sumber gambar

Nampaknya Indonesia saat ini sedang dilanda gelisah ketika KPK mulai di goyang dengan tuntutan revisi dari DPR, 17 september 2019 revisi itu pun disahkan. Entah sudah berapa lama DPR berupaya untuk menjatuhkan KPK karena sepak terjangnya sering menggerus para pemimpin partai mereka yang terlibat kasus korupsi.

Hampir rata-rata partai politik di Indonesia terlibat dengan yang namanya proyek korupsi, semua orang politik dan pengusaha bagaikan dua wujud yang tak bisa di pisahkan. Kenapa oknum partai politik sering terlibat korupsi ? Karena untuk menjadi anggota dewan tidaklah murah, ada deal politik untuk mendukung partai dengan uang pribadinya. Bila tidak menang maka hancurlah bisa hutang sana sini, tapi kalau sukses sudah pasti proyek yang dimiliki banyak cukong besar sudah menanti.

Tak perduli dengan alam, tak perduli akan hancurnya hutan, bahkan kebakaran hutan banyak pengusaha besar yang terlibat ujung-ujungnya damai dengan memberikan sejumlah uang. Di bumi ini siapa yang tak tunduk dengan uang maka akan di bumi hanguskan dan di hancurkan secara perlahan. Biaya politik di Indonesia ini sangat besar maka wajar saja bila ada calon yang kalah membuat huru hara layaknya barisan sakit hati. Ini sebenarnya yang menjadi sumber penyakit, bila partai gurem tentu akan susah beradaptasi karena gelontoran uang di tubuh partai memang sangat besar.

Dari sini dapat dilihat sumber korupsi terbesar adalah di tubuh partai, kalau partai dibubarkan seperti tak ada demokrasi bila DPR dibubarkan yang membuat undang-undang nanti siapa ? Presiden bisa kembali mempunyai power yang besar dan bertindak seenak jidat, jadi KPK di kebiri itu biar adil karena power mereka di pejabat publik pun sama-sama di kebiri.

Bila KPK mempunyai power yang besar bukan tak mungkin banyak golongan atas masuk bui, yang terjadi negara akan goyang dan terjadi revolusi. Untuk itu sebelum semua terjadi maka KPK pun dikebiri seperti kisah magna carta tak ada kekuasaan yang absolute.

Namun bila ini dibiarkan maka rakyat yang turun tangan akan pecah perang saudara dengan mengadu domba sesama rakyat dengan isu yang simpel yaitu "SARA" siapa pengerak isu ini? Tentu saja kaki tangan orang politik yang tak ingin Indonesia aman dan rakyatnya berfikir kritis, seperti kata si Pengkor di cerita Gundala "Biarkan rakyat tetap bodoh agar mereka yang berkuasa tetap bisa santai dan tidur nyenyak"

🙏🙏🙏🙏

Referensi klik