- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Saat Jakarta, bukan lagi ibukota.


TS
Dharryzone
Saat Jakarta, bukan lagi ibukota.
Ibukota yang berpindah

"Ibukota lebih kejam daripada ibu tiri" tidak akan berlaku lagi untuk wilayah Jakarta, karena Jakarta bakal berubah statusnya, Jakarta bukan lagi ibukota Indonesia.
Selepas lebaran, biasanya Jakarta menjadi salah satu kota tujuan untuk mengadu nasib. Ya ... Dari kata-katanya saja sudah Mengadu, maka siapa yang kuat ia akan bertahan.
Bukan ijazah yang tengah beradu, tapi keuletan. Siapa yang ulet dia yang bakal sukses. Jika orang bilang, jadilah sarjana untuk hidup berwibawa, kadang hal itu tidak berlaku saat kemalasan dan sikap ogah-ogahan, tetap dipelihara.
Banyak kisah sukses yang menginspirasi, datang dari mereka yang tak berkesempatan mengenyam pendidikan, tapi keuletan dan kegigihan menolong mereka bangkit, dan meraih kesuksesan.
Ibukota yang berpindah masihkah akan sama, Jakarta menjadi salah satu maghnet yang menyerap begitu banyak pekerja. Para pekerja yang rela hidup berjauhan dari keluarga, impian berkumpul dan bahagia kadang hanya serupa angan-angan.
Ibukotaku tercinta, dimana pun berada ... Kami tetaplah Indonesia. Negeri dengan sejuta kekayaan. Tinggal bagaimana kita menyikapi dan bersikap bijak pada kemurahan alam. Namun, kami seringkali tidak memiliki kesempatan untuk menikmatinya.
Ibukotaku tercinta, masihkah akan sama, kami rakyat kecil, mengejar ibukota, yang kadang lebih kejam untuk sekedar tinggal. Lebih sesak untuk sekedar bernapas, bahkan lebih panas untuk sekedar mencari keteduhan.
Pernah ku berpikir, masihkah akan sama, Indonesiaku tercinta, jika ibukota akan berpindah. Harga bahan pokok masihkah akan stabil :ah selama ini masih suka naik turun bak roolercoaster', bikin mual dan muntah dalam waktu bersamaan. Kami berteriak tentang keadilan, kesetaraan ...
Semoga Indonesiaku tetap menjadi negeri yang mencintai dan memikirkan kami rakyat kecil. Indonesiaku yang sibuk berpindah ibukota, saat Kami rakyat kecil masih berusaha bertahan hidup dengan butiran peluh demi sesuap nasi. Berjuang meraih pendidikan dalam sulitnya sistem zonasi, bahkan pelayanan tanpa ekspresi saat kami berusaha memperoleh pelayanan publik yang selalu antri.
Kami harus hidup prihatin, dengan janji manis para pembesar yang tinggal janji. Berusaha memperkaya diri tanpa ingat siapa yang mendukungnya hingga sukses seperti kini.
Kami, rakyat Indonesia ... Taat dan tunduk pada apa yang menjadi peraturan. Mandat untuk menjadi negeri yang berwibawa tetap kami pegang teguh, meski harus terseok dan terlempar ... Terasingkan bahkan tak dihiraukan.
Negeriku Indonesia, negeriku tercinta.
Baktiku padamu adalah sebagian dari imanku.
Berpindah lah ibukota, selagi itu baik.
Aku di sini, yang entah kapan bisa berkunjung ke ibu kota. Karena akan semakin jauh dan semakin mahal biaya untuk mencapai sana, wahai Ibukotaku.
Kalimantan tengah bersolek, padahal ia telah begitu cantik dengan hamparan hutan lindung sebagai paru-paru dunia. Semoga kelak saat ibukota telah benar-benar berpindah, hutanku tetap bisa terjaga, karena darinya udara segar mampu ku nikmati.
Selaksa harap, di september 2019

"Ibukota lebih kejam daripada ibu tiri" tidak akan berlaku lagi untuk wilayah Jakarta, karena Jakarta bakal berubah statusnya, Jakarta bukan lagi ibukota Indonesia.
Selepas lebaran, biasanya Jakarta menjadi salah satu kota tujuan untuk mengadu nasib. Ya ... Dari kata-katanya saja sudah Mengadu, maka siapa yang kuat ia akan bertahan.
Bukan ijazah yang tengah beradu, tapi keuletan. Siapa yang ulet dia yang bakal sukses. Jika orang bilang, jadilah sarjana untuk hidup berwibawa, kadang hal itu tidak berlaku saat kemalasan dan sikap ogah-ogahan, tetap dipelihara.
Banyak kisah sukses yang menginspirasi, datang dari mereka yang tak berkesempatan mengenyam pendidikan, tapi keuletan dan kegigihan menolong mereka bangkit, dan meraih kesuksesan.
Ibukota yang berpindah masihkah akan sama, Jakarta menjadi salah satu maghnet yang menyerap begitu banyak pekerja. Para pekerja yang rela hidup berjauhan dari keluarga, impian berkumpul dan bahagia kadang hanya serupa angan-angan.
Ibukotaku tercinta, dimana pun berada ... Kami tetaplah Indonesia. Negeri dengan sejuta kekayaan. Tinggal bagaimana kita menyikapi dan bersikap bijak pada kemurahan alam. Namun, kami seringkali tidak memiliki kesempatan untuk menikmatinya.
Ibukotaku tercinta, masihkah akan sama, kami rakyat kecil, mengejar ibukota, yang kadang lebih kejam untuk sekedar tinggal. Lebih sesak untuk sekedar bernapas, bahkan lebih panas untuk sekedar mencari keteduhan.
Pernah ku berpikir, masihkah akan sama, Indonesiaku tercinta, jika ibukota akan berpindah. Harga bahan pokok masihkah akan stabil :ah selama ini masih suka naik turun bak roolercoaster', bikin mual dan muntah dalam waktu bersamaan. Kami berteriak tentang keadilan, kesetaraan ...
Semoga Indonesiaku tetap menjadi negeri yang mencintai dan memikirkan kami rakyat kecil. Indonesiaku yang sibuk berpindah ibukota, saat Kami rakyat kecil masih berusaha bertahan hidup dengan butiran peluh demi sesuap nasi. Berjuang meraih pendidikan dalam sulitnya sistem zonasi, bahkan pelayanan tanpa ekspresi saat kami berusaha memperoleh pelayanan publik yang selalu antri.
Kami harus hidup prihatin, dengan janji manis para pembesar yang tinggal janji. Berusaha memperkaya diri tanpa ingat siapa yang mendukungnya hingga sukses seperti kini.
Kami, rakyat Indonesia ... Taat dan tunduk pada apa yang menjadi peraturan. Mandat untuk menjadi negeri yang berwibawa tetap kami pegang teguh, meski harus terseok dan terlempar ... Terasingkan bahkan tak dihiraukan.
Negeriku Indonesia, negeriku tercinta.
Baktiku padamu adalah sebagian dari imanku.
Berpindah lah ibukota, selagi itu baik.
Aku di sini, yang entah kapan bisa berkunjung ke ibu kota. Karena akan semakin jauh dan semakin mahal biaya untuk mencapai sana, wahai Ibukotaku.
Kalimantan tengah bersolek, padahal ia telah begitu cantik dengan hamparan hutan lindung sebagai paru-paru dunia. Semoga kelak saat ibukota telah benar-benar berpindah, hutanku tetap bisa terjaga, karena darinya udara segar mampu ku nikmati.
Selaksa harap, di september 2019






Gresta dan 2 lainnya memberi reputasi
3
193
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan