Jangan "Bunuh" Badminton Yang Menjadi Senjata Indonesia

Beranda
Komunitas
Entertainment
The Lounge
Jangan "Bunuh" Badminton Yang Menjadi Senjata Indonesia

arinal.hasanah

19-09-2019 11:14

Jangan "Bunuh" Badminton Yang Menjadi Senjata Indonesia

Assalamualaikum Wr. Wb.
Salam sejahtera buat agan sista semuanya dimanapun kalian berada
Di kesempatan kali ini saya mau menyampaikan pendapat tentang dunia olahraga khususnya Badminton yang akhir-akhir ini ramai diperbincangkan. Semua tulisan yang akan agan sista baca ini murni pendapat ane pribadi. Selamat membaca ya gan sist

Jangan "Bunuh" Badminton Yang Menjadi Senjata Indonesia

sportku.com

Quote:

Kalau bukan sekarang, lalu kapan?

Terkait berita akhir-akhir ini yang ramai diperbincangkan, ane berpendapat bahwa larangan eksploitasi anak yang dikeluarkan oleh Komis Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) terlalu berlebihan. Karena kalau pendidikan dan pelatihan tidak dimulai sejak dini, lalu kapan? Apa harus menunggu dewasa dulu baru boleh berlatih? Sedangkan pengalaman buat para olahragawan itu sangat dibutuhkan. Pengalaman berlatih dan bertanding dimulai dari usia dini. Mentalitas juara juga harus dipupuk sedini mungkin, agar emosi para atlit kita juga terlatih sejak dini. Stamina dan kondisi fisik juga harus dilatih dari kecil agar mereka terbiasa bekerja keras. Kalau KPAI melarang eksploitasi anak, lalu sejak usia kapan mulai diperbolehkan berlatih?

Quote:

Kalau bukan mereka, lalu siapa?

Yang jadi pertanyaan kedua adalah kalau bukan pihak atau perusahaan yang mengadakan audisi atau pelatihan atlit sejak dini lalu siapa lagi? Padahal pihak atau perusahaan tersebut sudah sejak lama mengadakan audisi dan pelatihan sejak usia dini. Mereka yang terbiasa mendidik bibit-bibit muda untuk regenerasi para atlit justru dituding melakukan eksploitasi anak. Memang mereka adalah perusahaan yang menghasilkan produk yang tidak diperbolehkan untuk anak dibawah usia 17 tahun, tapi mereka tidak menjual produknya untuk anak-anak tersebut. Mereka hanya menjadi jembatan penghubung bakat dan minat anak untuk menuju prestasi. Lalu kalau bukan mereka siapa lagi yang bisa bersedia mengadakan audisi dan pendidikan atlit sejak dini?

Quote:

Kalau bukan begini, lalu bagaimana?

Terkait tudingan eksploitasi anak yang berujung penghentian audisi dari pihak perusahaan, maka harus ada solusi pasti bagaimana untuk bisa mendapatkan bibit-bibit muda untuk menjadi penerus kejayaan atlit tanah air yang sudah banyak meraih prestasi. Bagaimana langkah pemerintah untuk bisa melakukan pelatihan dan pendidikan anak usia dini tanpa campur tangan sponsor pendukung. Bukankah menjadi tambahan anggaran jika harus melakukan audisi dan pelatihan sendiri, sedangkan pihak-pihak yang sudah jelas sejarahnya dalam pelatihan bibit muda justru dikecewakan karena dianggap mengeksploitasi anak. Kalau sudah begini lalu bagaimana?

Quote:

Kalau bukan disini, lalu dimana?

Jika tidak ada sponsor yang terlibat dalam audisi dan pelatihan, apakah solusinya mengadakan pelatihan dan latih tanding diluar negeri? Bukankah akan menjadi beban anggaran lagi jika harus mengadakan pelatihan bibit-bibit muda tanpa bantuan sponsor. Jadi lebih baik pelatihannya tetap disini, di Negara tercinta kita ini emoticon-I Love Indonesia (S)

Pendapat dari saya diatas tersebut murni hasil pemikiran sendiri gan sist. Memang ada pro kontra terkait keputusan KPAI terhadap larangan mengeksploitasi anak, namun alangkah baiknya jika hal tersebut ditanggapi secara dewasa dan dimusyawarahkan terlebih dahulu untuk mendapatkan solusi terbaik. Jangan hanya karena hal sepele maka calon bibit-bibit muda terbaik bangsa ini yang menjadi korban.

Kita sendiri tahu betul bagaimana prestasi atlit badminton kita di kancah dunia. Kita juga tahu bagaimana mereka dilatih dan di didik sejak usia dini untuk mendapatkan pengalaman dan mentalitas bertanding. Jadi mari kita sama-sama cari solusi terbaik agar regenerasi calon penerus kejayaan atlit badminton kita tetap berlanjut. Biarkan bibit-bibit muda Indonesia berlatih dan mencari pengalamannya sejak dini emoticon-I Love Indonesia (S)

Tulisan ini murni pendapat dari saya sendiri, silakan disampaikan di komentar kalau agan sista punya pendapat berbeda. Kita saling berbagi disini, kali aja ada salah satu pengamat olahraga yang membaca dan menyampaikan langsung ke pihak terkait
Semoga Badminton Indonesia semakin sukses dan berkembang

Quote:

Sumber tulisan : Pendapat sendiri
Sumber Gambar : Tercantum

Gresta dan 3 lainnya memberi reputasi

226

Kutip

Balasan

Komentar yang asik ya

Komunitas Pilihan