tak lupa aku berfoto ria sambil menikmati pemandangan alam sekitar.
" Mumpung disini Aku akan menikmati pemandangan yang menakjubkan ini!".
Karena asyik berfoto ria, tak terasa Aku mulai tertinggal jauh dengan kelompokku, mungkin mereka juga fokus berjalan ke depan tanpa mengecek keberadaanku. Aku segera mendaki dengan cepat berharap segera menyusul kelompokku.
Disaat Aku berjalan lebih cepat, Aku bertemu dengan pendaki lain yaitu seorang gadis manis membawa tas carrier berwarna merah.
Kami berjalan bersamaan, untuk menyusul tim kami ke atas.
"Kamu juga ketinggalan kelompokmu?". Ucapku pada gadis pendaki tersebut.
Gadis itupun menjawab. "Iya, Aku juga tertinggal".
Akhirnya, kita sama-sama berjalan menyusul rombongan masing-masing.
Namun Aku merasa aneh, kenapa sudah 4 jam perjalanan kami tak kunjung sampai di pos 4, padahal menurut info yang Aku ketahui, kami hanya perlu waktu sekitar 2 jam saja menuju pos 4.
Karena sudah gelap, kami memutuskan untuk membuat tenda dan bermalam di sekitar perjalanan. Kebetulan terdapat tempat yang cukup luas untuk membuat tenda.
Akhirnya setelah tenda didirikan, kupersilahkan gadis itu untuk tidur didalam tenda, dan Aku di luar sekitar tenda tidur bersama sleepingbadku dan sedikit lampu penerangan kecil.
Subuh hari sekitar pukul 04.00 WIB Gadis itu mengatakan untuk melanjutkan perjalanannya kembali. Namun, karena Aku masih mengantuk, Aku iyakan saja apa yang Ia katakan.
Jam 08.00WIB Aku terbangun dan terkejut, ternyata Aku tidur disamping tebing yang curam. Padahal semalam Aku merasa tempat ini lebih luas dari pandanganku saat ini. Akhirnya Aku bergegas menyusul rombonganku kembali. Jarak 5 meter dari tempatku mendirikan tenda Aku melihat tas merah yang dipakai oleh gadis pendaki semalam. Mungkin tas ini tertinggal, ku lihat disekitar dan memanggil gadis itu.
Namun, tak ada jawaban yang ku dengar. Aku membawa tas itu untuk kuberikan pada gadis pendaki itu nanti jika bertemu di atas.
Sesampainya di puncak, Aku bertemu teman-teman rombonganku. Mereka memarahiku karena tidak segera menyusul, mereka khawatir terhadapku. Sampai-sampai ikhsan dan Rudy mencariku semalam, namun mereka tak menemukanku disepanjang perjalanan.
Aku mengatakan bahwa Aku bertemu pendaki lain dan bermalam di tenda yang ternyata dekat sekali dengan tebing yang curam.
Mereka memarahiku, dan mengatakan untuk tidak terpisah lagi dengan rombongan. Akupun menanyakan kepada timku, apakah bertemu dengan pendaki lainnya di atas?
Mereka semua mengatakan tidak ada pendaki lain kecuali tim kita. Aku pun menanyakan, apakah mereka bertemu dengan gadis pendaki yang meninggalkan tasnya begitu saja?.
Spoiler for :
Sumber
Merekapun tidak berjumpa dengan gadis yang Aku bicarakan tersebut.
Karena di ransel tersebut terdapat identitas dan alamat gadis itu, Aku dan kawanku Ikhsan berniat mengembalikan tas tersebut.
Seusai kami mendaki gunung, kami segera pulang kerumah masing-masing.
Aku dan Ikhsan berencana pergi ke alamat pemilik tas ransel tersebut.
Setelah sampai pada alamat yang dituju,
Kamipun bertemu ibu-ibu paruh baya.
"Maaf Ibu, apakah benar tas ransel ini milik putri Ibu?". Aku bercerita tentang kejadian yang Aku alami saat bertemu putrinya tersebut.
Kemudian Ibu itu menangis sejadi-jadinya, Aku terkejut dan merasa keheranan.
"San, Ibu ini kenapa?".Sambil menyenggol lengan Ikhsan. Namun kami hanya bisa bertatap muka keheranan.
Kemudian, ibu itu menunjukkan sesuatu kepada kami, sebuah foto tentang anaknya yang meninggal dan tidak ditemukan saat melakukan pendakian di gunung Merbabu.
Aku dan Ikhsan sontak terkejut, Aku mengatakan, bahwa foto yang ada di depannya memang gadis yang Ia temui di gunung. Dan Aku merasa kaget bukan kepalang, kalau ternyata gadis itu sudah meninggal 3 tahun yang lalu.
Mungkin ini adalah pesan yang diberikan oleh gadis itu kepada ibunya. Untuk tetap mendoakan anaknya. Dan mengikhlaskan kepergiannya.
Karena, sejak kehilangan putrinya itu, Ibu tersebut merasa belum rela karena belum bertemu jasad sang gadis.
Akupun merasa ada pesan yang harus Aku sampaikan kepada si ibu, melalui peninggalan gadis ini.
Spoiler for :
Semoga Ibu diberikan ketabahan dan keikhlasan atas kepergian putrinya tersebut.
Sekian ceritaku di Gunung Merbabu.






ceuhetty dan 5 lainnya memberi reputasi
6
1.6K
3


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan