Indonesiainside.id, Jakarta –Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, ditetapkan sebagai tersangka baru dalam kasus dugaan suap dana hibah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dari Kemenpora. Namun, selama menjabat menpora, Nahrawi diduga telah menerima suap setidaknya Rp26,5 miliar.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pun mengaku sudah mencurigai Nahrawi sejak awal pemeriksaan kasus dana hibah KONI. Hal yang mengejutkan, jumlah uang suap yang diduga diterima Nahrawi selaku menpora jauh lebih besar dari total harta kekayaan yang dilaporkan politikus PKB itu kepada KPK.

Adapun perincian Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Imam Nahrawi yang dilaporkan ke KPK per Maret 2018 sebagai berikut:

A. Tanah dan bangunan dengan total nilai sebesar Rp14.099.635.000 yang meliputi:

– tanah seluas 74 m2 di Sidoarjo;
– tanah dan bangunan seluas 249 m2/300 m2 di Sidoarjo;
-  Tanah dan bangunan seluas 800 m2/300 m2 di Bangkalan;
– tanah dan bangunan seluas 275 m2/275 m2 di Surabaya;
– tanah seluas 105 m2 di Jakarta Selatan;
– tanah seluas 270 m2 di Jakarta Selatan;
– tanah dan bangunan seluas 2.275 m2/300 m2 di Jakarta Selatan;
– tanah dan bangunan seluas 90 m2/90 m2 di Malang;
– tanah dan bangunan seluas 90 m2/90 m2 di Malang;
– tanah seluas 38.600 m2 di Sidoarjo.
– tanah seluas 21.400 m2 di Sidoarjo.

B. Alat transportasi dan mesin dengan total nilai sebesar Rp1.700.000.000 yang meliputi:

– mobil Hyundai minibus tahun 2010;
– mobil Mitsubishi Pajero minibus tahun 2011;
– mobil Toyota Kijang Innova minibus tahun 2005;
– mobil Toyota Alphard minibus tahun, dan 2009.

C. Harta Bergerak lainnya sebesar Rp4.634.500.000.

D. Surat berharga sebesar Rp463.765.853

E. Kas dan setara kas sebesar Rp1.742.655.240

Total harta kekayaan Nahrawi berdasarkan LHKPN di atas adalah Rp22.640.556.093. Data tersebut didapat dari KPK yang dicetak secara otomatis dari website KPK elhkpn.kpk.go.id. Dugaan suap ini berawal dari operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada 8 Desember 2018 lalu. Dalam OTT ketika itu, KPK menyita uang total Rp7,4 miliar dari Kantor KONI di Jakarta. (AIJ)