- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Siapa Yang Menemaniku ?


TS
bdat
Siapa Yang Menemaniku ?


Minggu saat matahari menyinari bunga yang mekar seperti dua pasang merpati yang saling menyambut. Saat itu Ku pijakkan kaki ini menuju pintu rumah hanya sekedar menghirup udara segar yang tak berdebu. Tiba tiba terdengar suara gaduh dari kejauhan ku pandang terus, terus dan terus hanya saja tidak terlihat karena embun pagi berusaha menghalangi pandanganku.
Suara itupun tiba tiba bertanya padaku
"Ba, bagaimana sudah siap untuk pergi berkemah di Gunung A (bukan nama sebenarnya)?"
Aku pun tercengang karena sahabat sahabatku menjemputku dengan ramah
"Sangat siap sekali, karena ini adalah awalku bepergian ke gunung dan menginap di sana selama 7 hari"
Meski tak dapat kubayangkan rasa dingin di sana seperti orang orang bilang.
Jam 07.30 kami pun berangkat bersama rombongan yang lain (23 orang, 11 putri dan 12 putra). Pengalaman pertama ini membuat hati ini degdegan dalam setiap perjalanan seraya berangan angan saat melintasi jalan menuju lokasi perkemahan. Melirik ke kanan dan ke kiri yang curam sehingga sempat terbesit dalam pikiran ini "jika kita terjatuh ke dalam jurang ini pastilah kita akan mati".
Jam 10.15 kami pun sampai di lokasi dengan perijinan sebelumnya kami diberikan posisi perkemahan yang cukup strategis yaitu di dekat penginapan para turis di kelilingi pepohonan yang sudah mengering dan sebuah toilet yang sudah tidak digunakan. Canda dan tawa pun kami selingi dalam perkataan sembari menunggu keindahan matahari sore hari.
Malam pun mulai beranjak hawa dingin mulai menusuk suara suara yang tak di kenal kian ramai di iringi long longan anjing. Kami pun merasa ketakutan dan mulai berteduh di dalam tenda. Tengah malam pun tiba terdengarlah suara gaduh yang memecah keheningan malam, aku pun melihat dibalik lubang kecil tenda. Begitu terkejutnya diriku saat tahu bahwa sahabat putri ku tidak bisa tidur nyenyak karena ketakutan mendengar suara suara tangisan, nyanyian dan langkah kaki.
Quote:
Akhirnya ku berdiri di luar sendiri tanpa teman karena ku tak ingin membangunkan mereka, detik demi detik pun berlalu perasaan takut itu pun semakin menggila saat api di depan mata telah habis terbakar. Hawa dingin pun sudah mulai masuk ke rongga badanku, akhirnya ku mengambil sebilah parang dan ku mulai pergi mencari ranting kayu yang jatuh untuk sekedar menghangatkan badan.
Tak terasa perjalanan ku mencari kayu tiba disuatu tempat yang menyeramkan akhirnya ku urungkan niatku dan ku bangunkan salah seorang temanku
Quote:
Kamipun berjalan menyusuri jalan menuju lokasi yang telah ku jumpai tadi, alangkah terkejutnya diri kami melihat sesosok makhluk hitam dan tinggi besar di samping sebuah pohon matanya yang merah dan merekah memandangi kami, dan aku pun berkata
Quote:
Meski mendengar ucapannya aku pun tetap merasa jika kehadiran kita tak diinginkannya sampai akhirnya aku pun mencoba mendekatinya saat jarak ku sudah 20 m tiba tiba asap pekat menyelimuti kawasan itu sehingga menghalagi pandanganku, aku pun berteriak memanggil sahabatku
Quote:
Tak ada jawaban atas panggilanku membuat diriku berlari dan terus berlari, rasa capek lelah ku rasakan. akan tetapi itu tidak sebanding dengan rasa takut ku.
Sesampainya di lokasi kemah ternyata sahabatku sudah berada di sana sehingga membuat diri ini bergumam dalan hati
Quote:
Akhirnya aku bertanya
Quote:
Perasaan itu terus terbayang bayang tak tentu arah, mata ini terus terbelalak melihat sekitar dan dari kejauhan dibalik semak semak ku melihat seorang kakek sedang menggandeng tangan anaknya. Dan aku pun mulai berpikir
Quote:
sumber tulisan : pengalaman pribadi
sumber ilustrasi gambar : rimbakita.com
Diubah oleh bdat 18-09-2019 04:42




Gresta dan anasabila memberi reputasi
2
1.1K
5


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan