- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Merajut Bhinneka Tunggal Ika Dengan Berkomunitas


TS
mengeja
Merajut Bhinneka Tunggal Ika Dengan Berkomunitas

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Shalom, salam sejahtera. Om swastiastu. Namo buddhaya. Wei de dong tian.


Bhinneka Tunggal Ika.
Gambar: santrigusdur.com
Manusia sebagai makhluk sosial sudah sewajarnya membutuhkan manusia yang lain untuk memenuhi keperluannya. Dalam sosiologi, makhluk sosial adalah sebuah konsep ideologis di mana masyarakat atau struktur sosial dipandang sebagai sebuah “organisme hidup”. Tujuannya sederhana saja, sih. Manusia ingin tujuannya tercapai, hidup aman dan nyaman, serta bisa mengaktualisasikan diri.
Berkomunitas adalah salah satu jalan mendapatkan ketiga hal itu GanSis. Sebenarnya kita semua sebagai warganegara Indonesia pun pada dasarnya sudah berkomunitas. Begitu juga Indonesia yang menjadi anggota organisasi-organisasi dunia, entah itu PBB, APEC, Gerakan Non-Blok, dll. Namun, hal itu dalam koridor yang besar.
Dalam ruang lingkup yang lebih kecil, ada beragam komunitas yang ane ikuti, kehidupan nyata atau hanya sekadar internet. Mulai dari komunitas keagamaan, gotong royong, olahraga, sampai forum diskusi positif berbasis maya.

Lembaga Bhinneka.
Gambar: facebook.com
Ane akan membahas salah satunya, yaitu Diskusi Pluralis yang diselenggarakan oleh Lembaga Bhinneka. Sebuah organisasi non-profit yang berdiri pada bulan Maret 2010 di Surabaya.
Facebook adalah salah satu platform yang dimanfaatkan Lembaga Bhinneka untuk membuka wadah komunitas maya. Kebetulan ane sudah menjadi anggota forum tersebut sejak tahun 2017. Banyak manfaat yang ane terima setelah bergabung dan akan ane rangkum untuk menjadi pembahasan empat manfaat berkomunitas ala ane.

Meningkatkan Kemampuan Literasi

Literasi.
Gambar: forumzakat.org
Komunitas yang ane ikuti ini memiliki anggota dengan latar belakang yang berbeda-beda. Mungkin karena mayoritas anggota adalah orang-orang terdidik, bahasa dan penulisan yang digunakan dalam forum ini sangat menjunjung tinggi Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Ada juga sih beberapa yang gak taat EYD, tapi jumlahnya sedikit. Mau gak mau melihat anggota lain sadar literasi, ane jadi ikutan belajar bagaimana cara menulis yang baik dan benar yang akhirnya malah meningkatkan kemampuan literasi pribadi.
Menjadi Pribadi yang Lebih Terbuka

Berpikiran terbuka.
Gambar: flickr.com
Komunitas yang ane ikuti memiliki visi: memperjuangkan Hak Asasi Manusia terutama yang dianggap sebagai kelompok “tertindas”. Ya, banyak kelompok minoritas yang menjadi anggota. Ane berkomunitas dengan orang-orang yang mempunyai sudut pandang di luar kebiasaan ane. Ane pribadi pada mulanya memang seorang yang konservatif atau istilahnya kolot dan cenderung fanatik. Sulit memahami perbedaan yang bikin hati bertanya-tanya “kenapa mereka begitu ya?”, “kenapa mereka begini ya?”, “kok bisa sih?”, dll.
Hal yang wajar karena persepsi manusia didapat dari didikan orang tua dan lingkungan sekitar dan kebetulan orang tua atau lingkungan ane mungkin belum pernah bertemu sudut pandang seperti yang dimaksud. Ane menganggap menjadi pribadi yang lebih terbuka adalah anugerah. Ane gak mudah menghakimi sesuatu. Ane juga dituntut untuk berpikir objektif untuk memahami lebih dalam suatu masalah, terutama konflik.
Mendapat Teman Baru

Haw Par Villa, Singapura.
Gambar: dokumen pribadi
Puluhan ribu yang menjadi anggota komunitas, sudah pasti ane mendapat teman baru yang dua-tiga orang di antaranya bisa menjadi kawan dekat. Mendapat teman baru sudah pasti mengasyikkan. Kebetulan ada salah satu teman komunitas yang tinggal di Singapura. Ane memang sudah dekat saat di forum diskusi. Saat ane berniat liburan ke Singapura, dengan senang hati dia siap menyambut kedatangan ane asalkan ane datang saat hari libur. Benar saja, saat ane di Singapura dia menjadi tour guide hahaha. Dia membawa ane ke Merlion, Haji Lane, Bugis Street, dan Haw Par Villa. Begitu pun saat dia datang ke kota ane, ane jamu balik dengan mentraktirnya makan di restoran. Sampai sekarang ane masih berkomunikasi baik dengannya.
Merajut Kebersamaan Dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika

Garuda Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika.
Gambar: menara62.com
Seperti pada poin sebelumnya, ane belajar menghormati perbedaan. Jangan menghakimi sesuatu dan dituntut untuk berpikir objektif agar paham suatu masalah, terutama konflik. Ya, komunikasi adalah satu-satunya jalan damai untuk mengakhiri konflik. Dengan begitu semboyan bangsa Bhinneka Tunggal Ika bisa diimplementasikan secara nyata dan baik.



Sumber Referensi:
Opini Pribadi
Gambar:
Google Images
Dokumen Pribadi



Sekian thread dari ane. Ambil bagusnya, buang buruknya. Semoga bermanfaat. Bye.








sebelahblog dan 4 lainnya memberi reputasi
5
1.4K
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan